Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan Rapat Umum Anggota 2019 Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan Indonesia National Talkshow dan Focus Group Discussion (FGD) yang bertema "Halal Implementation in Industrial System 5.0 in an Effort to Guarantee Halal and Thayyib Product Internationaly" (2/12). Acara ini diusung oleh Himpunan Mahasiswa Peduli Pangan Indonesia (HMPPI) yang salah satu anggotanya berasal dari Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (HIMATEPA) Fakultas Ilmu Pagan Halal (FIPHAL) UNIDA Bogor. Bertempat di Aula Gedung C UNIDA Bogor dan dihadiri oleh Rektor UNIDA Bogor, Dr. Ir. Dede Kardaya, M.Si. dan Dekan FIPHAL, Ir. H. Amar Ma'ruf, M.Si. beserta jajaran. Acara ini diisi oleh 3 narasumber, yang pertama Rosy Hutami, S.TP., M.Si. selaku perwakilan LPPOM MUI dan Dosen UNIDA Bogor, Mr. Jason Watson selaku Agriculture Activist and Living Environment Volunteer dan Ruhendra, SP., MM. selaku Kepala Bidang Konsumsi dan Ketenagakerjaan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten Bogor dan dihadiri juga oleh perwakilan dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Solo, Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Universitas Semarang (USM), Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH) Banda Aceh.

Kegiatan ini merupakan pembelajaran tambahan yang penting tentang pangan halal sehingga dapat mengikuti perkembangan halal. Seperti yang dituturkan oleh Ketua Pelaksana, Budimansyah Nasution dalam sambutannya.

"Acara ini merupakan pembelajaran atau suplemen tambahan kita mengenai perkembangan pangan halal di Indonesia dan dunia. Sebagai mahasiswa pangan halal, kita harus paham betul tentang produk halal, dan harus mengikuti perkembangan pangan halal," tuturnya.

Kaprodi Teknologi Pangan UNIDA Bogor, Tiana Fitrilia, S.Pd., M.Si. dalam sambutannya menyampaikan bahwa pangan halal kini menjadi sorotan dunia karena peminatnya bukan hanya muslim saja melainkan non muslim pun sekarang sudah peduli akan kehalalan pangan.

“Dengan tema implementasi halal, acara ini diharapkan dapat melengkapi ilmu mahasiswa mengenai pangan halal dan dapat melahirkan gagasan-gagasan yang visioner sehingga mahasiswa dapat berkontribusi secara nyata dalam perkembangan pangan halal di Indonesia dan dunia dan halal kini menjadi sorotan dunia, karena peminatnya bukan hanya dari kalangan muslim saja melainkan untuk non muslim juga, karena mengkonsumsi halal itu sangat penting untuk keamanan dan kesehatan tubuh manusia,” ungkap Tiana Fitrilia, S.Pd., M.Si.

Dekan FIPHAL, Ir. H. Amar Ma’ruf, M.Si. menyampaikan dalam sambutannya bahwa mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan acara ini untuk lebih memperkaya ilmu pengetahuan mengenai pangan halal masa kini.

“Mudah-mudahan acara ini berjalan dengan lancer sampai akhir nanti dan selamat mengikuti national talkshow dan FGD, semoga mahasiswa dapat memanfaatkan momentum ini untuk memperkaya pengetahuan tentang perkembangan pangan halal,” tutur Ir. H. Amar Ma’ruf, M.Si.

Dengan acara ini, mahasiswa sadar bahwa saat ini sedang berjuang menyesuaikan dengan revolusi industri 4.0. menuju revolusi industri 5.0. Seperti yang disampaikan oleh Rektor Universitas Djuanda Bogor, Dr. Ir. Dede Kardaya, M.Si. dalam sambutannya.

“Perlu diketahui bahwa saat ini kita sedang berjuag dalam menyesuaikan diri di era revolusi industri 4.0. yang segalanya dengan internet termasuk juga soal pangan. Seperti saat ini dalam pembelajaran saja kita bisa belajar dengan hanya membuka internet dan menghadapi 5.0 yang dimana kemajuan teknologi menyesuaikan dengan kebutuhan manusia dan produksi yang tidak menghasilkan limbah sehingga aman untuk lingkungan dan sebagai insan yang peduli pangan halal, dalam segala jenis perkembangan teknologi pangan kita harus mengutamakan pangan yang halal,” tuturnya.

Dalam pemaparan materinya, Rosy Hutami, S.TP., M.Si. selaku narasumber menyatakan bahwa dengan semakin meningkatnya permintaan pangan halal maka pangan halal dapat memberikan manfaat yang banyak yang salah satunya termasuk pada produsen pangan halal.

“Halal itu memberikan banyak manfaat yang salah satunya dari faktor ekonomi untuk produsen pangan halal khususnya di Indonesia karena Indonesia merupakan pasar halal terbesar di dunia, dan masyarakat mulai peduli pada pangan halal termasuk non muslim dan dengan demikian maka semakin meningkat permintaan pangan halal memberikan dampak pada peningkatan ekonomi,” pungkas Rosy Hutami, S.TP., M.Si. _FAI_