METROPOLITAN?? Program Studi Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Djuanda menggandeng Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat dalam mini training bertajuk I Love Indonesia, dan We Love Budaya Budaya Daerah Indonesia, di Hotel D?Anaya, Kamis (8/11). Pesertanya pun diikuti mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se-Jawa Barat. TOPIK-topik yang dikupas diantaranya permasalahan mengawasi konten siaran, serta yang menarik dan mendidik. Selain itu juga dibahas soal Spirit Menggelorakan Kembali Budaya Kaulinan Barudak di Media, dan Kritis terhadap Tayangan dan Siaran Bernuansa ?Pop Culture? di Lembaga Penyiaran. Serta, skal Character Building dan Sikap Mentalitas Generasi Muda yang Cinta Budaya Indonesia dengan Cerdas dan Kritis terhadap Siaran Tayangan Media. Salah satu Pemateri Cecep Darmawan mengatakan, penyelenggaraan pelatihan pengawasan isi siaran ini merupakan salah satu bentuk kepedulian KPID Jawa Barat, terhadap konten-konten acara siaran yang disiarkan dan ditayangkan lembaga-lembaga penyiaran, baik radio maupun televisi. Dalam konteks ini, partisipasi khalayak sebagai pendengar atau penonton menjadi penting dibutuhkan untuk memiliki literasi konten siaran secara kritis dan konstruktif dalam mengawasi media siaran. ?Setiap kegiatan penyiaran, khususnya yang dilakukan media penyiaran, harus dipastikan benar-benar sehat dan berkontribusi positif bagi upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, dan mendorong masyarakat pada ketaatan beragama,? katanya. Untuk itu, perlu membangun sense of belonging terhadap? budaya Indonesia serta mencintai budaya-budaya lokal Jawa Barat, terutama khazanah budaya untuk anak dan remaja yang hampir punah di ruang publik media. ?Terakhir, literasi media untuk meningkatkan kesadaran bermedia secara kritis dan partisipasi dengan nalar dan bijak,? paparnya. Sementara itu, Ketua Prodi Sains Komuninasi FISIP Unida Maria Fitriah menuturkan, salah pendidikan karakter akan menghancurkan generasi. Maka, skap generasi muda terhadap siaran tayangan media harus kritis, cerdas dan bijak. Sebab, tayangan akan berdampak terhadap persepsi, kognisi dan emosi, dan proses imitasi seseorang. ?Media harus ada regulasi yaitu menjadi ruang publik untuk kita semua. Penyiaran harus terintegritas nasional,? pungkas Maria.?(ryn/b/yok - Harian Metro) Link :?http://www.metropolitan.id/2018/11/bahas-pengawasan-isi-penyiaran-hingga-literasi-media-fisip-unida-gandeng-kpid-jawa-barat-gelar-pelatihan/ ? ?