Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor adakan sosialisasi tahap pengenalan, pemahaman, dan penghayatan 21 Karakter Tauhid hari kedua yang diperuntukkan bagi seluruh Karyawan dan Tenaga Kependidikan. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan secara virtual melalui zoom cloud meeting, pada Selasa (16/2).

UNIDA Bogor sudah menetapkan 21 Karakter Tauhid yang harus diketahui bahkan menjadi pedoman bagi seluruh insan UNIDA Bogor. 21 Karakter Tauhid perlu dipelajari, didalami, dihayati, diamalkan, diamankan, lalu dikristalkan oleh insan UNIDA Bogor. Proses kristalisasi ini harus dilewati dengan suka cita sehingga dapat terbentuk akhirnya. 21 Karakter Tauhid diambil dari 4 sumber, diantaranya Local Wisdom, National Wisdom, Global Wisdom dan Spiritual Wisdom, semuanya itu bermuara pada ketakwaan.

Pada kesempatan ini menghadirkan 5 narasumber, yaitu Dr. Hj. R. Siti Pupu Fauziah, M.Pd.I (Ketua Umum Yayasan Pusat Studi Pengembangan Islam Amaliyah Indonesia),  Ir. H. Himmatul Miftah, M.Si (Wakil Rektor III UNIDA Bogor), Dr. Hj. Rita Rahmawati, Dra., M.Si (Direktur Sekolah Pascasarjana UNIDA Bogor), H. Radif Khotamir Rusli, M.Ed (Direktur Direktorat Kerjasama dan Hubungan Luar Negeri), dan Dr. Amir Mahrudin, M.Pd.I (Direktur Lembaga Pengkajian dan Penerapan Tauhid UNIDA Bogor).

Dr. Hj. R. Siti Pupu Fauziah, M.Pd.I mengawali kegiatan sosialisasi dengan memaparkan mengenai Penguatan Culture Tauhid. Dalam paparannya tersebut, Dr. Hj. R. Siti Pupu Fauziah, M.Pd.I menyampaikan bahwa Budaya organisasi seperangkat tata nilai  berasal dari filosofi pendiri dan sangat dipengaruhi oleh visi dan misi yang telah di tetapkan. UNIDA Bogor memiliki tagline Kampus Bertauhid, ini sudah disepakati sejak tahun 2008. Tagline tersebut kemudian menjadi ciri khas dari UNIDA Bogor yang harus diimplementasikan dalam bentuk budaya organisasi.

“Budaya organisasi dapat di bentuk melelui pendekatan olah pikir, olah raga, olah rasa dan olah karsa, budaya organisasi menjadi kekuatan yang dapat mempersatukan warga organisasi, mengendalikan iklim yang mendukung tercapainya tujuan organisasi. Dalam hal ini tentunya bagaimana cara kita membumikan Tauhid baik dari kalangan pejabat pimpinan sampai dengan kalangan karyawan dan seluruh insan UNIDA Bogor, dalam kesempatan ini kita akan sama-sama lebih memahami, lebih memperdalam dan nantinya nilai Tauhid akan mendarah daging dalam setiap tindakan dan pikiran kita sehingga akan terciptanya iklim kehidupan di jalan Allah SWT dan Tauhid akan menjadi pondasi kita yang bermuara pada ketakwaan seluruh insan UNIDA bogor kepada Allah SWT,” paparnya.

Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh Direktur Sekolah Pascasarjana Dr. Hj. Rita Rahmawati, Dra., M.Si terkait dengan Local Wisdom. Dr. Hj. Rita Rahmawati, Dra., M.Si menuturkan, Local Wisdom dalam 21 Karakter Tauhid diambil dari suku Sunda, karena UNIDA Bogor berada di dataran Sunda. Beberapa ahli tentang Local Wisdom atau kearifan lokal ini menyebutkan bahwa kearifan lokal didasarkan dari pengetahuan masyarakat secara turun temurun yang diaplikasikan dalam kehidupan di lingkungan tersebut.

