Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor melalui Direktorat Pendidikan dan Pembelajaran (DIKJAR) mengadakan Diseminasi Hibah Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada Selasa (19/1/2021) secara daring melalui Zoom Cloud Meeting. Kegiatan ini turut mengundang Rektor UNIDA Bogor, para Dekan, para Direktur, para Ketua Lembaga, serta para Ketua dan Sekretaris Program Studi di lingkungan UNIDA Bogor.

Sebanyak 6 program studi di UNIDA Bogor mendapatkan hibah Program Studi Menerapkan Kerja sama Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2020. 6 Program studi tersebut yakni program studi Agribisnis, Peternakan, Manajemen, Akuntansi, Administrasi Publik serta Ekonomi Syariah.

Program Bantuan Menerapkan Kerja Sama Kurikulum MBKM merupakan implementasi dari program MBKM yang diinisiasi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dimana diharapkan program studi di lingkungan pendidikan tinggi dapat mampu menerapkan kerjasama sehingga nantinya akan mendukung kurikulum MBKM. 

Rektor UNIDA Bogor, Dr. Ir. Dede Kardaya, M.Si mengatakan bahwa kurikulum MBKM ini merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap perguruan tinggi. Peran perguruan tinggi dalam hal ini berkewajiban memfasilitasi penyelenggaraan kurikulum MBKM tersebut.

“MBKM ini bukan opsional, tapi ini wajib diselenggarakan oleh Universitas berdasarkan keputusan dari Mas Menteri bahwa mahasiswa berhak untuk belajar di luar prodinya atau di luar Universitas selama 3 semester perkuliahan,” ujarnya.

Dr. Ir. Dede Kardaya, M.Si menyebutkan, pada prosesnya kurikulum MBKM ini harus dilaksanakan pada semester genap oleh semua program studi, maka perlu persiapan secara matang dan terencana. Diharapkan program studi di lingkungan UNIDA Bogor yang mendapatkan hibah dapat berbagi informasi, terlebih terkait dengan bagaimana penyelenggaraan program MBKM khususnya kendala yang dihadapi dan solusinya agar program studi lain dapat menyelenggarakan MBKM secara efektif.

“Pada kegiatan hari ini, setiap prodi yang memperoleh hibah mendiseminasikan hasil hibah yang didapat. Semester genap ini kita wajib memfasilitasi kurikulum MBKM, saya berharap apa yang dilakukan tidak hanya menjadi penggugur kewajiban saja. Maka setelah acara ini setiap prodi harus sudah punya model implementasi program MBKM, sehingga mahasiswa tidak kebingungan. Jika ada kesulitan, silahkan konsultasikan ke direktorat terkait. Hal-hal seperti ini harus kita laksanakan secara serius dan fokus, sehingga pengarahan ini penting supaya kita sama-sama satu visi dalam satu gerbong,” tutur Dr. Ir. Dede Kardaya, M.Si menambahkan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur DIKJAR, Dr. Widyasari, M.Pd menyampaikan bahwa program MBKM ini melibatkan banyak pihak dan harus segera berjalan. Ada 6 prodi yang menjadi role model dalam pelaksanaan MBKM, bahkan beberapa diantaranya telah mengimplementasikannya pada semester gasal yang lalu.  Keenam prodi ini juga telah memiliki kesiapan dokumen kurikulum pendukung MBKM di semester genap mendatang.

“Dari kegiatan ini mudah-mudahan menjadi bagian dari apa yang kita usahakan semuanya. Mungkin ada beberapa kendala, namun kita harus tetap saling support. Kami berharap Bapak dan Ibu narasumber selain menyampaikan hasil hibah yang diperolehnya, juga menginformasikan apa kendala yang dihadapi pada saat peyusunan kurikulum pendukung MBKM ini.  Sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi prodi lainnya sekaligus memberikan saran perbaikannya. Setiap direktorat dan unit kerja pasti akan membantu untuk mendukung proses implementasi kurikulum MBKM sesuai arahan Pak Rektor,” ujanya.

“Mudah-mudahan ini bisa menjembatani Bapak dan Ibu untuk semangat kembali menyusun kurikulum pendukung MBKM, serta mudah-mudahan apa yang Bapak dan Ibu usahakan diridhoi Allah dan bermanfaat untuk orang banyak, bismillah. Nanti kita akan adakan kembali review dan sebagainya. Pelaksanaan MBKM di Universitas Djuanda insyaAllah siap kita laksanakan,” tambah Dr. Widyasari, M.Pd.

Sementara itu, sebagai salah satu program studi yang mendapatkan hibah, Ketua Program Studi Administrasi Publik Irma Purnamasari, S.Sos., M.Si mengungkapkan, yang pertama kali dilakukan dalam penyelenggaraan kurikulum MBKM ini diantaranya ialah menganalisa pola implementasi kurikulum MBKM sehingga dapat diterapkan pada program studi Administrasi Publik. Kemudian, menjalin kerja sama kurikulum, menyusun penyesuaian Kurikulum MBKM tersebut, lalu menindaklanjuti kerja sama kurikulum dengan mitra.

“Implementasi dari program ini adalah pertama terkait dengan penyesuaian kurikulum seperti yang disampaikan oleh Ibu Direktur DIKJAR, kedua adalah kerja sama dengan mitra yang kemudian diharapkan dapat dibantu oleh Direktorat Kerja sama dan Hubungan Luar Negeri sehingga memungkinkan adanya kerja sama dalam skala lebih luas dalam penerapan program MBKM ini,” ungkapnya.