Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor melalui
Career Development Center (CDC) Direktorat Kemahasiswa (Ditmawa) UNIDA Bogor
selenggarakan Webinar Karir dan Pembekalan Alumni dengan tema ?Alumni UNIDA
Menatap Masa Depan dengan Nilai Spirit dan Digital
Entrepreneur? dengan menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings pada hari Senin, 29 November 2021. Webinar ini
diisi oleh Business and Life Coach, Yedi
Jupriadi (Coach Bill), Peneliti dan
Pengembangan IT untuk Pendidikan dan Dakwah, Ust. Junaedy Alfan dan dipandu
oleh Kepala Bidang CDC, Dr. Abdullah Baharun, S.Pt., M.Si. selaku moderator
serta dihadiri oleh Rektor UNIDA Bogor, Dr. Ir. Dede Kardaya, M.Si beserta
jajaran, Direktur Ditmawa, Dr. Yudi Wahyudin, S.Pi., M.Si serta diikuti oleh
mahasiswa UNIDA Bogor yang akan diwisuda di Wisuda ke-44 UNIDA Bogor.
Direktur Ditmawa, Dr. Yudi Wahyudin, S.Pi.,
M.Si dalam penyampaian sambutannya menyampaikan terima kasih kepada narasumber
yang telah memberikan waktunya untuk mengisi webinar kali ini. Dengan webinar
kali ini diharapkan dapat memberikan bekal bagi mahasiswa untuk menambah daya
saing di era digiltal pada saat ini. Dan webinar pembekalan kali ini narasumber
dibagi menjadi dua yaitu entrepreneur digital dan konvensional sehingga materi
kali ini dapat berkaloborasi memberikan manfaat dan bekal bagi mahasiswa dalam
menghadapi Era Revolusi Industri 4.0.
Kegiatan ini merupakan kegiatan silaturahmi
yang dibalut dengan webinar karir dan pembekalan yang dimana diharapkan dapat
memberikan bekal bagi mahasiswa akan diwisuda nanti. Webinar dan pembekalan
karir sudah menjadi agenda rutin tiap menghadapi wisuda. Pada era digitalisasi
ini sudah tidak dapat dihindari karena pada saat ini sudah pada Era Revolusi
Industri 4.0 dan akan memasuki Era Society 5.0 yang tentunya segalanya akan
didigitalisasikan dan tentunya mahasiswa harus selalu menyesuaikan dengan
perkembangan zaman. Dan webinar kali ini mengenai digitalisasi sangat
diperlukan oleh mahasiswa terutama yang akan lulus sehingga dapat menambah
kompetensi mahasiswa calon wisudawan sehingga dapat ikut berperan dan bersaing
di era digitalisasi.
Selanjutnya Peneliti dan Pengembangan IT untuk
Pendidikan dan Dakwah, Ust. Junaedy Alfan dalam paparan materinya menyatakan
bahwa entrepreneur adalah individu yang bisa menciptakan bisnis yang baru,
bersedia menanggung sebagian risiko dan berbagai imbalannya bisa menikmati
sebagian besar keuntungannya. Dan pengertian dari digitalpreneur adalah
seseorang yang melakukan usaha atau bisnis dalam bidang IT ataupun produk dan
jasa lainnya dengan menggunakan media digital.
?Dunia saat ini dan digitalisasi tidak bisa
dipisahkan dan dihindari seperti terbitnya matahari yang dimana mahasiswa saat
ini terutama yang akan lulus nanti harus menyesuaikan diri dan harus ikut
bagian dalam digitalisasi ini. Dan banyak tokoh-tokoh terkaya di dunia yang
merupakan seorang digitalpreneur seperti Jeff Bezos dengan Amazonnya, Mark
Zuckerberg dengan Facebooknya serta tokoh digitalpreneur lainnya yang terkenal
di dunia yang dimana membuktikkan bahwa digitalisasi tidak dapat dihidari di
dunia ini. Dan sebagai mahasiswa yang akan lulus nanti harus memiliki mental
menjadi digital entrepreneur yang diantaranya sikap siap membuka bisnis
digital, harus siap memberikan respon terhadap pertanyaan dan complain, harus
siap membuat support system bagi pelanggan, siap dengan metode pembayaran yang
aman dan terpercaya serta harus siap memberikan kualitas barang sesuai yang dijanjikan,?
ungkap Ust. Junaedy Alfan.
