Dalam Rangka Hari Raya Idul Adha 1440 H, Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor bersama Perguruan Amaliah dan Yayasan Pusat Studi Pengembangan Islam Amaliyah Indonesia (YPSPIAI) menyelenggarakan kegiatan penyembelihan hewan Qurban (12/08).

Berbagi merupakan sikap peduli akan sesama dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan serta memberikan sebahagian kecil kebahagiaan kita untuk orang sekitar, seperti halnya UNIDA Bogor dalam menyambut Hari Raya Idul Adha 1440 H dengan mengangkat tajuk “UNIDA Berbagi” melalui penyembelihan Hewan Qurban untuk masyarakat daerah Ciawi dan sekitarnya.

Hewan Qurban yang terkumpul pada tahun ini sebanyak 25 ekor sapi dan 10 ekor kambing. Ditemui dalam kegiatan, Danu Suryani, S.Sos., MH selaku ketua pelaksana berharap melalui UNIDA Berbagi masyarakat dapat merasakan manfaat dari hasil pemotongan hewan Qurban.

“Mudah-mudahan peran kami sebagai pelaksana dan penyalur bisa membantu pengurban, serta semoga apa yang telah diterima oleh mustahik sebanyak kurang lebih 3000 orang bermanfaat dan para pengurban mendapatkan pahala yang berlimpah di sisi Allah SWT," tambah Danu.

Kegiatan yang berlangsung di Lingkungan Universitas Djuanda dimulai pada pukul 06.00 WIB sampai dengan sore hari, serta dihadiri langsung oleh Rektor UNIDA Dr. Ir. Dede Kardaya., M.Si dan Chanchellor UNIDA Dr. H. Martin Roestamy, SH., MH serta Ketua Umum YPSPIAI Dr. Hj. R. Siti Pupu Fauziah, S.Pd.I., M.Pd.I.

Dalam kegiatan qurban tahun ini UNIDA menggunakan tagline UNIDA berbagi yang dimana hasil qurban didistribusikan secara merata pada masyarakat sehingga baik pengurban dan masyarakat merasakan manfaatnya secara langsung dan menjadi amal saleh seperti yang diutarakan oleh Dr. Ir. Dede Kardaya, M.Si. selaku Rektor UNIDA Bogor dalam sesi wawancara.

“Alhamdulillah pada hari ini UNIDA telah melakukan kegiatan penyembelihan hewan kurban yang telah dititipkan oleh para donatur kepada panitia untuk dapat didistribusikan kepada para mustahik,  mudah-mudahan dalam kurban kali ini segala bentuk kebaikan dari para donatur serta semua panitia yang terlibat dapat menjadi kebaikan dan dicatat menjadi amal ibadah kita kepada Allah SWT, serta hasil dari penyembelihan hewan kurban dapat didistribusikan secara merata kepada masyarakat sekitar sebagai wujud dari bakti UNIDA kepada masyarakat dengan tagline UNIDA berbagi untuk negeri," tutur Rektor UNIDA.

Sementara itu ditemui dilokasi penyembelihan hewan qurban,  Dr. H. Martin Roestamy, SH., MH. selaku Chancellor UNIDA menyampaikan bahwa kegiatan qurban merupakan sebuah upaya peningkatan kesadaran pentingnya berqurban dan juga meningkatkan jiwa sosial seperti memberi, bersedekah, beribadah serta beramal sholeh pada diri kita. 

"Meningkatnya kesadaran berqurban dari keluarga besar yayasan PSPIAI, UNIDA, Perguruan Amaliah, serta Pesantren Mahasiswa Bina Tauhid merupakan upaya untuk meningkatkan amal ibadah kepada Allah SWT, dimana dengan berqurban gerakan kesadaran untuk berqurban dapat ditanamkan dari jauh-jauh hari, dan semangat untuk memberi, beribadah, bersedekah dan beramal sholeh merupakan sebuah senjata yang paling kuat dalam diri kita. Melalui qurban pula kita dapat belajar dari keikhlasan Nabi Ibrahim AS dengan segala ujian dan tantangan yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya, namun Nabi Ibrahim dapat melewatinya dengan ikhlas atas semua perintah dalam menghadapi ujian dan cobaan melawan nafsu sendiri serta melawan syaiton, dan mendapatkan konsekuensi berupa kemudahan yaitu semua doa Nabi Ibrahim dikabulkan Allah SWT, kisah Nabi Ibrahim merupakan sebuah contoh tauladan yang akan selalu kita terapkan sehingga kita dapat menjadi role model sebagai yayasan bertauhid, perguruan yang bertauhid serta kampus bertauhid,” tutur Dr. H. Martin Roestamy, SH., MH.

Berqurban juga merupakan media pembelajaran bagi siswa baik dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK agar siswa paham akan pentingnya qurban dalam islam dan praktik ibadah seperti qurban ini harus ditanamkan sejak dini seperti yang diutarakan oleh Dr. Hj. R. Siti Pupu Fauziah, S.Pd.I., M.Pd.I. selaku Ketua Umum Yayasan PSPIAI dalam sesi wawancara.

“Untuk perguruan kita memiliki siswa dimulai dari tingkatan TK, SD, SMP, SMA/SMK, qurban di sekolah itu sebagai pembelajaran ibadah atau dalam pembelajaran biasa kita kenal sebagai praktik ibadah, untuk menjadi insan kamil pendidikan ibadah itu harus dimulai sejak dini, sejak mereka duduk dibangku pendidikan paling dasar. Seperti halnya pepatah mengatakan bahwa belajar diwaktu kecil itu laksana mengukir diatas batu jadi dia akan terus melekat sampai ia besar agar nantinya bisa terbiasa dan menjadi karakter dalam dirinya untuk senantiasa melakukan kebaikan bagi orang disekitarnya.” pungkas Ketua Umum Yayasan PSPIAI.