Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor Selenggarakan Talkshow Lingkungan dengan tema "Nasionalisme Lingkungan : Merawat Bumi, Merawat Negeri" yang diselenggarakan secara luring dan daring pada Rabu, 24 November 2021, bertempat di Gedung C Universitas Djuanda Bogor dengan narasumber Asep Komarudin – (Forest Campaigner Greenpeace Southeast Asia Indonesia) dan Zenzi Suhadi – (Direktur Eksekutif Walhi).

Nasionalisme lingkungan adalah semangat yang semestinya tumbuh dalam jiwa generasi muda penerus bangsa. Pada dimensi politik dan kekuasaan, dimana kita sangat memerlukan Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota dan pejabat publik lainnya yang memiliki komitmen tinggi dalam merumuskan kebijakan prolingkungan. Realitasnya, kecintaan terhadap tanah air ini nyaris tak mendapatkan simpati pada isu-isu sektor lingkungan. Seringkali deforestasi dan berbagai kerusakan alam lainnya mendapatkan izin karena mengatasnamakan pembangunan, sedangkan usaha menjaga lingkungan acapkali dianggap sebagai gagasan yang tidak pro terhadap pembangunan dan pemanfaatan sumber daya alam. Pada anggapan yang seakan-akan adalah dua kutub yang berlawanan itu, maka digagaslah diskusi tentang  “Nasionalisme Lingkungan” dengan harapan hadirnya sebuah pemahaman baru tentang menjaga lingkungan adalah manifestasi dari pada kecintaan terhadap tanah air itu sendiri.

Adapun tujuan diselenggarakan kegiatan ini, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme pada kaum muda.

2. Untuk memberikan kesadaran kaum muda terhadap isu-isu kerusakan lingkungan.

3. Untuk mengasah kemampuan berfikir kritis kaum muda dalam memecahkan berbagai masalah lingkungan.

Kegiatan acara ini dimulai pukul 09.00 dengan dibuka oleh MC, Pembacaan ayat suci Al – Quran, menyanyikan lagu Indonesia raya, serta sambutan Ketua Pelaksana (Nurul Ayu Wardani), Ketua BEM FISIP UNIDA (Rizky Abduloh) , dan Sambutan Dekan FISIP (Deny Hermawan, Drs. M. A. Lalu di lanjutkan dengan acara Talkshow Lingkungan  yang bertemakan Nasionalis Lingkungan : Merawat Bumi, Merawat Negeri. Talkshow berlangsung interaktif antara pemateri dengan Narasumber, Hingga sesi pertanyaan dibuka antusiasme mahasiswa yang hadir untuk bertanya sangatlah tinggi. Perlu diketahui mahasiswa yang hadir dalam acara ini yaitu Mahasiswa PMM dan Keluarga Mahasiswa UNIDA. Setelah acara Talkshow dilanjutkan dengan games lalu diakhiri dengan penutupan.

Dalam kegiatan ini terdapat beberapa sambutan yang disampaikan oleh :

1). Rivky Abduloh, (Ketua BEM FISIP)

“Dalam aspek gerakan untuk menghalau perusak lingkungan atau mengawal isu kerusakan lingkungan, mahasiswa diharapkan dapat tampil sebagai aktor yang mempunyai peran sentral sebagai penggerak. Mahasiswa didukung oleh kompetensi dasar yang mereka miliki, yaitu: intelegensi, kemampuan berpikir kritis dan keberanian dalam menyatakan kebenaran.Dengan kompetensi tersebut diharapkan mahasiswa mampu menjadi agen perubahan, mampu menyuarakan kepentingan rakyat, mampu mengkritisi kebijakan yang tidak ekologis juga mampu menjadi pengawas lembaga-lembaga negara dan penegak hukum” Ucapnya.

