Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor
bersama dengan The Housing and Urban Development (HUD) Institute
menyelenggarakan Webinar Peluncuran Uji Coba Program
Perumahan dan Permukiman Produktif Berbasis Komunitas (P3-BK) di Kabupaten Bogor, Selasa (24/8/2021).
Kegiatan yang digelar secara daring dan luring tersebut mengundang Menteri PPN/Kepala BAPPENAS Dr. (HC). H. Suharso Monoarfa yang memberikan pidato kunci, serta Bupati Bogor Ade Yasin yang turut hadir memberikan sambutan. Adapun para narasumber, diantaranya Dr. Ir. H. Khalawi AH., M.Sc., MM (Dirjen Perumahan, Kementerian PUPR), dan Dr. Taufan Madiasworo, ST., MT (Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR). Sementara itu, Dr. Yayat Supriyatna bertugas sebagai moderator.
Dihadirkan pula para pemapar, diantaranya Encep R. Marsadi (The HUD
Institut), Bagus Imam Darmawan (Ketua MAPID), Muh. Irfan Nugroho (Yayasan
Pelita Desa), Dr. H. Martin Roestami, S.H., M.H (Chancellor UNIDA Bogor),
Mochamad Yut Penta (Kepala Divisi Retail Funding and Service Division
Bank BTN), serta Kamaruddin Batubara (Koperasi Syariah BMI), dan juga para
penanggap utama, seperti Dr. H. Bambang Widjojanto, S.H., M.Sc (Akademisi UNIDA
Bogor/Ketua Umum Yayasan PSPIAI), Heliantopo (Direktur Sekuritisasi & Pembiayaan
PT. SMF), Ir. Endang Kawidjaja, M.H. (Ketua DPP HIMPERRA), H. Sholikhin
(Community Development Officer PT Sentul City Tbk), Ir. Hari Ganie, M.M.
(Perwakilan DPP REI), dan Toto Suprihadi
(Assistant Vice President Micro Development & Agent Banking Group Bank
Mandiri).
Menteri PPN/Ka. BAPPENAS Dr. (HC). H. Suharso Monoarfa dalam paparannya
mengemukakan terkait dengan akselerasi penyelengaraan perumahan permukiman yang
lebih kolaboratif. Kebutuhan ruang perluasan akan akses rumah yang layak dan
terjangkau mungkin perlu menjadi suatu perhatian sehingga diperlukan sebuah
terobosan baru dalam banyak perspektif dengan judul rumah sebagai pusat
kegiatan. Maka esensi pembangunan perumahan dan permukiman yang layak itu
artinya memenuhi kriteria pembangunan sumber daya manusia dalam konteks
peradaban.
?Saya sampaikan terima kasih kepada The HUD Institute dan UNIDA Bogor
yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, dengan harapan mudah-mudahan kegiatan
ini berjalan lancar serta memberikan kontribusi khususnya dalam dunia
pembangunan perumahan dan kawasan permukiman. Saat kita membicarakan perumahan
dan permukiman terkait dengan pandemi yang sedang kita hadapi, tentu banyak
muncul beragam pertanyaan, kita tahu bahwa dengan sendirinya, seolah-olah dan
seakan-akan pandemi itu telah memaksa kita semua, menjadikan rumah sebagai
pusat kegiatan baru, dari mulai kegiatan produksi seperti hari ini, anak-anak
sekolah, mahasiswa berkuliah, lalu beragam aktifitas lainnya.? jelasnya.
?Sebab dari rumah lah kita bergiat dan memulai sebuah kehidupan, dan
sangat penting dalam pembentukan individu, keluarga, komunitas, masyarakat, dan
akhirnya bangsa. Kita tahu bahwa kebutuhan rumah itu adalah hak asasi sebagaimana
dijamin dalam konstitusi,? tambahnya.
