Oleh: Ruhimat, S.Sos., M.I.Kom (Dosen
Prodi Sains Komunikasi FISIPKOM Universitas Djuanda / Kepala Biro Perpustakaan Universitas
Djuanda)
Sidang umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brazil. Majelis PBB menetapkan 22 Maret 1993 sebagai perayaan Hari Air Sedunia. Dan Majelis PBB menetapkan 22 Maret 1993 sebagai perayaan Hari Air Sedunia.Hari Air sedunia ini diperingati tiap tahun dengan berbagai tema, dan tema untuk tahun ini adalah “Mempercepat Perubahan untuk Mengatasi Krisis Air dan Sanitasi.” UN-Water salah satu badan di bawah United Nations ini bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi mengenai air dan sanitasi pada setiap negara di seluruh dunia. Selain itu, UN-Water juga bertugas untuk memilih tema dari World Water Day tiap tahunnya.
Setiap
peringatan hari air sedunia, PBB
bersama anggota negara lainnya melakukan kampanye konservasi air secara global
melalui berbagai kegiatan yang nyata. Kampanye ini setiap tahunnya selalu
melibatkan masyarakat untuk mengetahui dan memahami masalah air dunia. Air
merupakan sumber kehidupan ,penggunaan dan pemanfaatan air wajib diperhatikan,
seperti kita ketahui krisis air saat ini merupakan permasalahan lingkungan yang
dialami banyak Negara termasuk Indonesia.
Oleh karena itu peran masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan air dan sanitasi, karena jika air dan sanitasi menjadi terganggu akan mengakibatkan kesemua sektor kehidupan. Menurut David A Cornwel dan Mackenzie L Davis, bahwa Indonesia memiliki tiga tantangan berat mengenai sumber daya air dan keberlanjutannya, seperti Kebutuhan yang terus meningkat ,Distribusi air tawar yang tidak merata .Pencemaran air yang semakin meningkat. Laju pertambahan dan perpindahan penduduk ke perkotaan yang cukup tinggi. ; Penggunaan lahan yang tidak memperhatikan konservasi tanah dan air.; Pembangunan gedung-gedung di kota besar banyak yang tidak mematuhi perbandingan lahan terpakai dan lahan terbuka, sehingga mengganggu proses penyerapan air hujan ke dalam tanah.; Pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan aktivitas domestik, industri, erosi, dan pertanian.; Eksploitasi air tanah yang berlebihan yang dilakukan oleh gedung-gedung perkantoran, rumah sakit, pusat perbelanjaan, apartemen.
Dengan
kondisi seperti itu, maka perlunya masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang
air ini, atau dengan melakukan gerakan literasi air, karena tidak saja aksi
nyata dengan akan tetapi masyarakat harus dipahamkan juga mengenai pemahaman
tentang air ini, literasi air ini harus masuk kesemua kelapisan masyarakat
supaya masyarakat paham bagaimana memperlakukan air ini, Mengutip dari Alquran, Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika sumber
air kamu menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?”
(QS. Al-Mulk: 30).
Oleh karena itu
bagaimana masyarakat menjaga air ini, misalnya dengan cara menghemat air; tidak
membuang sampah ke sungai dan saluran air; melakukan penghijauan; dan membuat
biopori atau penampungan air. Sanitasi menjadi hal penting dalam pengelolaan
air, dan perubahan dengan literasi air ini diharapkan masyarakat lebih aware
lagi terhadap air dan krisis air bersih ini, semoga dengan peringatan hari air
sedunia tahun ini menjadi sebuah perubahan bagi masyarakat. Selamat hari air
sedunia.(Im)