2). Nurul Wardani (Ketua Pelaksana)

“Senang sekali rasanya BEM FISIP UNIDA dapat menyelenggarakan Talkshow ini, perlu diketahui nasionalisme lingkungan ini adalah semangat yang semestinya tumbuh didalam jiwa generasi muda. Seperti yang kita ketahui, yang di hadapi oleh masyarakat dunia, lingkungan hidup yang penting bagi seluruh aspeknya.” Ucapnya.

3.  Deny Hermawan Drs. M. A, (Dekan FISIP)

Dalam sambutannya Dekan FISIP Universitas Djuanda, Deny Hermawan mengatakan “Untuk lingkungan ini sedikit kurang peka, Sebagai mahasiswa itu harus disadarkan dan perlu diperhatikan kembali dengan lingkungan ini, Jadi sangat bagus diadakannya acara ini.”

Selanjutnya pemaparan materi yang disampaikan oleh :

1). (Asep Komarudin, Forest Campaigner Greenpeace)

Asep Komarudin selaku Forest Campaigner Greenpeace Southeast Asia Indonesia, menjelaskan dalam mencegah kerusakan lingkungan dan apa yang harus di lakukan kaum remaja atau mahasiswa saat ini untuk menghentikan hal tersebut.

“Melakukan pendesakan untuk perubahan kebijakan pemerintah, mendesak kebijakan itu bisa di lakukan jika kebijakannya tidak sesuai dan malah merugikan lingkungan, Selain pemerintah, ada satu aktor lagi yang juga tidak boleh dilupakan yaitu aktor-aktor korporasi besar ini, mereka juga seharusnya di tekan untuk menghentikan usaha-usaha yang berdampak buruk bagi lingkungan." Ucapnya

Selain itu, Asep juga mangatakan “Kita tinggal satu bumi yang sama tidak ada bumi yang lain, bahwa kemudian di bumi ini lah yang harus kita jaga, karena kita tidak ada tempat lain selain bumi ini, ya sebesar-besarnya rahasia ekonomi,kesejahteraan, tidak ada gunanya ekonomi yang sudah maju diatas ekologi yang rusak. Maka kemudian ekologi itu lah yang harus kita jaga kedepannya.”

2). (Zenzi Suhandi, Direktur Eksekutif WALHI )

Dalam Talkshow tersebut Zenzi pun menjelaskan mengenai nasionalisme lingkungan

“Nasionalisme lingkungan yang harus di garis bawahi, bahwasanya kenapa persoalan lingkungan terus bertambah dan meluas, karena cara pikir kita ini yang salah, kita baru akan peduli dengan lingkungan ketika sudah rusak tetapi kita tidak menyadari arti lingkungan ketika kita memilikinya, ketika sungai jernih menjadi kotor,  pohon yang rindang itu habis baru kita sadar, artinya ketika lingkunganmu yang bagus maka selamatkan lah karena itulah warisan teman-teman ke generasi berikutnya” Ucapnya.

Zenzi pun menambahkan “ketika orang orang yang berkata benar itu di penjara, maka penjara sesungguhnya itu dunia di luar, karena itu artinya kita dibatasi dalam dunia yang terbuka, Lalu kalau kita menemukan sesuatu dalam lingkungan yang mengganggu rasa keadilan kita, kewajiban kita sebagai manusia untuk mengambil sikap”, Ucapnya.

Selain itu, terdapat  pendapat yang disampaikan oleh peserta Nuril Wardana (mahasiswa Sain Komunikasi)  yang menyampaikan bahwa acaranya yang keren, dengan pemateri yang sangat luar biasa, dan ilmu yang tidak kalah luar biasa.

Kemudian output  dalam kegiatan ini sebagaimana dengan diadakanya kegiatan Talkshow lingkungan ini, saya sebagai ketua pelaksana berharap para mahasiswa dari pihak akademisi lebih peka kembali mengenai isu kerusakan lingkungan disekitar kita, semoga para gedenerasi muda dapat memiliki pikiran kritis kembali untuk menciptakan solusi dalam menangani kerusakan lingkugan.