Oleh: Dr. Ananingtyas Septia Darmarini, S.Pi., M.P

(Dosen Program Studi Akuakultur Fakultas Pertanian Universitas Djuanda)

 

Hari Bumi atau Earth Day berawal dari tahun 1970 tepatnya tanggal 22 April, yaitu saat sekitar 20 juta orang di Amerika menyerukan perlindungan bagi bumi. Selanjutnya Hari Bumi Sedunia diperingati setiap tanggal 22 April sebagai sebuah upaya untuk meningkatkan rasa peduli kita terhadap lingkungan. Hal ini harus dilakukan dengan alasan bahwa bumi merupakan rumah untuk kita semua yang wajib dijaga dengan baik demi keberlanjutan bumi. Kondisi bumi saat ini sedang tak baik baik saja (permasalahan lingkungan) sehingga membutuhkan perhatian dari kita semua sebagai  penghuninya.

 

Rilis resmi situs https://www.earthday.org/ tahun ini mengangkat tema Planet vs Plastics. Tema ini menyerukan komitmen terhadap pengurangan penggunaan plastik sebesar 60% hingga tahun 2040 dengan tujuan membangun masa depan bebas plastik untuk generasi mendatang.  Upaya yang harus dilakukan untuk pengurangan penggunaan plastik adalah dengan: 1) meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kerusakan yang disebabkan oleh plastik terhadap kesehatan manusia, hewan, keanekaragaman hayati dan menuntut adanya kajian yang lebih banyak tentang implikasi terhadap kesehatan dan dampaknya serta mengungkap informasi dampaknya kepada masyarakat, 2) segera menghapus plastik sekali pakai pada tahun 2030 dan mencapai komitmen penghapusan secara bertahap melalui perjanjian PBB tentang polusi plastik tahun 2024. 3) Kebijakan untuk mengakhiri fast fashion dan banyaknya jumlah plastik yang diproduksi dan digunakan, 4) berinvestasi pada teknologi dan material inovasi demi membangun dunia bebas plastik.

 

Keempat upaya yang dirilis oleh situs earthday tersebut harus mendapat perhatian bagi kita semua. Khususnya kita yang memiliki bidang fokus dunia perikanan. Fenomena-fenomena yang kita temui di lapangan yang berkaitan dengan plastik menjadi bahan renungan seperti; saat survei/observasi ke ekosistem pesisir  selalu kita temui plastik,  ekosistem mangrove kita temui plastik, ekosistem sungai dan lokasi lain, biota perairan yang terhambat pertumbuhannya karena terjerat/terperangkap sampah yang berbahan plastik,  bahkan dalam lambung/usus ikan kita temui plastik (mikroplastik). Kondisi tersebut berdampak terhadap kesehatan lingkungan, terancamnya keanekaragaman hayati biota perairan dan berdampak terhadap kesehatan manusia. Sekarang saatnya kita semua peduli terhadap lingkungan kita karena akan berimbas kepada kesehatan dan keberlanjutan bumi. Sebelumnya mungkin tanpa sadar kita semua ikut berkontribusi terhadap maraknya penggunaan plastik, tanpa sadar juga kita telah berkontribusi memperbanyak peluang diri kita terdampak oleh aspek negatif plastik. Kini saatnya kita sadar dan memulai mengurangi jumlah plastik sebagai bentuk kepedulian kita terhadap kesehatan kita dan lingkungan kita.

Saatnya kita tingkatkan intesitas kepedulian terhadap lingkungan kita, bumi tempat kita berpijak sekarang. Kita sentuh hati kita dengan tugas kita sebagai manusia di bumi, sentuh rasa kita atas tanggung jawab kita merawat lingkungan hidup kita. Bukankah dalam Al Quran telah disebutkan pada  surat Ar Rum 41 yang artinya berbunyi ”Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.

 

Ayat tersebut menjadi sebuah dasar perenungan kita. Selanjutnya sebuah pertanyaan besar yang harus kita jawab dengan tindakan konkrit kita dalam menjaga lingkungan. Apa yang telah kita lakukan untuk menjaga lingkungan hidup (bumi)?

 

Sewajarnya kita menjadi orang pertama yang melakukan upaya melindungi bumi dari kerusakan. Bismillah mulai langkah kecil kita dengan mengurangi penggunaan plastik, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan memilah sampah plastik (anorganik) dan organik di lingkungan terdekat kita. Bagi kita seorang muslim setiap hari adalah hari bumi. ”Selamat hari Bumi 2024”. Semoga kita semua selalu memberikan manfaat untuk lingkungan hidup di sekitar kita, aamiin. Wallahu Alam Bishawab (220424-AKU-ASD).

 

Kata kunci: biota perairan, earthday, menjaga bumi, mikroplastik, perikanan