Rabu (11/09/2019) Universitas Djuanda Bogor melaksanakan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) hari terakhir. Kegiatan hari terakhir ini, peserta taaruf dikumpulkan ke lapangan untuk melakukan senam pagi. Kemudian peserta diarahkan oleh panitia untuk memamerkan karya inovasi mahasiswa. Gelar inovasi ini dibuka dengan sambutan dari wakil Rektor 3 UNIDA.

Inovasi mahasiswa yang dihasilkan oleh setiap kelompok dipamerkan di 23 stand sesuai dengan urutan kelompok ta'aruf. Hasil karya inovasi mahasiswa ini beragam, mulai dari makanan, minuman hingga kerajinan tangan. Gelar inovasi ini, kemudian dinilai oleh Syamsul Rizal, SH dan  Ir. Nur Rochman, MTP juri dari pihak kampus yang ahli dalam bidang inovasi.

Pukul 09.30 WIB peserta dikumpulkan ke Masjid Baitul Hamdi untuk mendengarkan materi dari Kepala POLSEK Ciawi, Kompol. Drs. Syahroni K, SH., MH. tentang Pencegahan dan Penanggulangan Intoleransi, Radikalisme, Terorisme. Banyak kejadian yang bergejolak di Indonesia saat ini, salah satunya toleransi yang terjadi di Papua.

"Jangan gunakan persepsi kata toleransi untuk mengimplementasikan kata kebebasan. Pahamilah kata toleransi tersebut, pelajari dan hormati. Mahasiswa di dunia kampus itu lebih inovatif dan inisiatif bukan untuk diatur seperti di bangku sekolah," jelasnya.

Pukul 10.30-12.00 WIB peserta diarahkan untuk menuju fakultasnya masing-masing. Universitas Djuanda memiliki 7 fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Pangan Halal, Fakultas Ekonomi Islam dan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan.

Setelah ISOMA peserta mendapatkan materi tentang membangun jiwa entrepreneurship dengan hati dan sharing kiat sukses mahasiswa berprestasi dan Alumni yang mana narasumbernya adalah  Ir. Nur Rochman, MTP selaku Direktur Kemahasiswaan beserta beberapa mahasiswa berprestasi.

"Anda mendapat status mahasiswa berarti sudah harus bisa melakukan sesuatu yang maha" ujar  Ir. Nur Rochman, MTP.

Beliau memaparkan akan pentingnya organisasi, yang mana organisasi salah satu hal yang positif dan penting yang tidak bisa didapatkan di bangku kuliah. "Organisasi kemahasiswaan itu modal penting kita untuk membangun komunikasi dan berkerja sama hingga berkemampuan memahami lingkungan hidup kita," tambahnya.

Setiap individu memiliki keahliannya masing-masing, baik dalam bidang olahraga maupun keilmuan. Karenanya, banyak mahasiswa yang berprestasi di bidang non-akademik. "Kita harus berusaha, karena prestasi itu diperoleh oleh usaha. Prestasi seperti apa? Prestasi di luar dan di dalam kampus, aktif mengikuti perlombaan yang diadakan oleh kampus, prestasi diluar ikuti passion" ujar Toriq Furqon Al-mujaddid salah satu mahasiswa berprestasi UNIDA.

"Jangan takut untuk bermimpi, tuangkan ide kita sekecil apapun karena yang kecil belum tentu terlihat kecil pula" lanjut Agung salah satu pemenang inovasi bisnis.

"Saya sadar, saya belum bisa mengontrol banyak perubahan yang terjadi dalam hidup saya. Tapi saya yakin, saya melakukan persiapan yang terbaik. Jadi perubahan apapun yang terjadi, saya siap menghadapi nya," ujar Inda Sri Mulya diakhir pemaparan.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, ta'aruf 2019 menampilkan atraksi debus perdana yang dilakukan langsung oleh direktorat kemahasiswaan, dengan mengajak 5 orang mahasiswa untuk ikut melakukan atraksi, hal ini menarik perhatian peserta ta'aruf yang saling memperhatikan atraksi yang menegangkan namun pada akhirnya mengundang gelak tawa para peserta.

"Apapun pikirannya jika keyakinannya positif maka hal yang dia hadapi akan menjadi positif juga," Ujar  Ir. Nur Rochman, MTP.

Dilanjutkan dengan ta'aruf Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Universitas Djuanda memiliki 12 UKM yang bergelut di bidang olahraga hingga dakwah. Seperti voli, basket, lembaga dakwah dan pers mahasiswa. "Tujuan Ta'aruf UKM ini untuk menampung aspirasi mahasiswa dalam mengembangkan minat dan bakat dalam bidangnya masing-masing," Ujar Zulmi selaku panitia ta'aruf.

Serangkaian kegiatan ta'aruf UNIDA 2019 telah selesai. Kegiatan ini diakhiri dengan pengumuman pemenang dari penilaian oleh panitia terhadap mahasiwa yang aktif pada saat mengikuti kegiatan, diantaranya peserta terbaik putra dan putri, twibbon terbaik, photobooth terbaik, kelompok terbaik, juara inovasi mahasiswa dan video terbaik. Peserta terbaik putra diraih oleh Zainal FKIP kelompok 11 dan peserta terbaik putri diraih oleh Ika Agustina FE kelompok 22. Untuk pemenang video terbaik diraih oleh Insani nurhalizah. Kelompok terbaik adalah kelompok nomor 15 dan juara inovasi mahasiswa diraih oleh kelompok 19 dengan nama produk rintik.

"Gak nyangka bisa terpilih menjadi peserta terbaik, hampir gak bisa ngomong apa-apa, diawal taaruf saya merasa deg-degan dan takut, ternyata setelah acara selesai seru juga dan gak nyangka" ujar Zaenal Abidin Peserta terbaik dari kelompok 11.

"Setelah taaruf ini saya akan kuliah dengan baik dan berusaha mengabdi untuk UNIDA" lanjutnya. Acara ta'aruf 2019 dengan resmi ditutup oleh Rektor Universitas Djuanda.