Dalam rangka Monitoring dan Evaluasi (MONEV) program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bagi Mahasiswa dan Pengembangan Kapasitas Institusi Penyelenggara Pendidikan Akademik Secara Daring di Daerah Tertinggal pada Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2020, Tim Evaluator dari Belmawa Kemenristekdikti mengunjungi Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor pada Kamis (3/12/2020).

Kegiatan monev tersebut berlangsung secara luring dan daring dengan dihadiri oleh Rektor UNIDA Bogor, Dr. Ir. Dede Kardaya, M.Si. beserta jajaran, tim monev dari Belmawa Kemenristekdti, para perwakilan dari Universitas Nani Bili Nusantara (UNBN) Sorong, serta para mahasiswa peserta program RPL baik dari UNIDA Bogor maupun dari UNBN Sorong.

UNIDA Bogor dalam hal ini merupakan perguruan tinggi yang ditunjuk langsung oleh Belmawa Kemenristekdikti sebagai perguruan tinggi mitra untuk memberikan pendampingan kepada UNBN Sorong sebagai Perguruan Tinggi Daerah Tertinggal (PTDT).

Rektor UNIDA Bogor, Dr. Ir. Dede Kardaya, M.Si menyambut hangat terkait dengan agenda monev yang dilakukan oleh Belmawa Kemenristekdikti ini. UNIDA Bogor sebagai perguruan tinggi mitra berkomitmen untuk semaksimal mungkin menjalankan dan ikut menyukseskan program yang diinisiasi oleh Belmawa Kemenristekdikti tersebut. Dr. Ir. Dede Kardaya, M.Si menyebutkan, kegiatan monev berperan penting untuk mengetahui sejauh mana persiapan dan kendala, yang diharapkan dapat menjadi masukan untuk perbaikan dalam menjalankan program.

“Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT pada hari ini kita bisa bersilaturahmi dalam rangka menjalankan kewajiban dan tugas kita yang diberikan amanah dari Belmawa Ditjen DIkti dalam menjalankan Program RPL. Dimana pada kali ini, UNIDA Bogor ditunjuk sebagai perguruan tinggi pembina. Program ini sudah berjalan dengan baik, maka dalam rangka tetap menjaga mutu dan keberlangsungan program ini dari pihak Belmawa Kemenristekdikti melakukan monitoring dan evaluasi yang dilakukan tentunya untuk mengevaluasi dan mencari hal-hal yang menjadi kendala yang barangkali bisa dijadikan masukan untuk perbaikan ke depan,” ujarnya pada saat memberikan sambutan.

Koordinator Pengakuan Kualifikasi dari Direktorat Belmawa Ditjen DIKTI, Dr. Cedaryana, M.Pd, menjelaskan, kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan merupakan salah satu tahap untuk memvalidasi kegiatan dari program yang telah dijalankan. Pelaksanaan monev yang berlangsung ini dibagi ke dalam 2 sesi. Pada sesi pertama yaitu diskusi dengan UNIDA Bogor selaku perguruan tinggi mitra atau pembina, serta dengan Universitas Nani Bili Nusantara Sorong selaku PTDT yang mendapatkan bimbingan, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama mahasiswa yang mengikuti program tersebut.

“Saya atasnama Belmawa mengucapkan terima kasih kepada Pak Rektor UNIDA Bogor, Bapak Dr. Dede Kardaya, M.Si beserta para Wakil Rektor yang hari ini lengkap hadir. Terima kasih, penyambutan yang hangat dari UNIDA ini. Maksud kedatangan kami yaitu yang pertama tentu silaturahim dengan UNIDA Bogor yang merupakan perguruan tinggi pembina, serta UNBN Sorong sebagai PTDT. Kedua, yaitu untuk melakukan konfirmasi kegiatan yang telah dijalankan sesusai dengan format isian yang telah dikirimkan ke Dikti, itu yang akan kami cek kembali,” tuturnya.