Kegiatan webinar ini merupakan bagian dalam rangka
memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76 dan Hari Perumahan Nasional 2021 yang jatuh pada setiap tanggal 25 Agustus. Pada kesempatan yang sama,
dilaksanakan juga peresmian UNIDA Community Learning Center dan Klinik Rumah
Produktif UNIDA oleh Bupati Bogor.
Ade Yasin dalam sambutannya menuturkan, terkait dengan permukiman ini, menjadi
tantangan tersendiri bagi pemerintah Kabupaten Bogor untuk dapat mewujudkan
hunian yang tidak sekedar hunian, tetapi juga layak, sehat serta produktif bagi
masyarakat secara merata khususnya bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.
?Sebagaimana diketahui, beberapa tantangan yang dihadapi oleh pemerintah
daerah Kabupaten Bogor adalah masih adanya perumahan kumuh yang terdapat di
tempat-tempat yang tidak tertata dengan baik. Maka dari itu Pemda Kabupaten Bogor
memiliki beberapa program sebagai upaya dalam pembangunan permukiman yang
dicita-citakan tersebut,? tuturnya.
Ade Yasin menambahkan, Kabupaten Bogor sangat mengapresiasi terobosan
UNIDA Bogor dan the HUD Institute yang menyelenggarakan program P3-BK yang
diuji cobakan di Kabupaten Bogor sebagai upaya akselerasi penyediaan hunian
masyarakat berpenghasilan rendah menuju hunian layak secara fisik dan sosial,
yang memungkinkan setiap penghuninya untuk hidup produktif secara sosial
ekonomi menuju kehidupan sejahtera lahir dan bathin.
?Selamat hari perumahan nasional tahun 2021, semoga uji coba P3-BK di
Kabupaten Bogor yang diselenggarakan oleh UNIDA Bogor dan The HUD Institute berjalan
lancar dan sukses membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Khususnya untuk
Indonesia, menuju pemulihan ekonomi sehingga kehidupan lebih baik dan lebih
sejahtera, Indonesia Tumbuh, Indonesia Tangguh,? tegasnya.
Sebelum sesi paparan pencerahan oleh para narasumber, Wakil Ketua Umum
The HUD Institute, Dr. Ir. Oswar M. Mungkasa, MRUP terlebih dahulu menyampaikan
mengenai urgensi program P3-BK. Dr. Ir. Oswar M. Mungkasa, MRUP mengungkapkan bahwa
saat ini pandemi telah merubah cara pandang secara umum terhadap perumahan dan
atau permukiman. Rumah yang merupakan tempat tinggal diharapkan dapat menjadi
embrio untuk membangun peradaban baru.
?Bung Hatta menekankan, kemerdekaan bangsa Indonesia itu perlu dimaknai
dengan ketersedian hunian yang baik, sehat, layak dan terjangkau bagi
masyarakat. Rumah bukan sekedar tempat hunian, tetapi juga melekat harkat dan
martabat rakyat. Pemikiran Bung Hatta tersebut menjadi filosofi pembangunan
perumahan di Indonesia sampai saat ini. Dalam mewujudkan perumahan dan
permukiman tersebut, The HUD Institute menggandeng UNIDA Bogor dalam upaya
mewujudkan dengan meluncurkan pendekatan yang kita sebut dengan P3-BK yang
diawali dengan uji coba di Kabupaten Bogor. Pendekatan P3-BK mendorong kelompok
untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri akan rumah dengan menjadi pelaku utama
pembangunan perumahan itu sendiri,? ungkapnya.
Sesi dilanjutkan dengan paparan pencerahan oleh para narasumber. Salah
satu narasumber Dr. Ir. H. Khalawi AH, M.Sc., MM menjelaskan mengenai peluang
dan potensi kemitraan ataupun kolaborasi dalam penyelenggaraan perumahan
permukiman. Terbatasnya kemampuan Pemerintah untuk memberikan pendanaan bagi
pembangunan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) menjadi salah sati
isu dan tantangan pembangunan perumahan saat ini.