“Kita sudah meyakini kearifan lokal yang ada di 21 Karakter Tauhid melalui Local Wisdom. Diantaranya Cageur, yaitu tidak hanya fisik yang sehat, tetapi akalnya pun sehat, mampu memilah mana yang baik dan mana yang tidak. Contoh karakter cageur dalam kehidupan sehari-hari yaitu bersikap realistis, menerima keadaan, matang dari segi emosional, merencanakan masa depan dengan matang, memiliki pegangan hidup, dan bahagia dalam menjalani kehidupannya. Melalui sifat cageur ini tentunya ada hikmah didalamnya bagi Insan UNIDA Bogor, diantaranya dapat menjadi karyawan yang memiliki fisik yang sehat dan jiwa yang sehat, selalu bersyukur atas segala hal, bekerja dengan bahagia, mampu menyelesaikaan masalah pekerjaan dengan rasional dan proporsional, bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tupoksinya, serta mampu membuat perencanaan karir dengan matang,” tuturnya.

Kemudian Dr. Hj. Rita Rahmawati, Dra., M.Si menambahkan bahwa contoh keteladanan dalam sifat bageur  terdapat pada diri Rasulullah SAW. Sifat bageur ini tercermin dalam diri Rasulullah dengan tidak pernah berkata kasar, selalu berkata hikmah. Kerendahan hati Rasul yang turun dengan tangannya sendiri membersihkan  tanah  pembangunan  mesjid  di  Madinah, Sikap menerima dan mematuhi secara konsekuen dan bertanggung jawab terhadap peraturan atau tata tertib

“Dari Abi Tsa’labah bin Nasyir RA. dari Nabi SAW, ia bersabda: Sesungguhnya Allah telah menetapkan peraturan-peraturan maka jangan kamu remehkan dan telah menentukan hukuman-hukuman maka jangan kamu langgar dan telah mengharamkan sesuatu maka jangan lakukan dan telah mendiamkan suatu persoalan sebagai rahmat bagimu maka jangan kamu membahasnya (HR. al-Daruquthny),” tambahnya.

Wakil Rektor III UNIDA Bogor, Ir. H. Himmatul Miftah, M.Si menyampaikan terkait dengan National Wisdom. Dalam 21 Karakter Tauhid, National Wisdom merupakan pilar kedua yang terdiri dari Nasionalitas, Integritas, Loyalitas, Respeksitas, dan Kapasitas. National Wisdom diambil karena terdapat kekuatan yang mengakar pada diri setiap warga negara, dengan demikian National Wisdom dijadikan pilar dalam 21 Karakter Tauhid.

“Bagian dari item dalam National Wisdom ini satu sama lain tidak bisa dipisahkan. Ada istilah hubbul wathoni minal iman yang disampaikan oleh KH. Hasyim Assyari pada saat masa penjajahan, ini menjadi motivasi bagi warga negara untuk mempertahankan tanah air. UNIDA Bogor menjadi perguruan tinggi mitra di daerah tertinggal, ini termasuk wujud dari nasionalitas. Terkait dengan pilar National Wisdom ini, mari sama-sama kita memahami, mempelajari dan meng-upgrade diri supaya kita bisa meningkatkan kualitas diri kita,” ujarnya.

Selanjutnya penyampaian materi terkait dengan Global Wisdom, disampaikan oleh H. Radif Khotamir Rusli, M.Ed. Global Wisdom, terdiri dari Awareness, Accountability, Participatory, Creativity, dan Adversity.

Awareness, adalah suatu bentuk kesadaran yang dimiliki manusia oleh setiap individu untuk selalu waspada terhadap segala sesuatu yang ada disekitarnya. Dalam Al-Qur’an Surat Al-Hasyr ayat 19, Allah SWT berfirman yang artinya, dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik,” tuturnya.

Penyampaian materi ditutup oleh paparan Dr. Amir Mahrudin, M.Pd.I yang menyampaikan mengenai Spiritual Wisdom. Membangun karakter berbasis sifat kenabian Rasulullah SAW, yang diantaranya Siddiq, Amanah, Tabligh, Fathonah dan Istiqomah.

“Rasulullah berhasil itu karena memang membangun karakter dengan contoh, yaitu uswah. Artinya itu transfer of value, bukan hanya transfer of knowledge. Rasulullah uswah sempurna bagi kita, luar biasa. Memberikan kasih sayang terhadap sesama makhluk dengan sikap kerahmatan,” paparnya.

Pada prosesnya, rangkaian pelaksanaan sosialisasi 21 Karakter Tauhid ini diselenggarakan dari tanggal 16-20 Februari 2021 dengan target peserta seluruh Insan UNIDA Bogor mulai dari pejabat struktural, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, security hingga cleaning service.