Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor melalui Lembaga Pengkajian dan Penerapan Tauhid (LP2T) bekerja sama dengan Pondok Pesantren Mahasiswa Bina Tauhid serta Ikatan Keluarga Alumni Pondok Pesantren Mahasiswa (IKA-PM) Bina Tauhid selenggarakan kegiatan rutin tahunan untuk memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1442 Hijriyah, Jum’at (12/3).

Kegiatan yang mengangkat tema bertajuk “Membangun Penguatan Spritiual dan Karakter Insan UNIDA Bogor Berbasis Hikmah Isra wal Mi’raj” tersebut dilaksanakan secara daring dan luring dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menghadirkan Dosen Fakultas Hukum UNIDA Bogor, H. Inayatullah A. Hasyim, LL.B., LL.M sebagai pengisi tausiyah.

Hadir memberikan sambutan, Dr. Ir. Dede Kardaya, M.Si menuturkan, banyak hikmah yang dapat diambil dari peristiwa Isra Mi’raj Rasulullah SAW ini, salah satunya adalah shalat 5 waktu. Tentunya melalui kegiatan peringatan Isra Mi’raj ini diharapkan umat Nabi Muhammad SAW, khususnya seluruh insan akademik UNIDA Bogor dapat meningkatkan rasa syukur dengan beribadah kepada Allah SWT agar menjadi insan yang bertakwa.

“Diantara hikmah yang diwariskan Rasulullah SAW itu ialah shalat 5 waktu, ini melalui perjuangan Rasulullah yang sangat luar biasa. Hikmah lainnya ialah tolong menolong, saling mengingatkan, saling meringankan dan juga silaturahim. Ini yang harus kita syukuri bahwa silaturahim itu sangat penting bagi kita dalam menggalang kekuatan supaya kita tetap konsisten melaksanakan ibadah yang di wajibkan oleh Allah SWT, tentunya dalam rangka mencapai insan yang bertakwa kepada Allah SWT,” tutur Dr. Ir. Dede Kardaya, M.Si.

Sementara itu, Chancellor UNIDA Bogor, Dr. H. Martin Roestamy, SH., MH mengatakan, salah satu hal yang sangat penting untuk menjadi pondasi keimanan seorang mukmin ialah shalat. Seluruh insan UNIDA Bogor wajib istiqomah sesuai dengan karakter tauhid untuk menjalankan kewajiban shalat 5 waktu. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemicu semangat untuk dapat menambah keimanan dan kecintaan terhadap Rasulullah SAW.

“Salah satu yang penting juga dalam membangun karakter tauhid yaitu shalat dengan berjamaah di awal waktu di masjid. Shalat menjadi sebuah kenikmatan ketika dijadikan bagian dari kehidupan kita. Kegiatan hari ini semoga kita dapat meningkatkan  ketakwaan. Dengan shalat dan tauhid, maka kita akan membangun semangat supaya kita menjadi orang-orang yang termasuk ke dalam umatnya,” ujar Dr. H. Martin Roestamy, SH., MH dalam sambutannya.

Senada dengan hal tersebut, H. Inayatullah A. Hasyim, LL.B., LL.M menyampaikan terkait dengan keutamaan shalat. Dalam penyampaian tausyiahnya, H. Inayatullah A. Hasyim, LL.B., LL.M mengatakan shalat merupakan mi’rajnya orang-orang mukmin. Terutama shalat di malam hari untuk memohon kepada Allah SWT, berdo’a apa yang menjadi keinginan sebagai seorang mukmin.

“Asshalatu mi’rajul mukminin, sedekat-dekat hamba dengan tuhannya ialah pada saat ia sujud, shalat. Terutama di masa pandemi saat ini kita mohon semoga segera berakhir, karena sepanjang pandemi kita sulit sekali untuk bertatap muka dan kita tidak punya ketenangan 100%. Karena itu shalat di malam hari, memohon pertolongannya. Semakin banyak seorang hamba merengek pada tuhannya, Allah SWT semakin senang, dan semakin Allah akan mengabulkan doanya tersebut,” ujarnya.

“Di ayat pertama Surah Al-Isra Allah SWT menegaskan, peristiwa Isra Mi’raj selain menujukkan tanda kebesaran Allah, menujukkan juga bahwa Allah SWT maha mendengar dan maha melihat. Semoga pertemuan kita di tempat ini Allah mencatat kita bahwa kita menjadi umat yang mencintai Allah dan Rasul-Nya,” tambahnya.