Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor menyelenggarakan kegiatan Webinar Nasional dengan mengangkat tema bertajuk “Asesmen Diagnostik: Langkah Awal Memulai Pembelajaran Luring” melalui Zoom Cloud Meeting dan Live Streaming YouTube pada Rabu (6/1/2021).

Kegiatan Webinar Nasional tersebut mengundang Dr. Helmia Tasti Adri, M.Pd. Si selaku Kepala Prodi PGSD FKIP UNIDA Bogor sebagai Keynote Speaker serta Anggota Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Barat sekaligus Dosen FKIP UNIDA Bogor, Dr. Rusi Rusmiati Aliyyah M.Pd sebagai narasumber.

Pandemi COVID-19 menjadikan Kegiatan Belajar dan Pembelajaran harus dilakukan dari rumah terhitung sejak bulan Maret 2020 hingga saat ini menyebabkan terjadinya defisit pada capaian belajar siswa. Karena hal itu, kewajiban guru adalah membantu siswa yang capaian belajarnya rendah dan tertinggal akibat pandemi COVID-19.

Panitia penyelenggara kegiatan webinar, Siti Nur Paridotul R mengatakan bahwa Asesmen Diagnostik perlu dilaksanakan sebelum memulai pembahasan materi baru di tahun ajaran baru untuk mengidentifikasi kompetensi peserta didik, kekuatan, dan kelemahan peserta didik.

Menyadari urgensinya Asesmen Diagnostik dalam dunia pendidikan dan partisipasi sosial mahasiswa sendiri pada Pengabdian Masyarakat, maka kami Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Djuanda Bogor berinisiatif menyelenggarakan kegiatan Webinar ini,ujarnya bersama Siti Saniawati, mahasiswa semester 7 Prodi PGSD FKIP.

Dr. Helmia Tasti Adri, M.Pd.Si mengawali pembahasan pada penyampaian paparan materinya mengenai Asesmen Diagnostik. Dr. Helmia Tasti Adri, M.Pd.Si menyebutkan bahwa asesmen merupakan salah satu yang terpenting dalam proses belajar mengajar.

“Tanpa asesmen kita sebagai guru tidak tahu bagaimana kita akan memperlakukan siswa kita untuk lebih baik, karena kita tidak tahu apa yang telah ia capai. Tanpa asesmen kita tidak bisa melakukan inovasi ke depan yang sifatnya perbaikan. Tanpa asesmen pun tidak ada seorang guru dalam hal mencapai kriteria-kriteria ketuntasan yang ditetapkan dalam peraturan ketika mengajar di kelas. Setiap pencapaian dalam kurikulum ada asesmen yang mengiringinya,” paparnya.

Dr. Helmia Tasti Adri, M.Pd.Si menambahkan, pada saat ini Kementerian Pendidikan juga meniadakan Ujian Nasional, tetapi menggantinya dengan Asesmen Nasional. Nantinya, ada 3 kompetensi yang akan diuji pada saat asesmen nasional untuk mengganti ujian nasional tersebut.

“Webinar hari ini adalah langkah gerak cepat luar biasa mahasiswa, hari ini kita sudah mulai lebih cepat dengan mengawali melalui webinar tentang asesmen ini. Adapun 3 kompetensi yang nantinya akan diuji pada saat asesmen nasional diantaranya, pertama, asesmen kompetensi miniminum terkait dengan kemampuan kognitif. Kemudian kedua, ada survey karakter, sekarang kita itu sebagai guru harus menilai karakter siswa, ketakwaan siswa, kemampuan kemandirian, berfikir kritis, dan sebagainya. Lalu ketiga, nanti kita akan menilai survey lingkungan belajar, bagaimana aspek-aspek pendukung kegiatan pembelajaran yang ada di lingkungan sekolah,” tambah Dr. Helmia Tasti Adri, M.Pd.Si menuturkan.

Selanjutnya, Dr. Rusi Rusmiati Aliyyah M.Pd menyampaikan terkait dengan persiapan kegiatan pembelajaran pasca pandemi COVID-19. Dr. Rusi Rusmiati Aliyyah M.Pd mengatakan bahwasanya prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi COVID-19 sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Semester Genap Tahun Ajaran 2020/2021  pada Masa Pandemi COVID-19, yang mana kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran.

“Di Indonesia sendiri, beragam kondisi sosial ekonomi, akses teknologi, serta wilayah sebaran COVID-19 pada akhirnya menyebabkan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh serta pencapaian belajar siswa bervariasi. Oleh karena itu, asesmen untuk mengetahui hambatan dan kelemahan siswa pada saat melakukan pembelajaran jarak jauh di satuan pendidikan ini memang perlu dilakukan. Hasil asesmen ini memberikan dasar kepada guru untuk memberikan perlakuan dan strategi yang tepat kepada masing-masing siswa,” paparnya.

Sebagai informasi, kegiatan webinar nasional ini diikuti oleh sekitar 350 peserta melalui Zoom Cloud Meeting, serta 365 viewers melalui Live Streaming Youtube dari total pendaftar berjumlah 684 peserta yang terdiri dari dosen, kepala sekolah, guru sekolah, mahasiswa dan tersebar dari seluruh provinsi di Indonesia yang tidak hanya dari Pulau Jawa tetapi dari beberapa daerah seperti Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawasi Tengah, sampai ke Papua Barat.