Himpunan
Mahasiswa Perbankan Syariah (Himmabank) Fakultas Agama Islam dan Pendidikan
Guru (FAIPG) Universitas Djuanda (UNIDA) selenggarakan Webinar Perbankan
Syariah dengan tema “Langkah Strategis Perbankan Syariah dalam Mengantisipasi
Resesi di Era Milenial” dengan menggunakan platform Zoom Cloud Meetings
pada Sabtu, 21 Januari 2023. Webinar tersebut diisi oleh Senior Vice President
– Group Head of Islamic Ecosystem Solution, Dr. Muhammad Syukron Habiby,
S.H.I., M.M., M.E dan dihadiri oleh Dekan FAIPG UNIDA, Dr. Zahra Khusnul
Latifah, M.Pd.I beserta jajaran.
Ketua
Pelaksana, Rizki Umar Ali dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih
kepada seluruh pihak yang terkait dan mendukung kegiatan Webinar Perbankan
Syariah ini. Diharapkan dengan adanya webinar ini dapat melihat gambaran resesi
di tahun 2023.
“Kegiatan
webinar ini jiga diharapkan memberikan banyak manfaat untuk kita semua sehingga
kita dapat mempersiapkan apapun yang dibutuhkan dalam menghadapi resesi di tahun
2023 ini,” pungkas Rizki Umar Ali.
Selanjutnya
Senior Vice President – Group Head of Islamic Ecosystem Solution, Dr.
Muhammad Syukron Habiby, S.H.I., M.M., M.E dalam paparan materinya menyatakan
bahwasanya diskusi dalam webinar kali ini memiliki 3 isu, diantaranya yaitu tantangan
makro ekonomi global dan Indonesia, serta Perkembangan Industri Perbankan
Indonesia dan Strateginya.
“Terdapat
resiko global yang perlu kita waspadai dan mitigasi, seperti terjadinya perang
Rusia dengan Ukraina yang mengalami dampak gangguan rantai pasok global,
Amerika mengalami dampak kenaikan suku bunga, dan China dengan menerapkan
kebijakan Zero Covid-19 mengalami pembatasan aktivitas ekonomi tentu
berdampak pada ekonomi global. Gross Domestic Product (GDP) atau Produk
Domestik Bruto (PDB). Pada tahun 2023 ini tentu akan mengalami lebih tinggi penuruan
dari tahun-tahun sebelumnya,” paparnya.
Dr.
Muhammad Syukron Habiby, S.H.I., M.M., M.E menerangkan, dunia telah bersepakat untuk
menghitung pertumbuhan GDP dengan perangkat belanja, perangkat konsumsi,
perangkat import dan export. Saat ini, Indonesia dapat
dikatakan berada pada kondisi yang baik. Risiko Global mengakibatkan
perekonomian Dunia mengalami ketidakpastian dan dihadapkan pada ancaman stagflasi
di Tahun 2023.
Indonesia termasuk negara berkembang
yang diprediksi menjadi negara maju. Proyeksi Siklus Global menyatakan, titik
balik dari resesi atau stagflasi global tersebut diperkirakan terjadi pada
akhir tahun 2023. Turunnya inflasi secara konsisten juga dapat menimbulkan
sentimen positif dan peluang rebound
di pasar keuangan dan perekonomian dunia.
“Intermediasi perbankan sepanjang
2022 terakselerasi dengan kualitas dan kecukupan modal yang terus membaik. Pembiayaan
dan DPK Industri Bank Syariah tumbuh di atas industri perbankan nasional dimana
perbankan syariah mengalami kenaikan lebih tinggi dibanding perbankan konvensional.
Respon masyarakat terhadapat perbankan syariah cukup baik. UNIDA dengan
mengembangkan jurusan Perbankan Syariah itu merupakan langkah yang sangat baik.
Bank Syariah Indonesia (BSI) bahkan mengalami kenaikan pertumbuhan dari
perbankan nasional,” terangnya.
“Kini kita berada para era industri
4.0 menuju industri 5.0, dengan hanya membutuhkan waktu 20 tahun kita akan mengalami
perubahan cepat, tentunya kita harus mempersiapkan diri agar dapat selalu
menyesuaikan perkembangan zaman,” ungkap Dr. Muhammad Syukron Habiby, S.H.I., M.M., M.E.
Kegiatan
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi antara narasumber dan peserta
Webinar Perbankan Syariah.