Fakultas Hukum (FH) Universitas
Djuanda (UNIDA) Bogor selenggarakan Webinar Series 2 : Career Development Planning Fakultas Hukum UNIDA Bogor yang bertema
"Kiat Sukses Meraih Beasiswa Studi Lanjut S2 Dalam dan Luar Negeri"
dan dilaksanakan secara daring menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings (13/9).
Webinar ini diisi oleh Ketua Umum Mata Garuda Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Alumni LPDP Luat Negeri
Wageningen University Belanda, Erbi Setiawan, S.T., M.Sc. serta Alumni LPDP
Dalam Negeri Universitas Indonesia, Ryan Saputra Alam, SE., MM. dan juga turut hadir
Dekan FH UNIDA Bogor, Dr. Hj. Endeh Suhartini, SH., MH, Wakil Dekan I FH UNIDA
Bogor, Dr. Nurwati, SH., MH, Wakil Dekan II FH UNIDA Bogor, Ani Yumarni,
S.H.I., MH. beserta jajaran. Kegiatan Webinar ini adalah bagian dari Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) FH UNIDA Bogor.
Dekan FH UNIDA Bogor, Dr. Hj.
Endeh Suhartini, SH., MH. dalam pemaparannya menyatakan ucapan terima kasih
kepada narasumber yang sudah memberikan masukan yang sangat bermanfaat bagi
peserta seminat Webinar Series 2 ini dan juga ucapan tim PKKM UNIDA Bogor serta
kepada seluruh pihak yang terlibat dalam webinar tersebut. Diharapkan mahasiswa
khususnya mahasiswa FH UNIDA Bogor dapat memaanfaatkan beasiswa terutama
beasiswa S2 untuk masa depan.
“Mahasiswa harus semangat untuk
melanjutkan studi S2 karena untuk saat ini banyak tersedia beasiswa khususnya
untuk studi S2. Dan setiap beasiswa ada tanggung jawab dan konsekuensinya yang
dimana mahasiswa yang ingin meraih studi S2 harus siap untuk melaksanakan tanggung
jawab beasiswa tersebut,” ungkap Dr. Hj. Endeh Suhartini, SH., MH.
Wakil Dekan I FH UNIDA Bogor, Dr.
Nurwati, SH., MH. dalam pemaparan sambutannya menyatakan bahwa perguruan tingga
harus mencetak lulusan yang sesuai dengan tujuan perguruan tinggi. UNIDA Bogor
diharapkan selalu melaksanakan 21 Karakter Tauhid yang telah disusun oleh UNIDA
Bogor dan harus dijalankan oleh mahasiswa termasuk mahasiswa FH UNIDA Bogor
agar FH UNIDA Bogor selalu mencetak lulusan yang baik.
“21 Karakter Tauhid yang dimiliki
oleh UNIDA Bogor diantaranya dibagi menjadi 4 yang pertama ada Local Wisdom yang berisikan Cageur,
Bageur, Bener, Pinter dan Singer, yang kedua yaitu National Wisdom yang diantaranya yaitu Nasionalitas, Integritas,
Loyalitas, Respeksitas dan Kapasitas, yang ketiga yaitu Global Wisdom yang isinya adalah Awareness, Accountability,
Participatory, Creativity dan Adversity,
yang keempat yaitu Spiritual Wisdom
yang diantaranya Siddiq, Tabligh, Amanah, Fathonah dan Istiqomah serta yang terakhir yaitu
Taqwa. Dengan 21 Karakter Tauhid itu diharapkan mahasiswa dapat melaksanakannya
sehingga FH UNIDA Bogor dapat mencetak lulusan yang sesuai dengan tujuan
perguruan tinggi. Dengan pelatihan ini juga dapat memberikan rasa percaya diri
untuk mahasiswa mendapatkan beasiswa S2 kelak serta mahasiswa menjadi paham
bagaimana cara mendapatkan beasiswa S2 tersebut,” ungkap Dr. Nurwati, SH., MH.
Ketua Umum Mata Garuda LPDP dan
Alumni LPDP Luat Negeri Wageningen University Belanda, Erbi Setiawan, S.T.,
M.Sc. dalam pemaparan materinya menyatakan bahwa sebelum bertanya “kenapa harus
beasiswa?” akan tetapi harus bertanya terlebih dahulu “kenapa harus studi
lanjut?” karenas akan mempengaruhi pola piker kita mengenai beasiswa tersebut.
