Sebagai upaya tindaklanjut menggapai visi Universitas unggul, pimpinan Universitas Djuanda (UNIDA) kembali melaksanakan monitoring kepada tenaga pendidik atau dosen yang sedang melanjutkan studi Program Doktor (S3) pada Rabu (05/10/2022) melalui Zoom Meeting, para dosen yang sedang studi lanjut satu persatu melaporkan progress studinya. Pertemuan ini dihadiri oleh Chancellor UNIDA Dr. H. Martin Roestamy, S.H., M.H, Dir. Eksekutif YPSPIAI Dr. Hj. R. Situ Pupu Fauziah, M.Pd.I, Penasehat Pendidikan Tinggi YPSPIAI Prof. Dr. Uman Suherman, AS., M.Pd, serta Rektor UNIDA Prof. Dr. Suhaidi., S.H., M.H beserta jajaran.

Chancellor UNIDA menargetkan 2 tahun kedepan tahun 2024 UNIDA setidaknya memiliki 65% doktor. Pada kegiatan yang dipandu oleh Wakil Rektor I UNIDA Aal Lukmanul Hakim, SH.,MH ini disampaikan bahwa agenda ini merupakan lanjutan dari pertemuan pada tanggal 13 september lalu yang dilaksanakan secara luring di gedung C UNIDA.

“Hari ini sesuai dengan surat Direktur Eksekutif YPSPIAI, kita akan mendengar progress report dari dosen studi lanjut dan mendengar bersama apa kendalanya sehingga dapat mempercepat studi lanjut,” ungkapnya.

Rektor Universitas Djuanda dalam Sambutannya menyampaikan bahwa studi lanjut ini sebagai faktor pendukung utama mencapai Universitas terakreditasi unggul,

“Ketika berprofesi sebagai dosen akan percuma jika tidak melanjutkan studi S3, Doktor itu menjamin kepada bapak/ibu untuk mencapai gelar profesor. Semoga estafet pertama dan kedua ini dapat memberikan semangat bagi kita semua terutama bagi yang masih kuliah, mudah-mudahan studi lanjut S3 ini tidak ada kendala. Mari kita berkomunikasi dan bersilaturahmi mengapa terlambat menyelesaikan studi. Inshaa Allah yayasan akan membantu kita semua untuk studi lanjut ini,” pungkas Rektor UNIDA.

Pada arahan yang disampaikan Direktur Eksekutif YPSPIAI Dr. Hj. R. Siti Pupu Fauziah, M.Pd.I bahwa disertasi yang paling bagus adalah disertasi yang dikerjakan,

“Idealnya sesulit apapun perlu dikerjakan dengan waktu yang cepat dan kualitas terbaik. Jika sejak awal ingin tepat waktu maka selesaikan lakukan mulai bertahap dan bersabar mengikuti porses yang sedang berjalan perlahan tetapi konsisten,” jelasnya

Prof. Dr. Uman Suherman AS, M.Pd memandu jalannya monitoring untuk menanyakan para dosen dalam progress studi lanjut, menurutnya tidak semua kampus memiliki perhatian sebaik  UNIDA.

“Dapat disimpulkan dari informasi yang disampaikan oleh pada dosen ternyata tidak ada masalah, namun untuk yang tidak hadir agar menyampaikan laporan secara tertulis sehingga kita bisa mendapat data yang lengkap, setiap bulan kita akan cek progress bapak ibu,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Badan Pengembangan Keilmuan Prof. Dr. Ir. Mohamad Ali Fulazzaky, CES., D.E.A menyampaikan arahannya,

“Badan Pengembangan Keilmuan (BPK) akan dilibatkan secara intensif untuk  mensupport studi lanjut ini terutama dalam hal publikasi ilmiah. Untuk lulus tepat waktu ada trik nya yaitu disamping kita bekerja sendiri harus ada link dengan orang lain dan perlu komunikasi intens antara mahasiswa dan pembimbing,” pungkasnya.