Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas
Djuanda (UNIDA) Bogor menggelar kegiatan bertajuk The Last Lecture Dr. (Cand) Beddy Iriawan Maksudi, M.Si bertemakan
?Masa Purna Tugas bukan Akhir dari
Aktivitas, Kreativitas dan Produktivitas? yang dilaksanakan secara hybrid, yakni daring melalui platform Zoom Cloud Meeting dan luring
di Aula Gedung C Kampus UNIDA Bogor dengan tetap menerapkan protokol kesehatan
yang ketat, Kamis (6/1/2022).
Dekan FISIP UNIDA Bogor Drs. Denny Hernawan, MA dalam
sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan sebuah bentuk apresiasi atas
dedikasi Dr. (Cand) Beddy Iriawan Maksudi, M.Si yang mengabdikan diri selama 30
tahun di FISIP UNIDA Bogor.
?Hari ini, perasaan campur aduk. Di satu sisi bahagia, karena
pada dasarnya acara kali ini merupakan sebuah pondasi, awal permulaan yang
mudah-mudahan terbisa dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi kepada siapapun
dosen di FISIP yang memasuki masa purnabakti,? ujarnya.
Drs. Denny Hernawan, MA menyampaikan, Dr. (Cand) Beddy Iriawan
Maksudi, M.Si merupakan dosen yang banyak memberikan contoh teladan. Pengabdian
diri, kerja keras, hingga produktivitas Dr. (Cand) Beddy Iriawan Maksudi, M.Si
patut ditiru untuk dijadikan motivasi agar dapat menjadi insan berprestasi yang
bermanfaat bagi masyarakat luas.
?Girah beliau untuk selalu
menulis buku itu tidak berhenti sampai saat ini. Beliau salah satu penulis
produktif yang bukunya banyak best seller.
InshaAllah keberkahan ilmu beliau melalui buku yang ditulis sangat dirasakan.
Tentu hal itu bisa menjadi contoh bagi kita, khususnya bagi para dosen muda untuk
dapat mengikuti jejak beliau,? ungkap Drs. Denny Hernawan, MA.
Pada kesempatan ini, Dr. (Cand) Beddy Iriawan Maksudi, M.Si
memaparkan materi mengenai Fenomena Disrupsi Paradigma Administrasi Publik:
Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.
Dalam paparannya tersebut, Dr. (Cand) Beddy Iriawan Maksudi,
M.Si mengatakan bahwa perkembangan zaman berubah sangat cepat. Teknologi,
sosial, budaya, komunikasi, politik, pendidikan, kesehatan, pertanian termasuk
administrasi publik mengalami perubahan.
?Suatu Ilmu tidak hidup
dalam ruang hampa, ia selalu beradaptasi diri dengan lingkungan yang
berubah agar mampu memenuhi tuntutan
perkembangan zaman. Dunia itu berubah dan akan terus berubah. Penyebab dari
perubahan itu adalah inovasi teknologi. Hampir semua perubahan yang terjadi
disebabkan oleh inovasi. Inovasi yang terjadi akan memiliki dampak disruptive innovation atau sustaining innovation. Teknologi
Informasi yang melahirkan digitalisasi, adalah penyumbang terbesar dari
perubahan ini,? paparnya.
Dr. (Cand) Beddy Iriawan Maksudi, M.Si menuturkan,
perkembangan teknologi yang begitu pesat, termasuk adanya peran-peran manusia
yang tergantikan oleh kehadiran robot cerdas, dianggap dapat mendegradasi peran
manusia. Hal ini yang melatar belakangi lahirnya Society 5.0 yang diperkenalkan
pertama kali oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
?Society 5.0
bertujuan untuk mengintegrasikan ruang maya dan ruang fisik menjadi satu
sehingga semua hal menjadi mudah dengan dilengkapi artificial intelegent. Revolusi industri 4.0 yang dinilai
berpotensi mendegradasi peran manusia dan karakter manusia. Sebab itu, di era Society 5.0 ini, kemajuan teknologi
bersifat hard skill harus dipupuk
secara pararel dengan nilai karakter yang memiliki atribut empati dan
toleransi, komunikasi, tingginya rasa ingin tahu, pola pikir logis, kemampuan
memecahkan masalah, kepemimpinan, pengambilan keputusan dan lain-lain,?
tuturnya.
Setelah sesi pemaparan materi, diputarkan juga video kebersamaan yang mengiringi perjalanan Dr. (Cand) Beddy Iriawan Maksudi, M.Si selama mengabdi di FISIP UNIDA Bogor, juga kesan dan pesan para mahasiswa, alumni, para dosen, serta penyerahan kenang-kenangan di akhir acara.