Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Djuanda (Unida) Bogor menyelenggarakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Internal Hibah Pengabdian pada Masyarakat Tahun Pembiayaan 2019 pada Kamis (19/09/2019) di Ruang Senat Unida Bogor.

Monev internal tersebut menghadirkan reviewer internal Unida Bogor, Dr. Ir. Deden Sudrajat. Hadir pula Rektor Unida Bogor, Dr. Ir. Dede Kardaya, M.Si yang membuka jalannya acara, serta Direktur DPPM Unida Bogor, Dra. Ginung Pratidina, M.Si, dan seluruh tim peneliti pemenang dana hibah dengan Skim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dibiayai oleh Kemenristekdikti.

Direktur DPPM Unida Bogor, Dra. Ginung Pratidina, M.Si, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana pertanggungjawaban dosen dalam melaksanakan program pengabdiannya agar tetap sesuai dengan ketentuan Kemenristekdikti. Tak hanya itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian penerima hibah.

"Dalam prosesnya, Universitas wajib melaksanakan kegiatan monev internal, hal ini diperlukan untuk memantau pelaksanaan pengabdian yang dibiayai oleh Kemenristekdikti agar tetap sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kemudian harapannya ke depan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat meningkat, baik secara kualitas  dan kuantitas," ujarnya.

Selain tim pengabdi dari Unida Bogor, peserta monev berasal dari beberapa perguruan tinggi lain, diantaranya  Universitas Islam 45 Bekasi, Universitas Ibn Khaldun Bogor, Universitas Nusa Bangsa Bogor, Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Insani Bekasi serta dari STMIK Bina Insani.

Salah satu peserta monev, Fata Nidaul Khasanah, M.Eng, mengungkapkan rasa terima kasih atas terlaksananya kegiatan monev yang diselenggarakan oleh DPPM Unida Bogor ini.

“Terima kasih kepada DPPM Unida Bogor yang telah memfasilitasi kami para pengabdi, saya sebagai pemenang hibah skim program kemitraan masyarakat merasa terbantu mulai dari awal pengarahan, pembuatan laporan, dan lain sebagainya yang memudahkan kami," ungkap peneliti dari STMIK Bina Insani tersebut.