Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor gelar Webinar Strategi Pengelolaan Jurnal Menuju SINTA 2 (17/2). Webinar ini diisi oleh Asisten Professor Hukum Internasional  dan editor jurnal dari Universitas Sriwijaya,

Nurhidayatuloh, SHI., S.Pd., SH., LL.M., MH., MHI. Dan Kegiatan ini diikuti oleh para pengelola jurnal di Universitas Djuanda Bogor.

Direktur DRPM UNIDA Bogor, Dra. Ginung Pratidina, M.Si. dalam sambutannya menyatakan kondisi dan peringkat SINTA UNIDA Bogor saat ini.

"Terima kasih atas dukungan seluruh pimpinan UNIDA Bogor sehingga acara ini berjalan dengan lancar.  Saat ini per Januari 2021 kondisi jurnal UNIDA Bogor berada diurutan ke 120 dari 5.078 afiliasi yang terdaftar di SINTA. Kenapa harus SINTA? Perlu kita ketahui tujuan Kemenristekdikti membuat SINTA adalah untuk memperoleh pendataan dengan Baik berapa sebetulnya karya ilmiah dosen yang telah diproduksi oleh masing-masing kampus maupun lembaga peneliti lain di Indonesia. Fungsi SINTA bagi dosen dan Instansi diantaranya sumber data akreditasi prodi atau instansi, Sebagai syarat pengajuan hibah penelitian atau pengabdian, penghitungan jumlah karya ilmiah institusi dan dosen serta untuk penghitungan jumlah sitasi," tuturnya.

"Jurnal terakreditasi SINTA 3 yang dimiliki UNIDA ada 2 jurnal diantaranya Jurnal Sosial Humaniora dan Dikdaktika Tauhida : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, untuk jurnal SINTA 4 UNIDA Bogor memiliki 12 jurnal, 2 jurnal SINTA 5, 2 jurnal SINTA 6 dan 5 jurnal baru yang belum terakreditasi serta UNIDA Bogor memiliki 2 jurnal internasional," Ungkap Dra. Ginung Pratidina, M.Si.

Nurhidayatuloh, SHI., S.Pd., SH., LL.M., MH., MHI dalam pemaparan materinya yang berjudul Tata Kelola Jurnal Menuju SINTA 2 menjelaskan kriteria sukses dalam mempublish diantaranya memahami kebijakan jurnal, komparatif, mengoreksi komposisi kalimat, jangan terburu-buru finish  dan tetap memperhatikan kualitas referensi serta menjelaskan peran editorial dalam OJS.

"Tugas Journal Manager yaitu mengatur jurnal (setup) jurnal. Sedangkan  peran editorial staf adalah  mengawasi proses editorial dan mengatur terbitan. Section Editor bertugas untuk mengatur distribusi naskah dan mengupload naskah hasil review. Copyeditor bertugas menyunting gaya bahasa dan gaya selingkung. Proofreader bertugas membaca seksama format galey (siap untuk publish). Serta Editor Layout bertugas untuk mengubah naskah ke dalam format publish," ungkapnya.

"Dan tugas utama dari Ketua Editor yaitu yang pertama menjamin kecukupan jumlah manuskrip dengan kualitas yang baik untuk menjaga kesinambungan jadwal penerbitan. Kedua yaitu menjamin kesesuaian dan kecukupan artikel terhadap fokus dan skop jurnal dan menentukan kebijakan perlu dan tidaknya call for papers ke calon penulis atau perlu atau tidaknya adanya special issue atau thematic issue. Ketiga yaitu menyeleksi dan menentukan editorial board sesuai kebutuhan dan kecukupan dengan memperhatikan diversitas asal institusi. Keempat yaitu Ketua Editor selalu berkoordinasi dengan editorial board tentang perkembangan dan pengembangan jurnal secara berkesinambungan. Kelima yaitu Ketua Editor dan Editorial Board bertugas memberikan saran-saran untuk pengembangan jurnal berdasarkan update kinerja jurnal secara berkesinambungan. Keenam yaitu mampu membuat keputusan diterima atau tidaknya manuskrip yang disubmit ke jurnal. Ketujuh yaitu bertugas untuk mempromosikan jurnal kepada kolega dan teman-teman dalam bidang ilmunya." tutur Nurhidayatuloh, SHI., S.Pd., SH., LL.M., MH., MHI.