Universitas Djuanda (UNIDA) Bogor selenggarakan sosialisasi tahap pengenalan, pemahaman, dan penghayatan 21 Karakter Tauhid hari keempat yang diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa UNIDA Bogor. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan secara daring melalui zoom cloud meeting (20/2). Pada kesempatan ini menghadirkan 5 narasumber, yaitu Kepala Bidang Pengelola MKDU dan Pembelajaran Berbasis Tauhid, Irman Suherman, M.Pd, Dosen Fakultas Pertanian (FAPERTA) UNIDA Bogor Dr. Yudi Wahyudin, M.Si, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNIDA Bogor, Zahra Khusnul Latifah, M.Pd.I, dan Kepala Bidang Pengkajian LP2T UNIDA Bogor, Rendi Ramdhani, M.Pd. serta dipandu oleh Direktur Kemahasiswaan UNIDA Bogor, Aal Lukmanul Hakim, SH., MH. sebagai moderator.

UNIDA Bogor sudah menetapkan 21 Karakter Tauhid yang harus diketahui bahkan menjadi pedoman bagi seluruh insan UNIDA Bogor termasuk juga oleh mahasiswa UNIDA Bogor. 21 Karakter Tauhid perlu dipelajari, didalami, dihayati, diamalkan, diamankan, lalu dikristalkan oleh insan UNIDA Bogor. Proses kristalisasi ini harus dilewati dengan suka cita sehingga dapat terbentuk akhirnya. 21 Karakter Tauhid diambil dari 4 sumber, diantaranya Local WisdomNational WisdomGlobal Wisdom dan Spiritual Wisdom, semuanya itu bermuara pada ketakwaan.

Direktur Lembaga Pengkajian dan Penerapan Tauhid (LP2T) UNIDA Bogor, Dr. Amir Mahrudin, M.Pd.I dalam sambutannya menyatakan bahwa karakter ini hendaknya diterapkan dalam setiap organisasi termasuk organisasi mahasiswa. Semoga dengan 21 karater tauhid dan penerapannya memberi berkah untuk UNIDA Bogor karena ketika kita meninggal dunia membawa tauhid, insyallah masuk surganya Allah.

“Kepada seluruh mahasiswa UNIDA Bogor, selamat mengikuti Sosialisasi 21 Karakter Tauhid UNIDA Bogor ini. Diharapkan mahasiswa dapat memahami secara menyeluruh dan dapat mengaplikasikannya di dalam kehidupan sehari-hari baik saat di lingkungan UNIDA Bogor dan di luar lingkungan UNIDA Bogor,” tutur Dr. Amir Mahrudin, M.Pd.I.

Kepala Bidang Pengelola MKDU dan Pembelajaran Berbasis Tauhid, Irman Suherman, M.Pd. dalam pemaparan materinya yang berjudul Local Wisdom : Kearifan Lokal Sebagai Sumber Pengambilan Nilai Karakter menyatakan mengapa kearifan lokal yang diambil kenapa sunda, dikarenakan UNIDA Bogor secara geografis ada di wilayah Sunda yaitu Jawa Barat tetapi secara nilai kearifan lokal di Sunda ada kemiripan dengan daerah lain di Indonesia, karena setiap kearifan lokal di tiap daerah menjungjung nilai-nilai kebaikan.

“Meyakini kearifan lokal yang ada di 21 Karakter Tauhid melalui Local Wisdom. Diantaranya Cageur, yaitu tidak hanya fisik yang sehat, tetapi akalnya pun sehat, mampu memilah mana yang baik dan mana yang tidak. Contoh karakter cageur dalam kehidupan sehari-hari yaitu bersikap realistis, menerima keadaan, matang dari segi emosional, merencanakan masa depan dengan matang, memiliki pegangan hidup, dan bahagia dalam menjalani kehidupannya. Melalui sifat cageur ini tentunya ada hikmah didalamnya bagi Insan UNIDA Bogor, diantaranya dapat menjadi karyawan yang memiliki fisik yang sehat dan jiwa yang sehat, selalu bersyukur atas segala hal, bekerja dengan bahagia, mampu menyelesaikaan masalah pekerjaan dengan rasional dan proporsional, bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tupoksinya, serta mampu membuat perencanaan karir dengan matang,” tuturnya.

Dosen Fakultas Pertanian (FAPERTA) UNIDA Bogor Dr. Yudi Wahyudin, M.Si. menyampaikan perihal National Wisdom. Dalam 21 Karakter Tauhid, National Wisdom merupakan pilar kedua yang terdiri dari Nasionalitas, Integritas, Loyalitas, Respeksitas, dan Kapasitas. National Wisdom diambil karena terdapat kekuatan yang mengakar pada diri setiap warga negara, dengan demikian National Wisdom dijadikan pilar dalam 21 Karakter Tauhid.

“Bagian dari National Wisdom ini satu sama lain tidak bisa dipisahkan. Ada istilah hubbul wathoni minal iman yang disampaikan oleh KH. Hasyim Assyari pada saat masa penjajahan, ini menjadi motivasi bagi warga negara untuk mempertahankan tanah air. UNIDA Bogor menjadi perguruan tinggi mitra di daerah tertinggal, ini termasuk wujud dari nasionalitas. Terkait dengan pilar National Wisdom ini, mari sama-sama kita memahami, mempelajari dan meng-upgrade diri supaya kita bisa meningkatkan kualitas diri kita,” ujarnya.

Selanjutnya penyampaian materi terkait dengan Global Wisdom, disampaikan oleh Dekan FKIP UNIDA Bogor, Zahra Khusnul Latifah, M.Pd.I. menyatakan Global Wisdom, terdiri dari Awareness, Accountability, Participatory, Creativity, dan Adversity.

“Awareness, adalah suatu bentuk kesadaran yang dimiliki manusia oleh setiap individu untuk selalu waspada terhadap segala sesuatu yang ada disekitarnya. Dalam Al-Qur’an Surat Al-Hasyr ayat 19, Allah SWT berfirman yang artinya, dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik,” tuturnya.

Penyampaian materi terakhir dan sekaligus petutup dipaparkan oleh Kepala Bidang Pengkajian LP2T UNIDA Bogor, Rendi Ramdhani, M.Pd. yang menyampaikan mengenai Spiritual Wisdom. Membangun karakter berbasis sifat kenabian Rasulullah SAW, yang diantaranya Siddiq, Amanah, Tabligh, Fathonah dan Istiqomah.

“Rasulullah berhasil itu karena memang membangun karakter dengan contoh, yaitu uswah. Artinya itu transfer of value, bukan hanya transfer of knowledge. Rasulullah uswah sempurna bagi kita, luar biasa. Memberikan kasih sayang terhadap sesama makhluk dengan sikap kerahmatan,” paparnya.

Pada prosesnya, rangkaian pelaksanaan sosialisasi 21 Karakter Tauhid ini diselenggarakan dari tanggal 16-20 Februari 2021 dengan target peserta seluruh Insan UNIDA Bogor mulai dari pejabat struktural, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, security hingga cleaning service.