Fakultas Ilmu Sosial, Ilmu Politik dan Ilmu Komputer (FISIPKOM) Universitas Djuanda (UNIDA) bekerja sama dengan PT Bonet UTAMA selenggarakan Webinar Literasi Digital dalam Rangka Milad UNIDA ke-36 dengan tema “Pemanfaatan Teknologi Metaverse dalam Komunikasi Layanan Publik” menggunakan platform Zoom Meetings Cloud pada Sabtu, 18 Maret 2023. Webinar tersebut diisi oleh Dekan FISIPKOM UNIDA, Hj Ginung Pratidina, Dra., M.Si dan Koordinator Pandu Gigital Kementerian Informasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI), Bambang Tri Santoso, S.Sn selaku Keynote Speaker. Dan untuk narasumber diisi oleh CEO PT Bonet Utama, Ir. Michael S. Suggiardi, Dosen dan Kepala Laboratorium Prodi Ilmu Komputer FISIPKOM UNIDA, Ma’shum Abdul Jabbar, S.Kom., M.T.I, Dosen dan Kepala Prodi Administrasi Publik, Faisal Tri Ramdani, S.Sos., M.A.P serta Dosen Prodi Sains Komunikasi FISIPKOM UNIDA, Koesworo Setiawan, S.Sos., M.IK.

Dekan FISIPKOM UNIDA, Hj Ginung Pratidina, Dra., M.Si dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang di Kampus Bertauhid, UNIDA khususnya di FISIPKOM UNIDA yang dimana terdapat 3 prodi yaitu Administrasi Publik, Sains Komunikasi dan Ilmu Komputer oleh karena kegiatan ini dikemas dengan judul yang mewakili ketiga prodi yang ada di FISIPKOM UNIDA.

“Kegiatan ini terselenggara dikarenakan pentingnya teknologi metaverse yang sudah memasuki berbagai bidang sehingga membantu dalam segala aspek kehidupan masyarakat dan tentu kita harus peka terhadap perkembangan teknologi. Semoga kegiatan ini berlangsung sukses sampai selesai dan terima kasih kepada semua narasumber dan juga kepada PT Bonet yang telah bekerja sama dengan FISIPKOM UNIDA, semoga ini menjadi langkah pertama untuk langkah kerja ssama selanjutnya,” tutur Hj Ginung Pratidina, Dra., M.Si.

Selanjutnya Koordinator Pandu Digital Kemkominfo RI, Bambang Tri Santoso, S.Sn dalam pemaparannya menyatakan bahwasanya Kominfo terus konsen terhadap program litarasi digital nasional karena Kominfo salah satu tugasnya adalah membangun infrastruktur internet diseluruh Indonesia melalui Bakti Kominfo dengan program-programnya seperti Palapa Ring dan juga Satelit Satria, palapa ring sudah dibangun dan sudah menghubungkan seluruh kota atau kabuptaen di seluruh Indonesia melalui fiber optik bawah laut dan untuk daerah kepualauan masih dalam tahap penyempurnaan dengan Satelit Satria guna pemeretaan internet di Indonesia. Pentingnya literasi digital di Indonesia dikarenakan harapannya bahwa masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan internet secara cerdas, kreatif, produktif guna membangun perekonomian. Literasi digital sendiri berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keteampilannya tidak sebatas pengoperasian gawai saja.

“Literasi digital untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran, kreativitas dan kecakapan tekonologi digital. Literasi digital juga untuk meningkatkan dan mengembangkan kapasitas budaya penggunaan teknologi digital yang aman, mendorong peningkatan kecakapan dasar anti pornografi, anti pembajakan, anti radiklisme, anti SARA dan sebagainya. Selain itu literasi digital dimanfaatkan untuk memberikan, mendorong dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dasar pemanfaatan teknologi digital baru serta untuk menguatkan pengetahuan, pemberdayaan dan fasilitasi komunitas berbasis digital,” ungkap Bambang Tri Santoso, S.Sn.

