Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor selenggarakan
kegiatan pengabdian masyarakat berbentuk workshop dengan mengangkat tema ?Pendampingan Penyusunan Struktur Kurikulum
Muatan Lokal dalam Mencegah Penyimpangan Perilaku Seksual Remaja? pada hari
Selasa (21/12/2021) yang diselenggarakan di Aula Gedung C Kampus UNIDA Bogor dengan
menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Kegiatan
workshop ini diisi oleh Ketua MGMP PAI Kabupaten Bogor Muhammad Syamsul Wardani,
Dosen FKIP UNIDA Bogor Dr. Amir Mahrudin, M.Pd, serta Kaprodi Manajemen
Pendidikan Islam FKIP UNIDA Bogor Hasan Bisri, M.Pd dengan dihadiri oleh Guru-guru
PAI Sekolah Menegah Pertama (SMP) yang mencakup lima
kecamatan di Kabupaten Bogor yaitu Ciawi, Caringin, Cigombong, Megamendung, dan
Cisarua yang berjulah 25 orang.
Dalam
paparannya, Muhammad Syamsul Wardani mengatakan bahwasanya saat ini materi yang
berkaitan dengan pembahasan pendidikan seks belum muncul di muatan kurikulum
PAI SMP, untuk itu perlu dibuat suplemen kurikulum sebagai bentuk preventif
penyimpangan perilaku seksual remaja.
Senada
dengan hal tersebut, Hasan Bisri, M.Pd menyampaikan mengenai suplemen struktur
Kurikulum PAI dalam mencegah penyimpangan perilaku seksual remaja. Ia
mengatakan bahwa materi pencegahan penyimpangan seksual memang belum ada dalam
kurikulum PAI Nasional.
?Terkait
dengan ini memang belum ada, namun kita dapat menyampaikan pemahaman mengenai
penyimpangan perilaku seksual remaja pada siswa yang disisipkan pada saat guru
melakukan pembelajaran dikelas misalnya pada saat materi Al-Quran hadits, akhlaq atau budi pekerti dan fiqih,?
tuturnya.
Sementara
itu Dr. Amir Mahrudin, M.Pd membahas Kurikulum Rekonstruksi Sosial dalam
Mencegah Perilaku Seksual Menyimpang Remaja. Ia mengatakan bahwa penyimpangan
perilaku seksual remaja, akan memberikan dampak buruk bagi pembangunan manusia
Indonesia yang melahirkan berbagai penyakit jasmaniyah dan rohaniyah dan akan
mengancam masa depan kualitas bangsa Indonesia.
Pada
kesempatan yang sama, Dr. Irman Suherman, M.Pd. selaku ketua pelaksana kegiatan
menyampaikan bahwa worshop ini merupakan langkah awal untuk merumuskan dan
membuat sebuah suplemen kurikulum PAI sebagai upaya untuk mencegah penyimpangan
perilaku seksual remaja, sehingga kegiatan tidak hanya selesai sampai disini.
?Target
kami dalam 3 hari kedepan kita dapat terus berkoordinasi dengan para guru PAI
melalui daring atau Whatsapp Grup untuk menyempurnakan suplemen kurikulum yang
menjadi hasil luaran kegiatan pengabdian ini. Sehingga nantinya luaran berupa
suplemen kurikulum ini dengan dilengkapi modul nantinya dapat digunakan oleh para
guru PAI di sekolahnya masing-masing,? ungkapnya.
Setelah
penyampaian materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi
perkelompok. Lalu masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya didepan
forum.
Sebagai
informasi, kegiatan pengabdian ini merupakan kerjasama antara Direktorat
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) UNIDA Bogor dengan MGPI Pendidikan
Agama Islam (PAI) atau Asosiasi Guru PAI Kabupaten Bogor serta didukung oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek)
sebagai bantuan dari Bantuan Pendanaan Program Penelitian Kebijakan MBKM dan
Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS.