Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAKSI) Fakultas Ekonomi (FE) Universitas
Djuanda (UNIDA) Bogor selenggarakan Gebyar Akuntansi 2021 dengan tema ?Show Your Talent and Be a Good Professional
Accountant? yang diselenggarakan
secara daring menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings (28/11). Webinar
tersebut diisi oleh Kepala Seksi FKSAP, Ahmad Fauzi, SE., M.Ak dan Ketua IAI
Jawa Barat, Edi Jaenudin, SE., M.Si., Ak., CA. serta turut dihadiri oleh Wakil
Rektor III UNIDA Bogor, Ir. Himmatul Miftah, M.Si, Dekan FE UNIDA Bogor, Dr.
Lucky Hikmat Maulana, M.Si beserta jajaran. Webinar ini membahas mengenai
profesi akuntansi dan perkembangan teknologi informasi di era digital serta
modal pembelajaran akuntansi berbasis IT di era digital.
Wakil Rektor III UNIDA Bogor, Ir.
Himmatul Miftah, M.Si dalam sambutannya menyatakan sebagai mahasiswa akuntansi
tentunya harus selalu menekuni mengenai akuntansi dan dalam dunia kerja nantinya
maupun dunia usaha akan selalu membutuhkan yang namanya akuntansi sehingga
akuntansi ini selalu menjadi ilmu yang bermanfaat dan harus dipahami secara
menyeluruh oleh mahasiswa akuntansi khususnya.
?Tekunilah dunia akuntansi ini
dan suatu ketika ini akan menjadi hal yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun
orang lain karena masih banyak di dunia kerja yang membutuhkan
keahlian-keahlian akuntansi yang bisa mendorong suatu kemajuan dan
pengembangan,? tutur Ir. Himmatul Miftah, M.Si.
Dekan FE UNIDA Bogor, Dr. Lucky
Hikmat Maulana, M.Si. dalam pemaparan sambutannya menyampaikan terima kasih
kepada narasumber yang dapat mengisi pada webinar kali ini dan apresiasi kepada
panitia yang telah menyelenggarakan kegiatan ini secara baik tentunya. Semoga
acara dapat berjalan dengan lancer sampai selesai nanti dan baik peserta maupun
panitia dan seluruh pihak yang terkait dapat merasakan manfaat dari kegiatan
Webinar Gebyar Akuntansi 2021 ini.
?Webinar ini diharapakan bisa
menumbuhkan kesadaran pentingnya dalam melihat kesempatan seiring perkembangan
teknologi di era digital, membuka wawasan tentang prospek akuntansi di era
revolusi industri 4.0 dan society 5.0, membuka sikap kritis terhadap tantangan
yang ada, yaitu terhadap pendidikan akuntansi dan profesi akuntansi di era
digitalisasi,? ungkap Dr. Lucky Hikmat Maulana, M.Si.
Selanjutnya Kepala Seksi FKSAP,
Ahmad Fauzi, SE., M.Ak dalam pemaparan sambutannya menyatakan bahwa di era
digitalisasi ini akuntan terancam dengan ancaman digantikannya pekerjaan
akuntan oleh teknologi secara digital namun dengan digitalisasi ini banyak
peluang munculnya jenis pekerjaan baru bagi akuntan dan sebagai mahasiswa
akuntansi diharapkan selalu menyesuaikan dengan perkembangan zaman sehingga
tidak tertinggal oleh teknologi di dunia akuntansi. Penggunaan sistem informasi
dalam akuntansi sebagai alat untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan
lembaga dan instansi pemerintah se Indonesia seperti Sakti, Saiba dan lainnya
tentu sudah dipergunakan dan hendaknya mahasiswa akuntansi menguasai teknologi
tersebut.
?Mahasiswa diwajibkan mempunyai
kemampuan penyesuaian diri terhadap teknologi di era digital seperti saat ini
dan di dunia akuntansi pun tidak luput yang namanya perkembangan tekonologi
sehingga dapat memudahkan para akuntan dan sebagai mahasiswa akuntansi harus
selalu belajar dan memahami segara macam perkembangan teknologi akuntansi di
era digital ini dan perlu diketahui jika sistem hanyalah tools serta peran akuntan masih sangat dibutuhkan terutama dari
sisi auditor,? ungkap Ahmad Fauzi, SE., M.Ak.
Ketua IAI Jawa Barat, Edi
Jaenudin, SE., M.Si., Ak., CA. dalam pemaparannya menyatakan bahwa pada saat
ini tantangan bagi dunia pendidikan adalah menyiapkan kemampuan lulusan untuk
sebuah pekerjaan yang belum ada saat ini dan tentu lewat penyesuaian kurikum
secara berkala dapat mengakomodir agar mahasiswa khususnya mahasiswa akuntansi setelah
nanti lulus sesuai dengan kebutuhan industri dan perkembangan digital serta
untuk para mahasiswa akuntansi pada saat ini kuncinya ada pada kemampuan dan
kemauan untuk beradaptasi dan mengembangkan diri karena belajar dalam kelas saja tidak lagi
cukup dan mengandalkan materi dosen sudah tidak lagi zamannya sehingga
mahasiswa dituntut untuk selalu belajar dimana pun dan kapan pun.