Sementara itu, CEO PT Bonet Utama, Ir. Michael S. Suggiardi dalam paparannya menyatakan bahwa pada saat ini sudah muncul AI. Jadi kita sebagai pengguna akan lebih baik kita mulai berkonsertasi pada apa yang akan terjadi dalam 4 sampai 5 tahun ke depan karena jika kita masih berkecimpung di teknologi yang sudah banyak ditinggalkan maka kita akan tertinggal juga. Pada saat ini di dalam AI ada peperangan sengit antara google dan microsoft. Jika memperhatikan antara dua raksasa ini. Dan saat ini muncul OpenAI atau ChatGPT dari Microsoft yaitu chatbot yang dikembangkan oleh OpenAI menggunakan teknik pembelajaran mendalam yang canggih untuk menghasilkan tanggapan seperti manusia dalam bahasa alami berdasarkan masukan yang diterima. Begitu pun pada saat ini google sudah mengembangkan IA sendiri yaitu Bard IA yang dimana Bard merupakan percakapan AI eksperimental yang memanfaatkan model bahasa yang dipatenkan Google untuk aplikasi dialog (LAMDA).

“Siapa yang akan menjadi pemenang antara OpenIA dan Bard IA, sebagai pengguna tentu harus paham. Dan untuk saat ini yang tepat atau mungkin unggul adalah OpenIA dari Microsoft. Karena ketika menggunakan microsoft online otomatis sudah dapat menggunakan OpenIA, itu kelebihan Microsoft. Dan untuk Google belum seperti itu dalam penggunaannya,”

Lalu Kepala Program Studi Administrasi Publik Faisal Tri Ramdani, S.Sos., M.A.P menjelaskan mengenai dampak positif dari era disrupsi di mana ada banyak inovasi dan perubahan secara masif. Pelayanan publik pun berubah dan berkembang secara terus menerus. E-Government merupakan penggunaan teknologi informasi yang dapat atau bisa meningkatkan hubungan di antara pemerintah dengan berbagai pihak yang berhubungan.

“Fungsi E-government itu sendiri bisa memberikan pelayanan yang baik dan mudah kepada masyarakat, dan juga meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan pelaku bisnis serta masyarakat, memberdayakan masyarakat lewat informasi hingga pemerintahan bisa jauh lebih efisien," ungkap Faisal Tri Ramdani, S.Sos., M.A.P.

Kepala Laboratorium Prodi Ilmu Komputer FISIPKOM UNIDA, Ma’shum Abdul Jabbar, S.Kom., M.T.I menyampaikan bahwa konsep metaverse yang saat ini sedang tren berasal dari Novel Snow Crash karya Neal Stephenson tahun 1992. Metaverse itu sendiri merupakan lingkungan virtual 3D imersif yang menggabungkan antara dunia virtual dengan dunia nyata dengan konsep avatar yang bisa saling berinteraksi. Beberapa contoh teknologi metaverse adalah Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) yang bisa dimanfaatkan untuk tur dan pameran.

"Virtual Realty bisa bermanfaat untuk pelatihan medis, pendidikan hingga keliling dunia. Dan keuntungan melalukan pameran dan tur virtual adalah jangkauan lebih luas, dapat dibuka 24 jam, akses yang mudah, instragamable hingga memiliki analitik terukur serta komprehensif," tutur Ma’shum Abdul Jabbar, S.Kom., M.T.I.

Pada kesempatan yang sama, Dosen Prodi Sains Komunikasi FISIPKOM UNIDA, Koesworo Setiawan, S.Sos., M.IK mengungkapkan bahwa dalam perkembangan ilmu komunikasi, new media sudah diprediksi oleh Marshall McLuhan yang menyampaikan bahwa kunci new media adalah digital dan saling terkoneksi untuk bisa memanfaatkan hal tersebut, ada 3 prinsip persuasi yakni etos atau kredibilitas, pathos atau perasaan dan emosional dan logos atau menguasai pengetahuan.

"Pejabat publik dalam berkomunikasi harus memiliki kredibilitas, konsisten serta memiliki konteks yang jelas, menggunakan kanal yang sesuai, memiliki konten dan menyesuaikan kapabilitas audiens," tambah Koesworo Setiawan, S.Sos., M.IK.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab antara narasumber dan peserta Webinar.