Beasiswa pada umumnya merupakan bantuan finansial untuk pendidikan baik utuh
maupun farsial, biasanya ada jangka waktu tertentu dan ada batasan-batasan yang
menjadi aturan dalam beasiswa serta beasiswa biasanya dalam satu jenjang.
Bentuk beasiswa terdiri dari dua bentuk tersebut yaitu beasiswa utuh yaitu
seluruh kebutuhan saat menjalani pendidikan umumnya biaya pendidikan dan biaya
hidup dibiayai penuh oleh pemberi beasiswa dan beasiswa parsial yaitu sebagian
atau tidak semua kebutuhan diberikan bantuan oleh pihak pemberi beasiswa. Dan
jenis beasiswa saat ini ada dua jenis yaitu beasiswa dalam negeri dan luar
negeri, sumber beasiswa dalam negeri diantaranya dari pemerintah dan dari
swasta serta untuk beasiswa luar negeri dapat berasal dari pemerintah negara
asal, pemerintah negara tujuan, kerjasama internasional, universitas, donor dan
yayasan.
“Tentu dalam beasiswa selalu ada
syarat yang diantaranya ada syarat umum dan syarat khusus, yang menjadi syarat
umum tentu seperti nilai minimum, rekam akademik, essay da nada juga
persyaratan bahasa yang kebanyakan bahasa inggris dan yang menjadi syarat
khusus yaitu contohnya seperti pengalaman kerja selama 2 tahun. Mengapa harus
LPDP? karena LPDP di dalamnya menjalankan 3 program yaitu beasiswa,
pengembangan dana dan riset akan tetapi program beasiswa LPDP yang paling popular.
Beasiswa LPDP itu merupakan untuk semua kalangan di Indonesia, semua warga
negara Indonesia boleh mengajukan beasiswa tidak terkecuali jadi setiap
mahasiswa Indonesia boleh mengajukan beasiswa LPDP tersebut baik untuk beasiswa
dalam negeri dan luar negeri akan tetapi mahasiswa yang ingin beasiswa LPDP
tersebut tentu harus sangat memahami cara dan syarat untuk mendapatkan beasiswa
tersebut,” tutur Erbi Setiawan, S.T., M.Sc.
Alumni LPDP Dalam Negeri
Universitas Indonesia, Ryan Saputra Alam, SE., MM. dalam pemaparan materinya
menyatakan kiat khusus mendaftar beasiswa yang diantaranya membaca berulangkali
brosur beasiswa yang dituju, mempersiapkan kelengkapan berkas administrasi,
memilih kampus tujuan, mempersiapkan proposal penelitian, berdiskusi dengan
Bapak/Ibu dosen, kakak senior-junior, teman-teman dan tentu orang tua dan harus
sangat fokus. Syarat penting beasiswa dalam beasiswa mana saja tentu harus
mempersiapkan diri dalam hal apa kegiatan akademik atau apa professional
sekarang, memilih berkuliah apa dan urgensi sekolah atau penelitian dalam
beasiswa tersebut serta jadi seperti apa atau kontribusi pendaftar dalam 5-10
tahun mendatang.
“Adapun peluang beasiswa dalam
negeri dapat dicek pada laman beasiswalpdp.kemenkeu.go.id dan
beasiswa.kemendikbud.go.id. Dan mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa
khususnya LPDP harus mempersipakan diri menuju jalan menjadi Awardee atau
penerima beasiswa LPDP yang tahapannya diantaranya seleksi administrasi,
seleksi substansi akademik, seleksi substansi kebangsaan, seleksi wawancara dan
jika dinyatakan lulus maka mahasiswa akan dinyatakan menjadi penerima beasiswa
tersebut. 3 Tips agar diterima jadi penerima beasiswa diantaranya yang pertama
yaitu perdalam ilmu sesuai kuliah atau keahlian seperti ikut pelatihan, kelas,
workshop atau webinar, kedua mahasiswa harus familiar dengan tools computer
seperti mengetahui penggunaan aplikasi komputer standar atau tools online dalam
bidang kerja atau riset dan yang ketiga yaitu mahasiswa harus menjadi pengguna
pintar media sosial yang memanfaatkan media sosial untuk memperluas networking, menggali informasi beasiswa
secara daring,” ungkap Ryan Saputra Alam, SE., MM.