Mahasiswa Fakultas Pertanian (FAPERTA) Universitas Djuanda (UNIDA) yang dibimbing oleh Ibu Nani Yulianti, SP., M.Si laksanakan program Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan membuat Sistem Rakit Apung untuk media tanam hidroponik di Desa Buniwangi, Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi yang dimulai pada tanggal 30 Juli 2023 sampai dengan 2 September 2023.

 

Hidroponik Rakit Apung adalah sistem yang paling sederhana dari semua sistem hidroponik dan salah satu teknik dalam budidaya tanaman dengan cara menanam tanaman pada lubang sterofoam yang mengapung di atas permukaan larutan nutrisi dalam bak penampungan.

 

Kesulitan ekonomi dan cuaca yang tidak mendukung di Desa Buniwangi menjadi dasar para mahasiswa membuat hidroponik dengan sistem Rakit Apung. Dengan adanya ilmu atau pengetahuan yang dibawa oleh mahasiswa untuk warga setempat khususnya para petani, media Rakit Apung ini sangat menguntungkan untuk dijadikan bisnis sayuran hidroponik, dikarenakan tidak membutuhkan modal yang besar dan dapat menyesuaikan dengan cuaca di Desa Buniwangi.

 

Mahasiswa PKM FAPERTA UNIDA, Aji Eka Permana menuturkan bahwa kegiatan ini sangat penting dalam pengabdian masyarakat guna memberikan ilmu pengetahuan dan ide memulai usaha dengan modal yang bisa dikatakan tidak terlalu besar bagi masyarakat di Desa Buniwangi. Usaha ini hanya menggunakan bahan-bahan seperti terpal dan Styrofoam saja sudah bisa memulai usaha sayuran hidroponik dengan media rakit apung.

 

"Tujuan kegiatan ini adalah untuk membantu para petani dalam memberikan ide usaha pada kondisi cuaca dan iklim yang kurang baik bagi pertumbuhan tanaman. Terlebih lagi karena faktor tanah kering, sebab selain menyebabkan tanaman tidak tumbuh subur yang dikarenakan kekurangan air, tanah kering juga sangat rentan terhadap kekurangan unsur hara atau kandungan yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah kecil seperti Besi(Fe), Mangaan(Mn), atau dalam jumlah makro, seperti Nitrogen (N).” ungkapnya.

 

Sementara itu, Samsudin selaku petani di Desa Buniwangi, tepatnya di Pondok Pesantren An-Najm menyatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu para petani disini dalam menjalankan usaha tanpa mengeluarkan modal yang besar dan menguntungkan untuk dijadikan ladang penghasilan bagi para petani disini terutama sistem ini sangat mendukung untuk cuaca di Desa Buniwangi.

 

"Permasalahan para petani disini kebanyakan terkendala dengan faktor iklim dan cuaca yang cukup panas dan gersang, dengan cuaca yang buruk seperti itu membuat tanah di Desa Buniwangi ini menjadi kering dan tidak memungkinkan menanam tanaman di tanah sehingga sistem ini sangat bermanfaat untuk para petani disini,” ujarnya.