Mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuakultur
Fakultas Pertanian (FAPERTA) Universitas Djuanda (UNIDA) berhasil meraih juara
3 dalam kompetisi bertajuk “JAPFA Aquaqulture Innovaction
Competition” tingkat Perguruan Tinggi se-Indonesia. Para mahasiswa tersebut
diantaranya ialah Ahmad Luth Faizi, Farid Ibnu Hamdani, Nonok Handayani, dan M.
Taufik, serta Dr. Eko Rini farastuti, S.Pi., M.Si dan Ir. Nur Rochman, M.P sebagai
dosen pembimbing.
Dilansir dari situs resminya, JAPFA
Aquaqulture Innovaction Competition adalah kompetisi penulisan ide
karya inovasi tepat guna yang diadakan oleh PT Suri Tani Pemuka, anak
perusahaan JAPFA Group. Kompetisi ini sudah diadakan sejak tahun 2021
bekerjasama dengan beberapa universitas negeri di Indonesia. Adapun pada tahun
ini cakupan kompetisi terbuka secara umum bagi seluruh perguruan tinggi di
Indonesia dengan mengangkat tema besar yakni “Sustainability in Aquaqulture
Industry”.
Dalam prosesnya, pendaftaran kompetisi
dimulai sejak tanggal 20 April sampai dengan 21 Agustus 2022, kemudian
dilakukan seleksi ide inovasi dan pada tanggal 20 September diumumkan 8 finalis
terbaik untuk selanjutnya dapat mempresentasikan ide inovasi secara langsung di
hadapan para dewan juri. Terakhir, diumumkan para juara yang dilaksanakan
secara virtual pada tanggal 5 Oktober 2022.
Sebagai informasi, selain UNIDA, 7
finalis lainnya antara lain yaitu dari Universitas Gajah Mada, Universitas
Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Hasanuddin, 2 Finalis dari Universitas
Airlangga dan Politeknik Jembrana.
Ahmad Luth Faizi selaku Ketua
kelompok dari Prodi Akuakultur FAPERTA UNIDA mengatakan, secara umum tujuan
dari kompetisi ini ialah untuk menciptakan inovasi di bidang akuakultur yang
dapat menjadi sumbangsih bagi pembangunan dan pengembangan industri akuakultur
yang berkelanjutan.
Untuk itu, timnya membuat sebuah
karya ide inovasi mengenai budidaya udang vaname menggunakan kolam bulat dengan
teknologi sistem semi intensif yang diberi nama VoC (Vannamei of Aquaqulture).
“Kami membuat sebuah inovasi budidaya
udang vaname menggunakan kolam bulat dengan teknologi sistem semi intensif, hal
ini agar lebih mempermudah proses budidaya serta ramah lingkungan. Selain itu,
inovasi ini memanfaatkan pekarangan rumah sehingga bisa membantu dan
meningkatkan perkonomian masyarakat dengan penggunaan bahan-bahan yang alami
untuk pencegahan dan pengobatan penyakit udang. Inovasi ini juga menerapkan biosecurity
selama proses budidayanya untuk mencegah hama yang berperan sebagai pembawa
penyakit dan predator bagi udang. Ini tentunya bisa meningkatkan produksi udang
vaname,” terangnya.
Lebih jauh Ahmad Luth Faizi mewakili
teman-temannya menyampaikan terima kasih atas bimbingan dosen serta dukungan
seluruh pihak yang telah membantu dalam proses kompetisi ide karya inovasi
tersebut. Ahmad Luth Faizi juga berpesan agar para mahasiswa dapat terus
berkontribusi dan berkarya dalam hal kebermanfaatan.
“Setiap peluang dan kesempatan
sebaiknya jangan pernah disia-siakan, karena di setiap kesempatan itu terdapat
pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga, kemenangan adalah bonus.
Pencapaian kemenangan ini bukanlah merupakan akhir dari perjuangan, tetapi
sebagai pembuka terhadap pencapaian dari peluang selanjutnya,” ungkapnya pada
saat diwawancarai, Rabu (5/10/2022).
“Semoga pencapaian yang kami peroleh dapat menjadi motivasi dan pendorong serta pemantik semangat bagi insan universitas Djuanda untuk menorehkan prestasi yang lebih baik lagi untuk kampus tercinta,” sambungnya.