Dekan Fakultas Hukum (FH) UNIDA Bogor, Dr. Hj. Endeh Suhartini, SH., MH. diundang menjadi narasumber dalam acara Dialog Kebangsaan yang bertajuk “Tangkal Radikalisme Generasi Milenial Melalui Wawasan Kebangsaan”. Bertempat di Studio Megaswara 100.8 FM Bogor, Gedung UG Multimedia Suryakencana, Bogor (29/1). Acara ini juga diisi oleh Zaid Mubarak perwakilan dari MUI Kota Bogor. Dialog Kebangsaan ini untuk menyikapi persoalan radikalisme dikalangan milenial dan perlu adanya peran semua, bukan hanya pemerintah saja, peran masyarakat juga diperlukan dalam menangkal paham radikalisme yang sering terjadi di masyarat.

Dekan Fakultas Hukum UNIDA Bogor, Dr. Hj. Endeh Suhartini, SH., MH. dalam penyampaian materinya menyatakan bahwa radikalisme adalah suatu paham, yang ingin mencapai tujuan dengan cepat dan dengan cara yang negatif, entah itu dikarenakan oleh suatu tujuan atau masalah, baik itu masalah ekonomi, politik, lingkungan dan lainnya. Dalam kehidupan bermasyarakat tentunya banyak paham radikalisme yang beredar, maka dari itu kita harus dapat memilah-milah segala hal agar terhindar dari radikalisme.

“Mari kita sama-sama tangkal radikalisme yang saat ini semakin marak terjadi di masyarakat. Tentunya yang pertama dengan pendidikan, yang dimulai dengan pendidikan keluarga. Dengan pendidikan yang baik maka sikap pun akan baik. Tentu butuh evaluasi pendidikan yang mencakup segala lini mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA atau SMK sampai Perguruan Tinggi, karena pasti radikalisme itu ada penyebabnya entah itu karena ketidaktahuan, ketidakpuasan baik dalam aspek ekonomi, politik dan lainnya. Tangkal radikalisme juga tentu dengan 4 pilar yang diantaranya pendidikan pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Mari kita sama-sama tangkal radikalisme dan mari kita tinggalkan hal negatif dan tingkatkan hal positif,” ungkap Dr. Hj. Endeh Suhartini, SH., MH.

Radikalisme tidak diajarkan dalam islam karena islam harus selalu bermanfaat bagi dirinya dan juga bagi orang lain, radikalisme atau bahkan teroris tidak pernah ada dalam ajaran agama islam. Seperti yang disampaikan oleh perwakilan dari MUI Kota Bogor, Zaid Mubarak dalam penyampaian materinya.

“Islam merupkan agama yang menjunjung tinggi nilai toleransi, karena dalam islam tidak pernah mengajarkan soal radikalisme apalagi sampai pada tahap teroris. Dunia selalu mengidentikan teroris dengan seorang muslim padahal dalam agama islam tidak pernah satu persen pun perintah untuk bersikap intoleransi bahkan sampai menjadi teroris karena islam merupakan rahmat untuk alam semesesta dan menjadi muslim berarti harus toleransi dan bermanfaat,” tutur Zaid Mubarak. _FAI_