Direktorat Sumber Daya Insani (DSDI) Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor selenggarakan Pelatihan Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (3/3). Pelatihan ini dilaksanakan secara daring menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings. Kegiatan ini diisi oleh Perwakilan LLDIKTI Wilayah IV, Hedi Naufal, S.Si., M.Ap. dan diikuti oleh perwakilan tiap unit kerja dan fakultas di UNIDA Bogor.

Direktur DSDI UNIDA Bogor, Sudiman Sihotang, SH., MH. dalam pemaparan sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini diselenggarakan untuk tiap unit kerja terutama fakultas agar memahami secara detail mengenai sistem kearsipan dosen dan tenaga kependidikan sehingga sistem kearsipan Universitas Djuanda Bogor kualitasnya semakin meningkat. 

"Selamat mengikuti Pelatihan Sistem Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk perwakilan tiap unit dan fakultas, dan semoga pelatihan ini bermanfaat untuk fakultas khususnya membawa kemanfaatan untuk juga untuk sistem kearsipan yang ada di universitas," tutur Sudiman Sihotang, SH., MH. 

Perwakilan LLDIKTI Wilayah 4, Hedi Naufal dalam pemaparan materi pelatihannya menyatakan bahwa sistem ini berfungsi untuk membantu arsip dosen yang biasanya berbelit-belit dan dengan sistem ini semua data dosen bisa dengan mudah diarsipkan. 

"Sistem Informasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan ini efektif dalam pengarsipan data-data dosen yang selama ini cukup berbelit-belit dan sulit, dengan sistem inj menjadi mudah dan tidak berbelit-belit serta dosen menjadi sangat mudah dalam mengakses data-datanya jika memerlukannya. Ada 3 level untuk editor atau admin, yang pertama ada level unit yaitu admin di fakultas yang hanya bisa edit sistem level fakultas saja. Yang kedua ada levil admin yaitu editor atau admin yang dimiliki oleh Direktorat Sumber Daya Insani yang dimana bisa melihat dan mengedit seluruh data yang ada di fakultas dan yang ketiga ada level universitas yang berfungsi sebagai pengawas atau kontrol saja," tuturnya. 

"Sistem ini juga akan sangat berpengaruh terhadap akreditasi sehingga memang sistem ini sangat diperlukan oleh universitas  karena sangat mempermudah dalam pengaksesan data dokumen-dokumen sehingga arsip-arsip hardcopy tidak diakses yang dapat menyebabkan kerusakan dan kehilangan arsip," ungkap Hedi Naufal.