Dalam
pelaksanaan Program penelitian kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan pengabdian
masyarakat berbasis hasil penelitian dan purwarupa PTS, Fakultas Ekonomi Islam (FEI)
Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor laksanakan pelatihan dengan tema ?Peningkatan aksesibilitas dan Pengelolaan
keuangan bagi Nelayan di Pelabuhan Ratu? yang dilaksanakan pada Rabu (22/12/2021)
di Hotel Grand Inna Samudera Beach Pelabuhan Ratu, Sukabumi dengan menerapkan
protokol kesehatan yang ketat.
Kegiatan
pelatihan yang diikuti oleh 16 orang nelayan di Palabuhanratu ini diisi oleh
Wakil Dekan Bidang kemahasiswaan FEI Tuti Kurnia, SP., M.Si serta mengundang Sahlan
Hasbi, SP., M.Si dari PT. Bank Syariah Indonesia dan dipandu oleh moderator Kepala
Program Studi Ekonomi Syariah Bapak Wildan, Munawar, SEI., MA.
Pada
penyampaian materi pertama, Tuti Kurnia, SP., M.Si menyampaikan terkait
pengelolaan keuangan bagi nelayan. Hal ini sangatlah penting mengingat perlu
adanya keuangan yang stabil, sehingga diharapkan dapat mencapai target dana tertentu di masa yang akan
datang.
?Ada
4 tahapan dalam pengelolaan keuangan bagi nelayan yaitu diantaranya pencatatan semua aset yang dimiliki nelayan,
pencatatan pemasukan dan pengeluaran,
identifikasi pemasukan, dan identifikasi pengeluaran. Ketika itu semua dapat
diterapkan maka keuangan akan tersusun rapi dan teridentifikasi setiap adanya
pemasukan maupun pengeluaran, target dana pun akan tercapai, serta pastinya
mempermudah aksesibilitas lembaga keuangan Syariah,? terangnya.
Pemateri kedua, Sahlan hasbi, SP., M.Si memaparkan
terkait dengan materi aksesibilitas lembaga keuangan syariah. Sahlan hasbi,
SP., M.Si mengatakan, aksesibilitas permodalan dilembaga keuangan syariah
tidaklah sulit, yang terpenting keuangan selalu dikelola dengan baik agar
setiap permodalan yang dilakukan berjalan baik.
?Pada prinsipnya aksesibilitas permodalan
bisa diartikan sebagai kemudahan dalam mendapatkan modal untuk usaha. Ada
beberapa produk permodalan yang bisa digunakan oleh para nelayan di lembaga
keuangan syariah bahkan ada beberapa produk permodalan yang tidak membutuhkan
agunan sebagai jaminan, yang terpenting keuangan selalu dikelola dengan baik
agar nanti disetiap kerjasama permodalan hasilnya jelas dan terlihat ketika ada
kenaikan atau penurunan,? paparnya.
Salah satu nelayan Palabuhanratu peserta
pelatihan, Enjang soma mengungkapkan, dengan adanya pelatihan keuangan dan
aksesibilitas lembaga keuangan syariah ini memberikan pengetahuan nelayan akan
pengelolaan keuangan dan aksesibilitas di lembaga keuangan syariah.
?Syukur alhamdulillah kami berterima
kasih kepada Fakultas Ekonomi Islam Djuanda Bogor telah mengundang kami dalam
pelatihan ini. Dengan adanya pelatihan ini membantu kami dalam mengelola
keuangan. InsyaAllah kedepannya setiap pemasukan atau pengeluaran akan kami
catat seperti dibuku modul ini, dan sudah saya niatkan kedepannya akan
menggunakan bank syariah baik itu untuk menabung dan permodalan usaha,?
ungkapnya.