Pandangan Kaum Milenial Terhadap Bidang Peternakan

Koordinator Divisi Eksternal dari Himpunan Profesi Mahasiswa Peternakan ( Himpromapet ) Universitas Djuanda Bogor, membuka ruang untuk berdiskusi tentang perkembangan dan sudut pandang mengenai peternakan saat ini. Pada kesempatan itu Duto Prabu selaku koordinator Eksternal juga mengundang rekannya dari Universitas Padjadjaran Bandung yaitu Lendri Fitrah, yang sedang diamanahkan sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa ( BEM ) Peternakan Universitas Padjadjaran. Diruang diskusi tersebut mereka membahas stigma masyarakat bahwa peternakan saat ini sering kali dianggap sebelah mata oleh kaum milenial.

Masa depan peternakan domestik di era milenial mau tidak mau akan melibatkan generasi Y dan Z yang bercirikan sangat tanggap terhadap perubahan informasi. Daya tangkap generasi milenial yang sangat baik terhadap informasi, sudah selayaknya dikelola dengan baik sehingga menjadi nilai positif terhadap perkembangan dunia peternakan kedepannya. Duto Prabu sempat bertanya kepada Ketua BEM Unpad tentang Ekspetasi didalam dunia Peternakan, lalu menurut Lendri Fitrah ekspetasi awal yang ada di Bidang Peternakan adalah Potensi Bisnis.

“ ekspetasi terletak pada segi bisnis, karena pada akhirnya ketika kita paham bagaimana cara mengolah dari segi bisnisnya berarti itulah salah satu aktivitas kita untuk dapat pemasukan dan  agar dapat uang “ kata Lendri.

Diskusi tersebut juga membahas tentang apa yang menjadi daya tarik berbisnis dibidang peternakan, hingga membuat beberapa kaum milenial mau mempelajarinya. Menurut Lendri, peluang bisnis dibidang peternakan sangatlah besar dan terbuka bagi kaum milenial untuk ikut serta didalamnya.

“ Ada pada persaingan yang kompotetif, peternakan sendiri itu memang menjadi stigma bagi orang yang masih awam, karena justru disinilah letak besarnya peluang jika kita mau terjun apapun itu harus ada pengorbanan disinipun berupaya dalam arti memberikan sedikit apa yang bisa saya berikan,karena ujungnya penghasilan untuk kita sendiri “ Ujar Lendri.

Ucapan Lendri ditanggapi Duto Prabu, ia mengatakan bahwa beternak adalah suatu kegiatan yang sangat mengasyikan dan menantang untuk dilakukan dan dipelajari oleh kaum milenial, meskipun pada kegiatan tersebut butuh kesabaran dan juga kerja keras yang melelahkan.

“ Budaya pandangan beternak yang kata orang kotor, bau dan capek memanglah benar, ketika kita menjadi anak kandang kita akan merasakan hal tersebut, kita pasti akan kotor dan capek, kita pasti ngarit mencari rumput dan mengangkat pakan tambahan seperti ampas tahu yang berat satu karung dalam kondisi basah bisa mencapai 45kg, tapi balik lagi apasih yang dipikirkan kita kaum milenial kalo bukan mengejar hasil yang ujung-ujungnya menjadi kegiatan bisnis dan menghasilkan “ Ucap kang Prabu.

Pada kesempatan diskusi tersebut Duto Prabu menanyakan tentang perasaan minder atau bangga kepada Lendri, ketika ditanya kuliah dijurusan apa dan belajar dalam bidang apa. Karena pandangan kaum milenial pasti akan menyanjung dan memandang hebat seseorang dari penampilan dan kondisi kehidupan yang mengikuti era modern dan kekinian seperti keprofesian bisnis modern atau berada di posisi perkantoran. Kemudian hal itu ditanggapi oleh Lendri, menurutnya bangga belajar di bidang peternakan harus ditanamkan oleh dirinya selaku mahasiswa dijurusan Peternakan.

“ jika ditanya minder atau bangga pastinya harus bangga , mengapa demikian karena apa perbedaanya kita dengan dilahirkan berbagai macam kondisi didunia dengan kelebihan dan kekurangan, nah disini kita bisa coba kaitkan bahwa optimalkan apa yang menjadi kelebihan dan kita benahi apa yang menjadi kekurangan. “ kata Lendri.

Diakhir diskusi tersebut, masing-masing yang merupakan kaum milenial menanyakan apa saja pencapaian yang sudah diperoleh dari kegiatan belajar dan mendalami ilmu peternakan. Duto Prabu lebih menerapkan pergerakan bisnis dari sekarang, ia sudah membuka peternakan sendiri walaupun masih sederhana dan dihandle dengan sistem kerja sama.

“ kalo saya sendiri lebih mencari pengalaman dan jam terbang dari sekarang , alhamdulillah saya sudah mulai berbisnis dibidang peternakan kambing untuk target penjualan Qurban dan melayani potongan untuk Aqiqah dan Pesta. Karena terpentok modal yang masih bertahap, untuk Stok partai atau besar- besaran saya masih menghandle dengan sistem kerjasama dengan salah satu peternak besar “. kata Duto.

Berbeda dengan Lendri Fitrah yang masih aktif dalam Organisasi yang ia pimpin dan program organisasi lainnya, ia  mengejar beberapa target untuk pencapaian dalam segi akademik dan praktik lapangan, tetapi lendri mengatakan pencapaian sederhana yang sudah dilakukannya adalah saling membagikan ilmu kepada masyarakat.

“ alhamdulillah dibeberapa waktu diberikan kesempatan untuk sedikitnya memberikan penyuluhan dan edukasi kepada warga terutama warga kampung didaerah saya, dengan harapan ada motivasi sedikit kalo peternak itu mau berkontribusi dalam swasembada daging ataupun hal lain untuk mendukung proses ketahanan pangan “. Ucap Lendri Fitrah.