Membaca
merupakan langkah awal perjalanan menuju pencerahan. Kegiatan membaca ini juga
dapat menciptakan generasi muda yang kreatif, produktif dan inovatif, sehingga
mampu menghadapi dan menyelesaikan tantangan pembangunan di masa yang akan
datang. Membaca juga merupakan bagian dari sebuah pendidikan yang menjadi
faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.
Untuk
itu, tim Duta Inovasi mahasiswa Universitas Djuanda (UNIDA) melalui program
inovasi desa mengembangkan program di Desa Tajurhalang Kabupaten Bogor yang
diberi nama Taman Baca Pustaka Lembur untuk mendorong minat anak dalam membaca
dan belajar sehingga dapat ikut membantu menciptakan generasi unggul yang
dicita-citakan.
Ir. H.
Himmatul Miftah, M.Si selaku Wakil Rektor III UNIDA mengatakan, kegiatan
inovasi desa merupakan terobosan baru dalam menyelesaikan permasalahan yang
sering dijumpai di Desa. Kegiatan yang melibatkan mahasiswa ini memberikan
suasana baru dalam cara pandang penyelesaian masalah melalui inovasi dari anak
muda yang dalam hal ini adalah mahasiswa, sehingga diharapkan dapat menjadi
solusi yang jitu dan inovatif.
“Program
ini sangat bermanfaat, tentu dari sisi mahasiswa yaitu dapat menjadi ajang
implementasi ide yang selama ini hanya dalam fikiran saja, namun dengan
kesempatan inovasi desa maka ide segar inovatif dalam ditetapkan sebagai solusi
permasalahan di masyarakat,” ujarnya.
Sementara
itu, Wakil Dekan III FKIP UNIDA Abdul Kholik, M.Pd menuturkan, kegiatan inovasi
ini bisa menjadi peningkatan dalam mengembangkan ide-ide yang kreatif. Bukan
hanya pada kegiatan inovasi ini, tapi kedepan mahasiswa bisa lebih kreatif
dalam hal menginovasikan program desa atau melalui kegiatan lainnya. Selain
itu, diharapkan dengan adanya kegiatan ini permasalahan yang dijumpai bisa
terselesaikan.
“Penyediaan
rumah baca ini akan mampu menjadi tempat yang kondusif untuk membangun generasi
cerdas dan unggul di desa tersebut. Program ini mendapatkan apresiasi serta dukungan
dari berbagai pihak, baik dari aparatur desa, tokoh masyarakat, para guru dan
juga masyarakat umum,” tuturnya.
Lebih
jelas, Ketua dari Program Taman Baca Pustaka Lembur, Siti Nurkilah menerangkan
bahwa dalam prosesnya ide dan inovasi penyediaan rumah baca muncul ketika para
mahasiwa melakukan kunjungan ke Desa Tajurhalang. Permasalahan kurangnya minat
membaca masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja menjadi fokus utama.
Hal ini
dikarenakan dengan pengetahuan, setidaknya masyarakat akan mengerti dan
memahami halyang selama ini terabaikan dan anggap tidak penting. Adapun metode
program ini adalah penyediaan rumah baca untuk memberikan nuansa baru dan
berwisata pengetahuan lebih jauh dan bermutu melalui buku.
“Pada
tanggal 19 Januari 2022, kami melakukan pengumpulan data profil, potensi, dan
masalah di Desa Tajurhalang. Pada tanggal 4 Februari 2022, kami merumuskan ide
dan masukan dari DPL serta mahasiswa. Kemudian pada 5 Maret 2022, mulai menyusun
tim pengelola inovasi TBM Pustaka Lembur Desa Tajurhalang. Lalu pada 6 Maret
2022 dilakukan pembukaan serta pelaksanaan program Taman Bacaan Masyarakat
Pustaka Lembur,” terangnya.
Siti
Nurkilah mengungkapkan, para mahasiswa memanfaatkan rumah yang dekat dengan kantor
Kelurahan untuk dijadikan posko Inovasi Rumah Baca Pustaka Lembur tersebut. Rumah
ini di manfaatkan agar dapat digunakan masyarakat sekitar terutama anak sekolah
SD, SMP, SMA untuk mendapatkan banyak informasi dan wawasan serta pengetahuan
dengan membaca buku maupun mengaji.
“Inovasi Rumah Baca Pustaka Lembur ini muncul
karena melihat minimnya minat baca masyarakat Indonesia, terkhususnya anak-anak
dan remaja. Di zaman sekarang, anak-anak dan remaja lebih sering menggunakan
gadget dibandingkan dengan membaca buku sehingga tidak sedikit anak-anak yang
masih belum lancar membaca dan hanya terfokus pada gadgetnya saja,” ungkapnya.
“Selain
itu, dengan adanya Rumah Baca Pustaka Lembur ini diharapkan masyarakat dapat
memanfaatkannya dengan sebaik mungkin untuk menambah wawasan dan pengetahuan
serta dapat menjadi tempat yang kondusif untuk membangun generasi yang cerdas
dan unggul,” pungkasnya.