Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada
Masyarakat (DRPM) Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor selenggarakan Workshop
Proposal PPM Hibah Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi
Nasional Republik Indonesia (Kemenristek/BRIN) Tahun Pembiayaan 2022 yang
diselenggarakan secara daring dengan menggunakan Zoom Cloud Meetings (27/05).
Workshop ini diisi oleh Chancellor UNIDA Bogor, Dr. Ir. Martin Rostamy, SH.,
MH, Review Nasional Penelitian Dosen Universitas Tarumanegara, Prof. Dr. Mella
Ismelina F. Rahayu, SH., M.Hum, Review Internal UNIDA Bogor, Dr. Rasmitadila,
M.Pd dan Reviewer Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Dosen Universitas
Sebelas Maret, Prof. Dr. Okid Parama Astirin, M.Si. Kegiatan ini dihadiri oleh
Rektor UNIDA Bogor, Dr. Ir. Dede Kardaya, M.Si. beserta jajaran dan diikuti
oleh dosen UNIDA Bogor dan perguruan tinggi yang sudah bekerjasama dengan UNIDA
Bogor.
Direktur DRPM UNIDA Bogor, Dra. Ginung
Pratidina, M.Si dalam sambutannya menuturkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah ikut mendukung jalannya kegiatan. Lebih jauh, Dra. Ginung Pratidina,
M.Si juga memperkenalkan jurnal-jurnal yang ada di UNIDA Bogor sebagai wadah
dan media publikasi bagi karya ilmiah para dosen sesuai dengan rumpun ilmu
program studi.
?Terima kasih kepada para mitra yang telah ikut
mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Adapun pada kesempatan kali ini, para
peserta merupakan para dosen yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di
Indonesia. Dalam kesempatan ini juga kami ingin menyampaikan bahwa di UNIDA
Bogor terdapat beberapa jurnal yang diterbitkan sesuai dengan rumpun ilmu, ini
menjadi wadah bagi para dosen untuk dapat mempublish hasil karyanya,? tuturnya.
Turut hadir, Rektor UNIDA Bogor, Dr. Ir. Dede
Kardaya, M.Si, menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan yang diinisiasi
oleh DRPM UNIDA Bogor ini adalah agenda rutin setiap tahunnya. Hal ini
bertujuan untuk memberikan wawasan serta meningkatkan motivasi bagi para dosen
dalam menyusun proposal PPM yang diharapkan dapat lolos di tingkat nasional.
?Ini merupakan kegiatan rutin yang
diselenggarakan setiap tahunnya, tentunya menyesuaikan dengan topik yang
terkini. Terima kasih kami sampaikan kepada para narasumber yang telah hadir,
semoga para peserta dapat mengikuti dengan baik kegiatan kali ini sehingga
dapat memberikan pengetahuan maupun wawasan khususnya terkait bagaimana
proposal PPM Hibah Kemdikbudristek dapat diterima,? ujarnya.
Sesi
pertama dibuka oleh pemaparan Chancellor UNIDA Bogor, Dr. H. Martin Roestamy, SH., MH. dalam pemaparan
materinya yang berjudul ?Penguatan Kapasitas Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat? menyatakan bahwa di era revolusi industry 4.0 seperti saat ini
banyak perubahan sosial dan perkembangan ilmu pengetahuan sangat cepat dan kini
dihasikan oleh universitas tidak hanya masyarakat pengetahuan melainkan juga
masyatakat inovasi. Urgensi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
diantaranya mengembangkan materi pengajaran, rekognisi dosen, mengingkatkan
reputasi kampus atau lembaga, pengembangan IPTEK dan pemberdayaan masyarakat.
?Hilirisasi penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang pertama yaitu hibah PPM, kedua publikasi hasil PPM, ketiga untuk
bahan ajar, keempat di Hak Kekayaan Intelektualkan, kelima untuk
entrepreneurship dan keenam juga untuk extra
income. Dan UNIDA Bogor sudah merumuskan visi jangka panjang 2045 yang
berisikan menjadi universitas entrepreneur yang menyatu dalam tauhid dan
berdaya saing internasional pada tahun 2045. Dimana ada beberapa langkah untuk
mencapai visi jangka panjang tersebut diantaranya tahap pemantapan, research university nasional, research
university internasional, entrepreneur
university nasional dan tahap entrepreneur
university internasional,? tutur Dr. H. Martin Roestamy, SH., MH.
Review Nasional Penelitian Dosen Universitas
Tarumanegara, Prof. Dr. Mella Ismelina F. Rahayu, SH., M.Hum. dalam pemaparan
materinya yang berjudul ?Strategi Pemenang Proposal Penelitian Hibah
Kemenristek/BRIN? menyatakan bahwa penelitian sangat penting untuk perguruan
tinggi dan dosen karena selaku dosen harus melaksanakan tri darma perguruan
tinggi yaitu pengajaran, pengabdian kepada masyarakat dan penelitian khususnya.
