Dalam rangka melaksanakan Standar Nasional Pendidikan Tinggi terkait dengan implementasi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Fakultas Pertanian Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor mengadakan workshop  “Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Implementasinya.” Kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu (8/11/2020) secara daring ini dilakukan sebagai wujud komitmen Fakultas Pertanian dalam meningkatkan kualitas akademik empat Program Studi (Agroteknologi, Agribisnis, Akuakultur, dan Peternakan) yang berada di dalam manajemen Fakultas Pertanian UNIDA Bogor.

Workshop ini turut dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor I dan Wakil Rektor III UNIDA Bogor, Wakil Rektor III Universitas Jambi, Dekan Fakultas Peternakan Universitas Jambi, Ketua Program Studi Peternakan Universitas Jambi, Dekan Fakultas Pertanian UNIDA Bogor, Ketua dan Sekretaris Program Studi serta dosen di lingkungan Fakultas Pertanian UNIDA Bogor

Hadir sebagai pembicara dalam workshop ini adalah Prof. Dr. Ir. Nurhayati, MSc. (Dekan Fakultas Peternakan Universitas Jambi) dan Dr. Ir. Agustina Shinta, MSi. (Ketua Program Studi Agribisnis Universitas Brawijaya), dengan moderator Dr. Ir. Muarif, M.Si. (Wakil Dekan I Fakultas Pertanian Universitas Djuanda).  Kedua Pembicara adalah pakar yang telah berpengalaman menyusun kurikulum MBKM dan juga telah membimbing penyusunan MBKM pada beberapa Pergurunan Tinggi. 

Kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun 2020 terkait dengan Pendidikan tinggi adalah Merdeka Belajar Kampus Merdeka  (MBKM) yang salah satunya adalah Hak belajar tiga semester di luar program studi. Kurikulum MBKM tersebut bertujuan untuk mengantarakan mahasiswa menjadi sarjana yang memiliki keilmuan yang tinggi di bidang sains dan teknologi, serta mampu mengaplikasikannya dalam dunia kerja dan dunia usaha, sehingga diharapkan dapat menjadi sarjana yang siap kerja dan berkarya dengan baik di masyarakat.

Dekan Fakultas Pertanian UNIDA Bogor, Dr. Ir. Deden Sudrajat, M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa Fakultas Pertanian UNIDA Bogor merespon kebijakan Kemendikbud ini dengan memformulasi kembali kurikulum yang telah dibuat agar sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.  Upaya merumuskan kurikulum yang baik salah satunya dilakukan dengan melaksanakan Workshop ini.

Kurikulum ini merupakan sesuatu yang baru, sehingga membutuhkan banyak proses pembelajaran terutama dari pihak yang telah lebih dahulu membuat dan mengimplementasikannya. Sebenarnya beberapa bagian dari kurikulum tersebut sudah dipraktekkan di Faperta Universitas Djuanda, seperti pertukaran pelajar (mata kuliah) antar prodi di fakultas dan antar prodi di Universitas Djuanda,” tutur Dr. Ir. Deden Sudrajat. M.Si yang juga merupakan dosen Prodi Peternakan tersebut.

Dr. Ir. Muarif, M.Si, Wakil Dekan I menjelaskan bahwa Fakultas Pertanian siap untuk mengimplementasikan Program MBKM. Beberapa program MBKM terkait pendidikan, seperti bina desa dan magang, memang sudah dirintis melalui program Kuliah Kerja yata (KKN) dan Kuliah Kerja Lapangan (KKL), sehingga tinggal melanjutkan ke tahap yang lebih luas selama 1 semester. Lebih jauh, Dr. Ir. Muarif, M.Si berharap COVID-19 segera berlalu sehingga kegiatan mahasiswa dapat berlangsung dengan baik dan tujuan maupun target yang sudah dicanangkan sebelumnya dapat terealisasikan dengan baik.

“Sudah banyak perusahaan di bidang pertanian yang melakukan kerjasama, namun memang beberapa perusahaan ada yang menutup untuk kegiatan magang karena menjalankan protokol COVID-19 yaitu pengurangan jumlah pegawai di tempat kerja. Kemudian berdasarkan pengalaman KKN tahun ini, berapa desa juga ada yang menutup kesempatan KKN bagi mahasiswa terkait COVID-19, tetapi desa yang masih membuka diri masih banyak.Semoga pandemi ini segera berakhir,” ujarnya yang sekaligus sebagai moderator workshop.

Sementara itu Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNIDA Bogor, Siti Masithoh, menginformasikan bahwa Universitas Djuanda memiliki misi yang diantaranya menjadi entrepreneural university, sehingga kewirausahaan sangat patut dikembangkan terutama di Prodi Agribisnis.

“Program MBKM kewirausahaan bagi mahasiswa khususnya Prodi Agribisnis akan diarahkan ke kewirausahaan berbasis pemberdayaan masyarakat sekitar dengan pemasaran berbasis IT, sehingga memiliki keluasan pasar dan tidak terlalu terpengaruh oleh COVID-19,” ucapnya.

Para Pembicara telah menyampaikan bahwa Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah upaya memberi kebebasan dan otonomi kepada lembaga pendidikan, dan merdeka dari birokratisasi, dosen dibebaskan dari birokrasi yang berbelit serta mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih bidang yang mereka sukai.  Program Studi menyediakan kurikulum regular dan kurikulum MBKM. Mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih kurikulum yang disediakan setiap Program Studi.  Kedua pembicara juga menyampaikan proses dan mekanisme penyusunan kurikulum MBKM dengan contoh nyata yang telah dilakukan di Perguruan Tinggi masing-masing.

Pada kegiatan Workshop ini juga dilakukan penyerahan dokumen MOU antara UNIDA Bogor dengan Universitas Jambi.  Kerjasama yang disepakati antar kedua Universitas terkait dengan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian pada Masyarakat diantaranya adalah kerjasama pertukaran mahasiswa sebagai wujud pelaksanaan kurikulum MBKM.

Hasil workshop ini menguatkan kurikulum MKBM di Setiap Program Studi di lingkungan Fakultas Pertanian.  Selain kurikulum Pendidikan regular, Program Studi di lingkungan Fakultas Pertanian juga menyediakan kurikulum Pendidikan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang meliputi Pendidikan di luar  program Studi di lingkungan UNIDA Bogor, Pendidikan di luar UNIDA Bogor (Pertukaran mahasiswa antara Universitas), Pendidikan Magang (bekerjasama dengan berbagai perusahaan, farm, dll), serta Pendidikan Kewirausahaan (bekerjasama dengan berbagai perusahaan, farm, UKM, dll).