Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor
bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor menyelenggarakan
Pelatihan Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP) bagi masyarakat umum, di Aula Gedung
C UNIDA Bogor dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, Selasa
(5/10/2021).
Kegiatan ini diisi oleh para
narasumber dari Dinkes Kabupaten Bogor, diantaranya Raida, SKM, Mutianti, SKM, Agustina
Gardiani, SKM, dan Dahniar, SKM serta Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama
BPOM Nabhiela Agnes Wulandari, S.TP.
Hadir mewakili Rektor, Wakil
Rektor III UNIDA Bogor Ir. H. Himmatul Miftah, M.Si menuturkan, UNIDA Bogor
dengan Dinkes Kabupaten
Bogor sudah sering melaksanakan kegiatan bersama. Pada kesempatan ini,
dilaksanakan kegiatan pelatihan PKP yang tidak hanya menyasar mahasiswa, namun
juga terbuka bagi masyarakat umum.
"Seingat saya ini adalah
ketiga kalinya kita bekerja sama dengan Dinkes Kabupaten Bogor. Pertama, ialah
pada peringatan bersama hari lahir PDGI dan Milad UNIDA Bogor ke-33. Waktu itu
melaksanakan kegiatan bakti sosial bagi penderita sakit gigi. Kedua, kegiatan
terkait vaksinasi yang dilaksanakan sekitar bulan Mei lalu, yang mana peserta
vaksinasi merupakan mahasiswa, tenaga kependidikan, dosen, dan juga ASN di
lingkungan Ciawi, Kabupaten Bogor. Ketiga, hari ini, kegiatan penyuluhan
kemanan pangan yang terbuka untuk umum," tuturnya.
Ir. H. Himmatul Miftah, M.Si
menyebutkan, nantinya kegiatan pelatihan PKP ini akan dijadikan agenda rutin. Diharapkan dengan adanya kegiatan
ini dapat memudahkan para pelaku industri rumah tangga untuk mengembangkan
produk usahanya.
"Kegiatan pelatihan PKP ini
tentu tidak hanya berhenti disini, ini batch pertama, kita targetkan
dalam 1 tahun minimal 4-5 kali kegiatan, maka ini bisa disampaikan kepada khalayak
ramai agar dapat membantu pengurusan penerbitan PIRT. Pada hari ini pun kita
akan tuntaskan, kita akan dampingi peserta sampai dengan terbit PIRT-nya
tersebut," ujarnya.
Lebih jauh, Ir. H. Himmatul
Miftah, M.Si juga menyampaikan, kegiatan PKP yang diselenggarakan ini merupakan
awal untuk pembukaan Sekolah Vokasi Teknologi Pangan yang direncanakan sebagai
bentuk menjawab tantangan zaman.
Pada sesi pemaparan materi, salah
satu pemapar, Raida, SKM menjelaskan terkait dengan Kebijakan dan Keamanan Mutu
Pangan. Dalam hal ini, sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
(SPP-IRT) menjadi hal penting yang perlu diperhatikan oleh para pelaku industri
rumah tangga sehingga dapat memberikan rasa aman bagi para konsumen.
"PKP penting dilaksanakan sebagai syarat untuk mendapatkan SPP-IRT. Silakan
bersaing mencari keuntungan, tetapi jangan lupa masyarakat sebagai konsumen
tidak dirugikan. Makanan yg diproduksi harus makananan yang aman dan sehat.
Baik dari proses produksi, proses penyimpanan, proses pengangkutan, proses
peredaran, hingga sampai kepada konsumen," ungkapnya.
Pemateri lainnya, Mutianti, SKM
menjelaskan mengenai Standar Operasional Prosedur Sanitasi yang menjadi syarat
dasar wajib bagi setiap pelaku industri pangan.
"Kegiatan ini merupakan
salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran dini dari adanya penyakit yang
disebabkan oleh makanan atau penyakit melalui pangan. Sebagai pelaku usaha di
bidang pangan, perlu lebih peduli untuk dapat mengendalikan penyakit tersebut.
SPO sanitasi merupakan persyaratan dasar yang menjadi kewajiban yang harus
diterapkan pada setiap industri pangan, sehingga memberikan manfaat bagi unit
usaha dalam menjamin sistem keamanan produksi pangan," paparnya.
Setelah sesi pemaparan materi oleh
para narasumber, di akhir acara juga dilaksanakan Post Test oleh Dinkes Kabupaten Bogor bagi para peserta
untuk mendapatkan sertifikat PIRT.