Universitas Djuanda
(UNIDA) Bogor kembali menggelar Seminar
Internasional bertajuk The 5th Bogor
International Conference For Social Science (the 5th BICSS)
dan The 5th Bogor
International Conference For Applied Science (the 5th BICAS), Kamis (11/10/2021). Kegiatan yang diselenggarakan secara daring melalui platform
Zoom Cloud Meeting ini
merupakan agenda tahunan yang sudah diselenggarakan
sejak
tahun 2017.
Adapun
para Keynote Speakers yang dihadirkan, diantaranya Prof. Dr. Nuarrual
Hilal Md Dahlan (Universiti Utara Malaysia), Dr. Bambang Widjojanto, SH., M.Sc
(UNIDA Bogor), Prof. Madya Dr. Abdurrahman Raden Aji Haqqi (Universiti Islam
Sultan Sharif Ali, Brunei Darussalam), Prof. Ali Fulazzaky, Ph.D (UNIDA Bogor),
Dr. Bunleng Se (Royal University of Phnom Penh, Kamboja), serta Prof. Dr. Suhaidi
Hassan (Universiti Utara Malaysia).
Ketua pelaksana Prof. Ali Fulazzaky, Ph.D mengatakan, penyelenggaraan
Seminar Internasional pada tahun ini mengusung tema ?Embracing the Global
Society to Face the New Normal Era through Applied Science? bagi the 5th BICAS, serta ?Support The Post Pandemics Resurrection through Social
Research for Global Tenacity? bagi the 5th BICSS yang bekerja
sama dengan Universitas Ibn Khaldun (UIKA).
?Dengan
ini kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Universitas Ibn
Khaldun atas kesediaannya menjadi mitra Universitas Djuanda dalam pelaksanaan
The 5th BICAS dan the 5th BICSS. Juga semua keynote
speaker yang luar biasa atas kesediaannya untuk berbagi pemikiran yang
berharga melalui konferensi ini,? ujarnya.
Prof. Ali Fulazzaky, Ph.D menambahkan, tujuan
dari Seminar Internasional ini adalah untuk
memperkaya budaya penelitian sekaligus
mengikuti perkembangan terbaru dalam penelitian. Diharapkan, ini menjadi sarana memperluas
jaringan untuk dapat berkolaborasi
dengan para peneliti lain dari berbagai disiplin ilmu dan dari berbagai belahan
dunia.
Sementara
itu, Rektor UNIDA Bogor Dr. Ir. Dede Kardaya, M.Si dalam opening remarks
menyampaikan bahwasanya dalam era pandemi saat ini perlu adanya pengelolaan
riset dan pengabdian masyarakat yang menyesuaikan dengan masa kenormalan baru.
Hal ini penting, mengingat tugas utama sebagai dosen maupun peneliti
mengharuskan untuk tetap dapat
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
baik itu melalui kegiatan penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.
?Adaptasi
di ranah penelitian dan pengabdian masyarakat perlu mengutamakan keselamatan,
baik keselamatan tineliti maupun peneliti. Maka perlu meminimalkan kemungkinan
resiko, memitigasi resiko yang mungkin timbul dari riset dan pengabdian
masyarakat. Strategi yang dapat dilakukan yakni memaksimalkan potensi peneliti
atau tim lokal untuk menjembatani kesulitan pengambilan data lapangan di masa
pandemi Covid-19 saat ini,? ungkapnya.
Dalam
kesempatan tersebut juga Dr. Ir. Dede Kardaya, M.Si mengucapkan selamat kepada
Prof. Ali Fulazzaky, Ph.D yang termasuk ke dalam 2% ilmuan paling berpengaruh
di dunia. Dalam daftar yang dirilis oleh Stanford University dan Elsevier
Report, Prof. Ali Fulazzaky, Ph.D yang merupakan Ketua Pelaksana Seminar
Internasional kali ini berhasil menempati urutan ke-15 ilmuan terbaik di
Indonesia.
Sesi
dilanjutkan dengan paparan para keynote speakers yang menyampaikan
terkait dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Setelah itu, acara
dilanjutkan dengan sesi paralel sesuai dengan ruang lingkup peserta.
Sebagai
informasi, The 5th BICAS diikuti oleh 29 peserta, sementara The 5th BICSS diikuti oleh 64 peserta dari berbagai perguruan tinggi dalam maupun
luar negeri, diantaranya dari Thailand, Jerman, Iran, Vietnam, Malaysia, Kamboja,
Prancis, Amerika Serikat, Pakistan, Inggris, Brunei Darussalam, dan Singapura.