Bertepatan dengan Milad ke-36, Universitas Djuanda
(UNIDA) menggelar Sidang Senat Akademik dalam rangka Wisuda Sarjana dan Sekolah
Pascasarjana Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023 pada Selasa (21/03/2023)
di BYC Hall, Lantai 5 Gedung EF, Kampus UNIDA.
Wisudawan dan wisudawati yang dilantik pada prosesi
Wisuda ke-47 ini sebanyak 210 orang dengan rata-rata IPK jenjang S1 sebesar
3.32, dan untuk S2 rata-rata IPK sebesar 3.72. Capaian IPK tertinggi untuk jenjang
S1 adalah 3.89 dan IPK tertinggi untuk jenjang S2 adalah 4.00. Sedangkan Masa
studi jenjang S1 tercepat ditempuh dalam waktu 3 Tahun 5 Bulan 10 hari, dan
masa studi jenjang S2 tercepat ditempuh dalam waktu 1 tahun 5 bulan 30 hari.
Rektor UNIDA Prof. Mohamad Ali
Fulazzaky, Ph.D dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada para wisudawan
dan wisudawati yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi, baik
jenjang S1 ataupun jenjang S2.
“Atas nama Insan Akademik UNIDA, saya selaku Rektor
mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati serta kepada keluarga
dan kerabat, khususnya kepada para orang tua dan wali. Semoga ilmu dengan gelar
sarjana yang saudara raih dapat diamalkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan
pribadi, keluarga, bangsa dan agama. Kami yakin dengan bekal ilmu yang saudara
raih dari UNIDA insyaAllah dapat
mendorong saudara menjadi pemimpin masa depan yang mampu menggenggam dunia
untuk meraih akhirat,” tuturnya.
Lebih jauh, Prof. Mohamad Ali Fulazzaky, Ph.D memaparkan,
disamping membangun SDM, UNIDA terus menerus meningkatkan sarana dan prasarana
dengan pengembangan fasilitas laboratorium untuk keperluan praktikum dan
penelitian. Selain itu, berbagai upaya juga dilakukan guna meningkatkan
kualitas mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di UNIDA, terutama melalui
pengembangan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Berbagai prestasi
pun telah diraih, baik prestasi bidang akademik maupun non akademik, pada
tingkat nasional maupun internasional.
“Kinerja kemahasiswaan UNIDA berada pada peringkat
ke-66 dalam sistem pemeringkatan mahasiswa nasional dari seluruh perguruan
tinggi di Indonesia. Dalam 4 tahun terakhir, mahasiswa UNIDA memperoleh 16
prestasi tingkat internasional, 347 prestasi tingkat nasional, dan 79 prestasi
tingkat provinsi. Mahasiswa S1 yang meraih prestasi di tingkat nasional adalah
2,8% dari seluruh mahasiswa pada tahun 2022,” ungkapnya.
Kolaborasi dan Kemitraan baik dalam negeri maupun
internasional juga tak luput dari fokus peningkatan, hal ini diperlukan sejalan
dengan pencapaian Visi Misi, serta bentuk adaptif di era Globaliasi yang memasuki
era Revolusi Industri 4.0 dan kemudian dihadapi pada era Society 5.0. Tercatat,
pada tahun 2022 sampai dengan awal Maret 2023, UNIDA telah melakukan kerja sama
dalam negeri dengan 32 Instansi Pendidikan, 7 Instansi Pemerintahan, 24 Dunia
Usaha dan 20 Organisasi. UNIDA juga telah dipercaya oleh mitra yang diakui di
lebih dari 5 negara di Asia dan Eropa, di antaranya mitra dari Malaysia, Thailand, Kamboja, Jepang
Korea Selatan, Turki, hingga Finlandia.
“Pada tahun 2022, Universitas Djuanda bekerja sama
dengan 3 Instansi Pendidikan di Malaysia yaitu Universiti Utara Malaysia,
International Universiti Malaya-Wales dan Universiti Kebangsaan Malaysia, pada
Tahun 2023 sedang merintis kerjasama dengan Universiti Teknologi Malaysia dan
Universiti Tun Hussein Onn Malaysia.