Adapun Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, MT sebagai koordinator evaluator menyampaikan program RPL ini di desain oleh Belmawa Dikti untuk memberikan kesempatan yang lebih baik bagi mahasiswa di PTDT agar dapat mengakses pendidikan yang lebih baik dengan memanfaatkan kondisi yang pandemi COVID-19.

“Di sisi lain, pandemi COVID-19 merupakan musibah, namun tetap harus mencari hikmah dari musibah ini. Ya salah satunya adalah dengan adanya peluang untuk bersama-sama meningkatkan kualitas sistem pendidikan, khususnya di sistem pembelajaran. Dalam program RPL ini terlibat 9000 lebih mahasiswa yang bisa terakses, dan adik-adik mahasiswa bisa lintas perguruan tinggi, belajar dengan dosen berbeda dan tentunya dengan mata kuliah yang disenangi untuk dapat menstimulus dalam memperkaya wawasan sehingga dapat tercipta peningkatan kualitas mutu pendidikan,” tuturnya.

Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, MT menambahkan, luaran yang diharapkan nantinya akan tersedia Learning Management System (LMS) yang dirancang untuk dimanfaatkan secara maksimal oleh para mahasiswa. Kemudian nanti diharapkan akan tersedia modul ajar yang dihasilkan dari kolaborasi atau pendampingan dari UNIDA Bogor selaku perguruan tinggi mitra.

“Kami atas nama tim dari Belmawa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada UNIDA Bogor sebagai perguruan tinggi mitra serta Universitas Nani Bili Nusantara sebagai PTDT yang telah secara intensif mengikuti program ini yang kami tahu program ini memerlukan keseriusan karena waktu singkat dan mempunyai target yang sangat tinggi,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan dari UNBN Sorong, Sirwan, S.Pd., M.Pd, memaparkan kendala yang terjadi selama program dijalankan. Salah satunya terkait dengan fasilitas serta pengetahuan mahasiswa perihal teknologi dan informasi.

“Banyak hal yang menjadi pelajaran baru, utamanya di kampus kami yang masih tergolong kampus baru. Ini adalah pertama kalinya kuliah online, bbrp perhatian khusus bagi kami keterampilan IT masih harus di tingkatkan dan butuh proses dan usaha yang lebih. Berkat kolaborasi yang baik antara UNIDA Bogor dan UNBN, mulai dari pendampingan pelatihan instal zoom, masuk dan menggunakan LMS sehingga kami bisa ikut serta program RPL dengan baik,” ucapnya.

Dr. Agus Nugroho selaku tim evaluator mengatakan, pada prinsipinya kegiatan monev ini ialah untuk menggali hal-hal dari sisi pelaksanaan program RPL. Tentu nantinya akan dibuatkan laporan kepada Belmawa terkait pelaksanaan RPL baik dari sisi kendala serta harapan ke depan sehingga pelaksanaan program dapat berjalan lebih baik ke depan.

“Kami dari Belmawa begitu memiliki komitmen agar program ini tetap berjalan karena memang dalam kondisi ini, kalau dilihat dari sisi belajar bagi teman-teman yang ada di PTDT itu menjadi berkah. Dan mudah-mudahan keberkahannya menjadi sesuatu yang baik. Terima kasih kepada Pak Rektor dan teman-teman dari UNIDA Bogor atas komitmennya membantu teman-teman UNBN, begitu pun Mas Sirwan dan teman-teman dari UNBN tetap semangat. Kita semua adalah NKRI, kesulitan yang ada pada teman-teman adalah kesulitan kita. Apa yang kita miliki adalah bisa dimiliki oleh teman-teman semua,” tuturnya.

Setelah sesi pertama diskusi bersama dengan perguruan tinggi mitra dan PTDT, sesi dilanjutkan dengan diskusi bersama mahasiswa yang mengikuti langsung program RPL.