Lembaga Dakwah Kampus Majelis Ukhuwah Islamiyah (LDK MUKHLIS) Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor selenggarakan Meet and Great Asistensi PAI (Pendidikan Agama Islam) 2019 LDK MUKHLIS yang bertajuk “Mahasiswa: Status Paling Nyaman?” (14/1). Kegiatan ini diselenggarakan di Mesjid Baitul Hamdi unida Bogor dan dihadiri oleh Direktur Kemahasiswaan UNIDA Bogor, Ir. Nur Rochman, MP beserta jajaran.

Kegiatan Meet and Greet Asistensi PAI ini merupakan kegiatan tahunan dimana diadakan memperdalam jalinan silaturahmi khususnya untuk semua mahasiswa baru sebagai mente dan LDK MUKHLIS UNIDA Bogor sebagai mentor. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan closing yang baik untuk para mentor maupun mente Asisten PAI dan juga pengenalan lebih dalam para mentor dan mentor dan juga sebagai ucapan terima kasih kepada mentor atas kesediaannya melakukan pembinaan di kegiatan Asistensi PAI ini.

Asistensi PAI ini menjadi sarana untuk mahasiswa khususnya mahasiswa baru mendalami ilmu ketauhidan dan pengetahuan tentang keislaman dan kedepannya dibuat program kerja berkaitan dengan lingkungan masyarakat. Seperti yang disampaikan oleh Ir. Nur Rochman, MP. dalam sambutannya.

“Kegiatan ini menjadi sarana yang sangat bagus untuk mahasiswa khususnya mahasiswa baru untuk mendalami ilmu ketauhidan dan pengetahuan yang lebih mendalam tentang ilmu keislaman. Dan kedepannya diharapkan LDK MUKHLIS punya program kerja di lingkungan masyarakat sehingga LDK MUKHLIS dapat lebih bermanfaat dilingkungan masyarakat yang lebih luas lagi,” tutur Ir. Nur Rochman, MP.

Meet and Greet  Asistensi PAI ini diharapkan dapat menjadi cara tahunan dan baik para mentor maupun mente dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah disampaikan. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Pelaksana Meet and Greet Asistensi PAI 2019, Ervin Agia Tamy dalam sesi wawancara.

“Acara ini diharapkan dapat berjalan setiap tahunnya menjadi agenda tahunan dari LDK MUKHLIS UNIDA Bogor. Dengan Meet and Greet Asistensi PAI ini diharapkan para mentor maupun mente dapat mengaplikasikan materi yang sudah disampaikan dalam kehidupan sehari-hari dan diharapkan juga bahwa para mentor dan mente tetap meningkatkan ilmunya, baik ilmu akademis mauapun non akademis agar bisa menjadi manusia yang lebih baik dan lebih bermanfaat,” ungkap Ervin Agia Tamy. _FAI_