Banyak hal penting dan harus diketahui oleh dosen agar mendapatkan hibah
penelitian.
?Ada beberapa kategori penelitian yang harus
diketahui secara jelas oleh dosen diantaranya yaitu Penelitian Dasar yang
dimana luarannya yaitu publikasi di jurnal, prosiding dan buku, kategori kedua
yaitu Penelitia Terapan yang luarannya yaitu kekayaan intelektual dan uji coba
produk serta kategori ketiga yaitu Penelitian Pengembangan yang dimana
luarannya yaitu produk yang harus menghasilkan nilai ekonomi. Ada beberapa trik
untuk lolos diantaranya yaitu identitas dimana Curriculum Vitae (CV) kita harus
jelas, ringkasan tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang, tujutan
dan tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan serta uraian TKT
penelitian yang diusulkan dan ringkasan juga dituliskan maksimal 5 kata kunci.
Ketiga yaitu latar belakang tidak lebih dari 500 kata yang dimana bagian ini
perlu dijelaskan uraian tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
Keempat yaitu tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan menggunakan
state of the art dan road map dalam bidang yang diteliti. Kelima yaitu metode atau cara untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak lebih dari 600 kata. Keenam yaitu
luaran dan target capaian yang dimana pengusul wajib mengisi luaran wajib dan
tambahan, tahun capaian dan status pencapaian. Ketujuh yaitu Rencana Anggaran
Biaya (RAB) mengacu pada PMK tentang SBK Sub Keluaran Penelitian yang berlaku.?
tutur Prof. Dr. Mella Ismelina F. Rahayu, SH., M.Hum.
Review Internal UNIDA Bogor, Dr. Rasmitadila,
M.Pd. dalam pemaparan materinya yang berjudul ?Teknik Pembuatan RAB Sesuai SBM
dan SBK Berlaku? menyatakan bahwa penganggaran merupakan hal yang menarik
karena bisa kita olah mana yang perlu dan ditak perlu, poin-poin yang bisa
didanai dan besarannya berapa sesuai SBM dan SBK yang menjadikan penelitian
menjadi lebih menarik dan banyak terjadi penelitian yang lolos kemudian didanai
tapi tidak sesuai dengan usulan.
?RAB harus menyesuikan dengan kebutuhan kita
sesuai dengan penelitian yang peneliti lakukan. RAB mengacu pada substansi
penelitian para peneliti, dan luaran target pun menjadi acuan RAB. Komponen
yang dapat didanai banyak terdapat di metode penelitian yang diantaranya
peralatan, bahan habis pakai, Sumber Daya Manusia (SDM), kegiatan (Aktivitas)
dan pembagian tugas. RAB selalu tidak sama dari tahun ke tahun dan harus
mengacu pada diturunkan dari metode dan mengacu pada SBK dan SBM. Sangat
penting sekali untuk para peneliti saat pengumpulan data harus sesuai dengan
peraturan dan sesuai dengan dana memang dipakai untuk penelitian, tidak bisa di
luaran tidak ada tetapi dalam RAB ada karena RAB harus sesuai dengan peraturan
yang berlaku,? tutur Dr. Rasmitadila,
M.Pd.
Sesi kedua dibuka oleh Reviewer Nasional
Pengabdian Kepada Masyarakat dan Dosen Universitas Sebelas Maret, Prof. Dr.
Okid Parama Astirin, M.Si. dalam pemarapan materinya yang berjudul ?Trik Lolos
Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat Hibah Kemenristek/BRIN? menyatakan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat di era revolusi industry 4.0 yang dimulai
pada permulaan abad ini adalah teknologi dan pendekatan baru yang menggabungkan
dunia fisik, digital dan biologi dengan cara fundamental akan mengubah
kehidupan manusia begitu juga yang terjadi dalam kegiatan pengabdian kepada
masyarakat.
?Tujuan pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan perguruan tinggi diantaranya yang pertama yaitu mengembangkan modul
pemberdayaan masyarakat, kedua yaitu melakukan alih teknologi, ketiga yaitu
ilmu dan seni kepada masyarakat untuk pengembangan martabat manusia berkeadilan
gender dan inklusi sosial serta kelestarian sumber daya alam, keempat yaitu memberikan
solusi berdasarkan kajian akademik atas kebutuhan, kelima yaitu tantangan atau
persoalan yang dihadapi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung,
keenam yaitu meningkatkan kapasitas pengabdian kepada masyarakat serta ketujuh
yaitu melakukan kegiatan yang mampu memperdayakan masyarakat pada semua strata
secara ekonomi, politik, sosial dan budaya. Agar proposal pengabdian kepada
masyarakat dapat diterima diuhasahakan agar tidak melakukan kesalahan yang
secara umum sering terjadi seperti administrasi tidak patuh pedoman, tujuan
salah kamar atau luaran tidak sesuai skema, substantive, roadmap, metode,
theory tidak logis serta pelanggaran etika dan taktik,? ungkap Prof. Dr. Okid
Parama Astirin, M.Si.