Agus Muhammad Maksum selaku pemateri pendamping
dari Ust. Junaedy Alfan menambahkan dalam paparannya mengenai Ekonomi Digital
Berbasis Komunitas menyatakan bahwa saat ini media sosial dapat digunakan
berbagai hal positif seperti untuk media dakwah bahkan untuk media bisnis atau
usaha. Banyak tokoh-tokoh kaya di dunia yang menekuni dunia digital yang dimana
mahasiswa dapat melihat dan mencontoh tokoh-tokoh tersebut yang dimana setiap
tokoh tersebut tidak selalu berasal dari orang berada atau kaya sehingga
mahasiswa tidak perlu merasa putus asa dalam usaha membangun bisnis di dunia
digital khususnya. Jika melihat dari sejarah maka di Indonesia dulu ada
perusahaan terkaya sepanjang masa yaitu VOC di jaman kolonial yang bisa menjadi
semangat bagi mahasiswa saat ini yang dimana VOC hanya berbisnis di bidang
pertanian dan itu bisa diikuti oleh para mahasiswa dan dipadukan dengan
digitalisasi.
?Banyak perusahaan di Indonesia yang bergerak
di bidang digital yang mengalahkan usaha konvensional seperti Gojek yang
menenggelamkan ojek konvensional, traveloka yang mengalahkan agensi perjalanan
yang konvensional sehingga mahasiswa harus juga paham dan dapat menyesuaikan
dengan perkembangan zaman. Pada saat ini transaksi diarahkan ke dalam bentuk
Bank Digital seperti Gopay dan lainnya. Oleh karena itu komunitas-komunitas di
Indonesia harus memiliki platform digital berupa Bank Digital sehingga anggota
komunitasnya dapat menabung dan berbagai hal soal keuangan di Bank Digital
tersebut serta memiliki market place sendiri sehingga dapat melakukan transaksi
ekonomi di market place tersebut dan tentu dapat mengembangkan secara
signifikan komunitas tersebut,? tambah Agus.
Business and Life
Coach, Coach Bill dalam paparan materinya
menyatakan bahwa pada saat ini bisa dikatakan sulit untuk mencari pekerjaan
sehingga mendorong setiap mahasiswa yang lulus didorong untuk tidak terpaku
pada lowongan pekerjaan akan tetapi harus dapat membuat bisnis atau usaha
sehingga dapat membuka lowongan pekerjaan. Adapun tahapan menjadi sarjana
berdaya yang kreatif diantaranya yaitu tentunya modal yang dimana tidak hanya
soal uang saja akan tetapi mahasiswa nanti ada modal yang tidak kalah penting
yaitu ijazah sarjana, yang selanjutnya yaitu kemauan diataranya memiliki
motivasi, cita-cita dan keyakinan. Tahap selanjutnya yaitu tentunya harus
berani memulai, memulai untuk bisnis atau bekerja yang keuntangan dari bisnis
adalah pendapatannya tidak terbatas dan waktunya atur sendiri berbeda dengan
bekerja sehingga pada saat ini mahasiswa lebih didorong untuk menjadi
entrepreneur.
?selanjutnya mahasiswa harus memiliki mental
baja dimana mahasiswa harus menghilangkan gengsi terlebih dahulu sehingga
membuat kemajuan bagi perkembangan dirinya serta karakter tidak kalah pentingnya
dan mahasiswa harus memiliki karakter yang berakhlak, tekun, disiplin, empati,
jujur, kerja keras, percaya diri, rajin serta tidak kalah penting bahwa
mahasiswa tidak boleh melupakan aspek spiritual. Mahasiswa yang akan lulus
nantinya diharapkan akan senantiasa menjadi pembelajar yang dimana dan kapan
pun akan terus belajar,? tutur Coach
Bill.