Tim Peneliti Unida menyelenggarakan
Focus Group Discussion (FGD) Hibah Penelitian
dan Riset Keilmuan Skema Riset Mandiri dosen melalui ruang pertemuan daring (zoom meeting) pada (23/04). Penelitian ini
merupakan hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bekerjasama
dengan Kementerian Keuangan. FGD ini merupakan tahap pengumpulan data sebagai
tindak lanjut hibah penelitian. Dihadiri
oleh mahasiswa dan perwakilan guru SD, kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ini menghadirkan narasumber Prof. Dr.
H. Yayat Sudrajat, M.Hum Guru Besar dari Pendidikan Bahasa Daerah Universitas
Pendidikan Indonesia, Dr. Daningsih Kurniasih, M.Pd Pengawas Sekolah Menengah
Pertama (SMP) wilayah Depok, Wahyu Rahmat Maulana, M.Pd Kepala sekolah SD
Amaliah Ciawi Bogor, Iyon Muhdiyati, M.Pd dosen pengampu mata kuliah bahasa
daerah SD, dan Erlina,
M.Pd Guru SD Amaliah.
Penelitian dengan judul
“Model Pembelajaran Muatan Lokal Dasar Berbasis Lingkungan Menuju Sekolah Dasar
Bangkit sebagai Upaya Meminimalkan Dampak Covid-19” diketuai oleh Teguh Prasetyo, M.Pd.
serta anggota Megan Asri Humaira, M.Hum dan Novi Maryani, M.Pd.I. Acara dibuka
oleh Wakil Rektor 1 Bidang Riset, Pengabdian, Inovasi & Hilirisasi. Dr.
Ristika Handarini, MP menyatakan dalam sambutannya bahwa tema ini sangat sesuai
dengan kondisi masa pandemi dan pasca/recovery
pandemi yang membutuhkan solusi dalam dunia pendidikan.
“Meskipun dari berbagai sumber menyatakan bahwa
pembelajaran secara daring tidak menurunkan hasil belajar peserta didik, namun
perlu peningkatan keterampilan guru
untuk dapat memanfaatkan semua potensi disekitar peserta didik termasuk model
pembelajaran berbasis lingkungan sebagaimana
solusi yang diajukan dalam penelitian ini” tuturnya.
Menurut ketua peneliti, Teguh
Prasetyo, M.Pd,
penting untuk memelihara lingkungan dengan
memberikan pembelajaran berbasis lingkungan sejak dini khusus di Sekolah Dasar. Tim penelitian sudah memiliki
rancangan model pembelajaran yakni NARASIKOM yakni Pengenalan, Eksplorasi, Interpretasi dan Komunikasi.
Diharapkan FGD
ini dapat
membantu para guru mengenai model
pembelajaran
berbasis lingkungan.
“Proses FGD ini
merupakan rangkaian kegiatan memperolah data-data dari para pakar sehingga sangat bermanfaat bagi
penelitian yang akan dikembangkan. Tentu saja pengembangan kami masih sangat
banyak kekurangan, untuk itu kami membutuhkan masukan dan saran dari bapak dan
ibu” ungkap Teguh Prasetyo, M.Pd.
Dimulai sejak pukul 09.00
WIB, para narasumber aktif mengajukan beberapa masukan dan saran berkaitan dengan
proposal. Prof. Dr. H. Yayat Sudrajat, M.Hum. memberikan ulasan seputar
proposal penelitian.
“Jika berbicara model
berarti berbicara orientasi, dampak, metode dan teknik yang digunakan.
Pengembangan model itu masuk ke dalam research
and development (penelitian dan pengembangan). Biasanya
riset dan pengembangan ini bertahap. Misal di uji coba dalam satu kelas kecil kemudian hasilnya
bagus, kemudian dicoba di satu
sekolah, kemudian di beberapa sekolah sehingga semakin luas. Untuk penelitian
pengembangan saya merekomendasikan lingkupnya yaitu lingkungan sosial budaya” ungkapnya.
Menurut para pakar yang hadir di
FGD, penelitian
ini sangat penting untuk diteliti sebagai alternatif pembelajaran kepada para
guru dan mahasiswa untuk pengembangan keilmuan. Megan
Asri Humaira, M.Hum selaku anggota peneliti yang diwawancarai usai FGD
menyatakan harapannya “kami berharap
dari dilaksanakannya FGD ini dapat menghasilkan model yang dapat bermanfaat dan
efektif digunakan di sekolah dasar maupun di universitas terutama di mata
kuliah bahasa daerah” tutupnya.