Universitas Djuanda (UNIDA) menyelenggarakan
Pra Sosialisasi dan Pelatihan Turnitin
pada Jum’at (25/11/22) yang dilaksananakn secara daring melalui Zoom Cloud
Meetings. Kegiatan ini menghadirkan Saharman Gea, S.Si., M.Si., Ph.D,
Averroes Fazlurrahman Piliang, S.Si., M.Si, juga Dewi Triana Nasution, S.Si sebagai narasumber
dan trainer dari The English House Medan. Adapun para peserta diantaranya ialah
Wakil Rektor I UNIDA, Aal Lukmanul Hakim, S.H., M.H serta para Ketua Program Studi (Prodi) dan para pengelola jurnal yang ada di lingkungan
UNIDA.
Wakil
Rektor I UNIDA Aal Lukmanul Hakim, S.H., M.H dalam sambutannya menegaskan bahwa persyaratan skripsi salah
satunya diwajibkan untuk
lolos plagiarisme. Oleh karena itu, pemanfaatan
aplikasi cek plagiarisme adalah keharusan yang perlu dimiliki oleh para dosen.
“Ini adalah upaya untuk
meningkatkan kualitas lulusan juga kualitas tulisan karya ilmiah itu sendiri,”
ungkapya.
Dalam kesempatan ini, aplikasi
cek plagiarisme yang dibahas antara lain Plagiarism Checker X. Dewi Triana Nasution, S.Si menjelaskan, Plagiarism Checker X adalah aplikasi yang dapat melakukan scanning untuk pengecekan similarity atau kesamaan isi dari
sebuah file baik itu artikel ataupun buku sehingga dapat mengetahui tingkat
plagiasi atau tingkat kesamaan pada artikel yang sudah ada.
“Aplikasi
Plagiarism Checker X ini memiliki 2 versi yaitu versi Gratis dan Pro. Untuk
versi gratis masih bisa digunakan kapan saja namun memiliki batasan tertentu sehingga
tidak bisa mengecek satu artikel full. Sedangkan untuk yang pro dapat
di-upgrade dengan membeli lisensi kepada pihak Plagiarism Checker
X. Tampilan versi gratis dan pro pada aplikasi Plagiarism Checker X sedikit
berbeda, akan tetapi secara prinsip dan kegunaannya tetap sama tidak ada
perbedaan,” tuturnya.
Kemudian, Saharman Gea, S.Si.,
M.Si., Ph.D dalam paparannya mengatakan, pengecekan berulang pada satu artikel dapat memberikan hasil yang berbeda. Ini dikarenakan pertumbuhan
jurnal yang sepersekian waktu bertambah atau berubah.
“Memang dalam pengecekan berulang pada satu artikel itu 1
menit saja bisa berubah hasilnya karena pertumbuhan jurnal itu jutaan, sehingga sangat
sensitif juga pada software yang kita
pakai. Jadi, apabila kita sudah cek dan tidak ada kemiripan, jangan menunggu
berminggu-minggu karena itu bisa
mempengaruhi. Bahkan hasilnya bisa naik
10 sampai 20%, itulah hasil
yang terjadi,” ungkap Saharman Gea, S.Si., M.Si., Ph.D.