Inovasi merupakan faktor penting dalam mendukung perkembangan ekonomi
dan daya saing daerah. Terjadinya pergeseran ekonomi berbasis industri menuju
ekonomi berbasis pengetahuan menunjukkan bahwa pengetahuan dan inovasi
merupakan faktor yang semakin menentukan dalam kemajuan ekonomi.
Sadar akan hal itu, Bappedalitbang Kabupaten Bogor merespons melalui
kegiatan Duta Inovasi Desa/Kecamatan dalam rangka meningkatkan inovasi daerah
Kabupaten Bogor. Kegiatan Duta Inovasi ini melibatkan Perguruan Tinggi yang
bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menggerakkan mahasiswa di
kampusnya agar ikut serta dalam kegiatan Duta Inovasi.
Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor termasuk Perguruan Tinggi yang ikut
serta dalam kegiatan Duta Inovasi tersebut. Kegiatan Duta Inovasi juga
merupakan salah satu kegiatan yang mendukung Program Pancakarsa dan diharapkan
dapat memenuhi sasaran One Village One
Innovation (Satu Desa Satu Inovasi). Mahasiswa penerima Beasiswa Panca Karsa
menjadi Duta Inovasi Desa yang menggali, menemukan dan mengembangkan inovasi
desa.
Duta Inovasi Desa yang berasal dari mahasiswa UNIDA Bogor penerima
Beasiswa Pancakarsa Kabupaten Bogor diantaranya ialah Ruben Bentiyan,
Dina Marlina, Mutiara Qurota Ayun, Eklefina Ngilamele, Bintang Badriansyah
Hardi, Inna Rotul Huda, dan Ahmad Riswan Sulaeman yang melakukan inovasi desa dengan
mengembangkan potensi lokal di wilayah Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua,
Kabupaten Bogor. Adapun pengembangan inovasi desa tersebut didampingi oleh
Dosen Pembimbing Drs. Gotfridus Goris Seran, M.Si dan Berry Sastrawan, S.Sos,
M.AP.
Saat menerima Tim Duta Inovasi Desa UNIDA Bogor pada Rabu (26/1/2022),
Sekretaris Desa Jogjogan, H. Jejen mengatakan bahwa potensi lokal Desa Jogjogan
mesti digali, ditemukan dan dikembangkan sebagai inovasi desa. Tentunya, hal
ini membutuhkan kolaborasi yang strategis antara UNIDA, pemerintah desa, dan
masyarakat.
?Dengan kolaborasi strategis, Duta Inovasi Desa UNIDA Bogor tentunya
berusaha untuk mengidentifikasi potensi lokal yang ada dan merancang inovasi
desa,? ujarnya.
Hal yang sama ditegaskan kembali oleh Kepala Desa Jogjogan, H. Enjang
Ruslan Purnama, SH, yang menyampaikan bahwa pengembangan inovasi desa sebaiknya
berbasis potensi lokal yang ada di wilayah Desa Jogjogan.
?Potensi lokal yang dipunyai Desa Jogjogan adalah, pertama, masyarakat
desa yang mempunyai kapasitas dan pengetahuan, kemudian kedua, potensi dan
sumber daya ekonomi yang sifatnya tradisional dan subsisten dikembangkan lebih
lanjut menjadi ekonomi produktif yang meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
bagi masyarakat,? ujarnya pada saat menerima Tim Duta Inovasi Desa UNIDA Bogor bersilaturahim
untuk melaporkan pelaksanaan kegiatan inovasi desa pada Rabu (16/2/2022).