Gunakan Media Alternatif untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi dan Numerasi Siswa

Salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) adalah Kampus Mengajar. Pelaksanaan program Kampus Mengajar baru saja selesai untuk Angkatan 5 yang berlangsung selama satu semester (Februari-Juni 2023). Universitas Djuanda termasuk Perguruan Tinggi yang ikut serta menyelenggarakan program Kampus Mengajar di sejumlah sekolah, baik Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang tersebar di wilayah Kabupaten dan Kota Bogor.

Program Kampus Mengajar bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Tema yang diangkat dalam Kampus Mengajar Angkatan 5 periode Februari-Juni 2023 adalah “Menyalakan Pijar Pendidikan yang Menyenangkan dalam Kelas Merdeka”. Salah satu tim Universitas Djuanda (UNIDA) yang menjalankan program Kampus Mengajar terdiri dari Mahasiswa: Nur Fitriani Rachman, Shabrina Azzahra, dan Ainur Ayu Maulina, dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL): Drs. Gotfridus Goris Seran, M.Si. Tim UNIDA ini melaksanakan program Kampus Mengajar di SDN Sukanegara 02 Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Drs. Gotfridus Goris Seran, M.Si dari Fakultas Ilmu Sosial, Ilmu Politik dan Ilmu Komputer (FISIPKOM) UNIDA mengatakan bahwa Kampus Mengajar merupakan Program MBKM yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama satu semester. Dalam program Kampus Mengajar, mahasiswa menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pengembangan strategi dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif di satuan pendidikan sasaran. Fokusnya tertuju pada peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa di sekolah sasaran.

Dalam program Kampus Mengajar di SDN Sukanegara 02 Jonggol, Nur Fitriani Rachman mahasiswa dari Universitas Djuanda menuturkan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dijalankan selama satu semester. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan berfokus pada peningkatan kemampuan literasi siswa. Salah satunya adalah belajar bahasa Inggeris dengan pendekatan memperkenalkan secara langsung bagian-bagian anggota tubuh dan secara tidak langsung menggunakan flash card yang bertuliskan bagian-bagian anggota tubuh dalam bahasa Inggeris.

Shabrina Azzahra mahasiswa dari Universitas Djuanda mengimplementasikan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang berfokus pada numerasi dan literasi dengan pendekatan pemberian emoticon dan pembuatan kolase. Untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa, emoticon dilakukan dengan memberikan reward kepada siswa sebagai bentuk apresiasi terhadap hasil belajar siswa. Sementara itu, kolase dibuat dengan memanfaatkan biji-bijian dan koran sebagai bentuk kerajinan untuk memunculkan ide dan meningkatkan kreativitas siswa.

Ainur Ayu Maulina mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka yang tergabung dalam Tim UNIDA memfokuskan diri untuk menerapkan kegiatan-kegiatan peningkatan numerasi siswa, di antaranya belajar matematika yang menyenangkan dengan media pembelajaran dan perhitungan matematika yang menggunakan jarimatika. Menurutnya, matematika yang menyenangkan dengan media pembelajaran dirancang untuk mengubah mindset siswa bahwa matematika tidak sesulit yang dipikirkan. Sementara perhitungan matematika yang menggunakan jarimatika bertujuan untuk memfasilitasi keterampilan siswa dalam hal numerasi terkait operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian.

Dalam implementasi program Kampus Mengajar, Tim UNIDA merancang dan menjalankan kegiatan pojok baca dan pohon literasi yang difokuskan untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa di SDN Sukanegara 02 Jonggol. Menurut Tim, pojok baca yang memanfaatkan sudut ruang koperasi sekolah dapat memfasilitasi siswa untuk membaca buku-buku yang disediakan. Sementara pohon literasi menunjukkan gambaran pohon berupa tempelan-tempelan kertas yang disengaja berbentuk pohon. Tim menuturkan bahwa hasil membaca pada pojok baca dituliskan pada kertas yang dibuat dalam bentuk daun berisikan nama buku, isi pokok buku, dan nama siswa yang membaca, kemudian ditampilkan/ditempelkan siswa pada pohon literasi. Setiap kali siswa membaca, hasilnya terus ditampilkan pada pohon literasi untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan kemampuan literasi siswa.

Sumber : https://bogoronline.com/2023/07/gunakan-media-alternatif-untuk-meningkatkan-kemampuan-literasi-dan-numerasi-siswa/