?Perlu kolaborasi para pihak baik itu pelaku industri, komunitas maupun
pemerintah. Pemberdayaan kelompok diperlukan agar MBR dapat mengakses
pembiayaan perumahan yang terjangkau untuk penyediaan rumah bagi MBR, serta
peran Pemerintah Daerah sangat besar untuk dapat memberdayakan masyarakat
dengan tujuan peningkatan pembangunan rumah MBR di daerah,? jelasnya.
Sementara itu dalam sesi presentasi panel, Chancellor UNIDA Bogor Dr. H.
Martin Roestamy, SH., MH mengatakan, masalah perumahan dan permukiman menjadi
perhatian UNIDA Bogor sejak 11 tahun ini. Maka dari itu, UNIDA Bogor
mengembangkan satu program kajian yang disebut dengan kajian hukum properti.
Bersama dengan itu pula UNIDA Bogor menggandeng The HUD Institute sebagai mitra
untuk merealisasikan cita-cita UNIDA Bogor dalam membangun penyediaan rumah
terjangkau bagi masyarakat.
?Beberapa konsep yang kami
bangun, berasal dari penelitian sejak tahun 2015 yaitu konsep rumah terjangkau
versi UNIDA. Konsep ini salah satu luaran dari penelitian UNIDA Bogor dengan
skema PTUPT kelanjutan dari penelitian STRANAS pada tahun 2015-2017 tentang
rumah terjangkau dan pengembangan bank tanah. Dari hasil penelitian didapat
kata kunci, yaitu subsidi tanah yang merupakan alternatif terbaik. Salah satu land
resources untuk land bank yang termudah dan termurah adalah tanah
wakaf. Konsep pengembangan tanah wakaf menjadi menarik karena komunitas tidak
perlu menyediakan pembelian tanah. Konsep kepemilikan rumah terpisah dari tanah
merupakan faktor signifikan terhadap harga terjangkau. Mari kita bangun
perumahan yang terjangkau untuk peradaban manusia,? ungkapnya.
Dr. H. Bambang Widjojanto, SH., M.Sc sebagai salah satu penanggap utama
mengutarakan, persoalan perumahan dan permukiman bukan hanya sebagai persoalan
komoditas, tetapi ada unsur spiritualitas, sehingga adanya esensi nilai untuk
saling membantu masyarakat.
?Reforma agraria menjadi sangat relevan ketika kita membicarakan soal
perumahan dan permukiman. Dari perbincangan yang tadi didiskusikan, ada
substansi yang menarik, yaitu kita tidak sekedar ingin membangun rumah, namun
tetapi juga sisi kehidupan dari dalam rumah tersebut. Jadi kita tidak hanya
membangun fisiknya, membangun spiritualitas yang bisa menghidupkan harapan yang
ada di dalam rumah itu dengan berbagai konsepnya itu menjadi menarik,? ujarnya.
Pada sesi terakhir, dipaparkan rumusan potensi kemitraan dan kolaborasi
dalam program P3-BK oleh Sekretaris Umum The HUD Institute Muhammad Joni, SH.,
MH. Dalam paparannya tersebut, Muhammad Joni, SH., MH menyebutkan, setelah
mendengar pencerahan pidato kunci dan semua paparan dari para narasumber maupun
penanggap, tercatat ada beberapa poin penting pokok rangkuman yang dapat
dijadikan pangkalan untuk menindaklanjuti webinar dan peluncuran uji coba P3-BK
di Kabupaten Bogor ini.
?Agenda P3-BK menjadi bagian tidak terpisahkan dari percepatan
pembangunan perumahan menuju Indonesia Emas 2045. The HUD Institute dan UNIDA
Bogor berkomitmen untuk kolaborasi dan mewakafkan kapasitas, kapabilitas,
jaringan dan sumber daya manusia untuk menggerakkan P3-BK dengan menghidupkan
jalan-jalan penting menuju realisasi hak konstitusional atas tempat tinggal,?
pungkasnya.