Universitas Djuanda telah bekerjasama dengan 1 Instansi berbentuk
Yayasan yang bergerak dibidang Sosial Pendidikan dan 1 Instansi Pendidikan dari
Jepang yaitu Sapporo Gakuin University. Kerjasama-kerjasama tersebut tertuang
dalam Dokumen Nota Kesepahaman (MoU), perjanjian Kerjasma (MoA/LoI/LoA) dan
Implementation of Agreement (IA),” jelas Prof. Mohamad Ali Fulazzaky, Ph.D.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pendidikan Amaliah
Djuanda atau YPSPIAI Dr. Bambang Widjojanto menyampaikan, para Wisudawan dan
Wisudawati yang dilantik tengah melunasi suatu kewajiban untuk menjadi insan
kamil yang baik dengan menyelesaikan satu tahapan dalam menuntut ilmu. Terdapat
alasan filosofis yang menjadi dasar mengapa setiap muslim diwajibkan untuk
menuntut ilmu, sesuai dengan salah satu hadist yang diriwayatkan oleh HR Ahmad
menegaskan pentingnya menguasai ilmu untuk keberkahan dunia dan akhirat.
"Barang siapa yang hendak menginginkan dunia,
maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barang siapa menginginkan akhirat, hendaklah
ia menguasai ilmu. Dan barang siapa yang menginginkan keduanya (dunia dan
akhirat), hendaklah ia menguasai ilmu," tegasnya.
“Rangkaian hadist tersebutlah yang menjadi dasar
filosofi dari Kampus Bertauhid yang mempunyai visi Menggenggam Dunia dan Meraih
Akhirat. Kami berharap dan terus berdoa, semoga para Wisudawan/wati yang
diwisuda mempunyai tekad yang kuat dan menjadikan hari wisuda dan ijazah yang
didapatkannya dari Kampus Bertauhid sebagai titik nol dari langkah awalnya
untuk berkihtiar tanpa jeda guna menanam amal soleh didunia dan InsaAllah akan memanen hasilnya untuk
menaklukan akhirat,” sambungnya.
Sementara itu, Chancellor UNIDA Prof. Dr. H. Martin
Roestamy, S.H., M.H dalam arahannya mengungkapkan bahwasanya prosesi Wisuda
kali ini adalah wisuda istimewa bagi UNIDA, karena wisuda dilaksanakan di
kampus secara mandiri dengan sarana prasarana yang lengkap dan memadai.
“Kepada seluruh wisudawan dan para mahasiswa
berprestasi agar menjaga nama baik almamater, tetap berprestasi, tidak berhenti
di sini untuk selalu belajar, dan melanjutkan ke jenjang berikutnya S2 dan S3.
Kemudian untuk peningkatan karir dan aktualisasi diri agar selalu berkomunikasi
dengan kampus, agar kita dapat mengembangkan kerja sama di berbagai bidang,
bisnis, penelitian, akademik, atau aktivitas sosial lainnya,” ujarnya.
Prof. Dr. H. Martin Roestamy, S.H., M.H menambahkan, selaku
pengelola Universitas sekaligus menjadi orang tua mahasiswa di luar rumah, UNIDA
merasa ikut bertanggung jawab untuk senantiasa mendukung kesuksesan para alumni
untuk meraih masa depannya.
“Selaku alumni Kampus Bertauhid Anda menyandang nama besar Ir. H. Djuanda dan Anda sekalian mempunyai bekal 21 karakter bertauhid. Jadi, Tauhid dan Djuanda menjadi integratif antara jiwa, pandangan, pikiran, perkataan, prilaku, dan sikap yang tidak boleh dilepaskan dimanapun Anda berada,” tegas Prof. Dr. H. Martin Roestamy, S.H., M.H.