Sebagian wilayah di Indonesia pada hari ini, kamis 26 Desember 2019 atau bertepatan pada 29 Rabiul Akhir 1441 Hijriyah dilintasi gerhana matahari cincin. Fenomena gerhana matahari tersebut merupakan fenomena langka yang diperkirakan berlangsung pada pukul 10.30 WIB hingga 14.30 WIB. Untuk itu, Insan Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor melaksanakan shalat kusuf sebagai wujud tanda syukur atas keagungan dan kebesaran Allah SWT.

Bertempat di Masjid Baitul Hamdi, shalat kusuf dilaksanakan mulai pukul 10.30 WIB dengan diawali dzikir bersama yang dihadiri oleh Rektor, para Wakil Rektor, para Dekan dan Wakil Dekan, para Direktur, Dosen, karyawan dan juga mahasiswa. Adapun yang bertindak selaku imam adalah Ustadz Saddam Husein, SH., Al-Hafidz dan khotib Ustadz Syukri Indra, M.Pd.I., Al-Hafidz.

Salat kusuf merupakan sunnatullah, yang mana ketika gerhana matahari terjadi sikap seseorang yang beriman ialah berdoa, bertakbir, mengagungkan Allah dan mendirikan shalat kusuf tersebut, seperti yang disampaikan oleh Kepala Lembaga Pengkajian dan Penerapan Tauhid (LP2T) UNIDA Bogor Dr. Amir Mahrudin, M.Pd.I dalam sambutannya.

"Matahari dan bulan adalah bagian dari alam semesta, Allah yang menciptakan. Kemudian Allah juga yang menciptakan gerhana, itu merupakan tanda-tanda kebesaran Allah, kekuasaan Allah, hukum Allah. Gunakan akal hati, fikiran dan tindakan itu sebagai alat bersyukur. InshaAllah, kita berada disini, mencerminkan sikap sebagai orang mukmin," tuturnya.

Senada dengan hal tersebut, Ustadz Syukri Indra, M.Pd.I., Al-Hafidz selaku khotib menyampaikan bahwa fenomena gerhana matahari seharusnya menjadi pembelajaran bagi orang-orang beriman tentang kekuasaan dan kebesaran Allah. Hal tersebut bukanlah kejadian tanpa makna, tetapi menjadi tanda-tanda dari sebagian kekuasaan Allah untuk menjukkan kepada umat manusia bahwa semua yang ada di langit dan bumi adalah ciptaan Allah SWT.

"Walaupun kita tidak melihat secara langsung, kita disunnahkan untuk shalat kusuf, shalat gerhana matahari yang kita lakukan ditujukan untuk menyembah Allah, karena kita takjub akan kebesaran Allah SWT. Semoga kita senantiasa menjadi orang yang selalu mengagungkan Allah sebagai zat yang berhak disembah,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UNIDA Bogor Dr. Ir. Dede Kardaya mengatakan, shalat kusuf yang dilakukan merupakan bagian dari bentuk keimanan manusia kepada Allah.

“Sebagai kampus bertauhid, sudah sepatutnya kita menjunjung dan mengagungkan Allah. Fenomena ini menjadi bukti bahwasanya tiada yang patut disembah kecuali Allah SWT, sang pencipta alam,” tuturnya.

Setelah melakukan shalat kusuf, dilaksanakan juga shalat dzuhur berjamaah dan ditutup dengan kuliah tematik ba’da dzuhur. (amr)