Teknologi saat ini berkembang dengan sangat pesat. Dengan berkembangnya teknologi maka semakin mudah juga bagi masyarakat untuk mendapat informasi secara cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. Tentunya dengan berkembangnya teknologi ini dapat dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM untuk mempromosikan produk mereka.

 

Di era saat ini ada banyak cara untuk melakukan promosi salah satunya adalah dengan cara memanfaatkan teknologi, jika para UMKM dapat memanfaatkan teknologi maka bisa mendapat peluang untuk menggaet konsumen baru diluar wilayah mereka memasarkan produk. Ada banyak cara promosi menggunakan teknologi salah satunya adalah dengan media sosial seperti Instagram, Facebook, X, dan lainnya.

 

Berdasarkan hal inilah Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Fakultas Agama Islam dan Pendidikan Guru (FAIPG) Universitas Djuanda (UNIDA) Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, menginisiasi kegiatan pendampingan digital marketing dan packaging bagi UMKM Mochi di Kampung Loji RT 01 RW 02, pada Minggu (13/08/2023).

 

Guan Utama selaku perwakilan Kelompok KKN-T menuturkan, digitalisasi marketing adalah hal yang penting dikuasai oleh UMKM. Dengan digitalisasi marketing maka akan memudahkan UMKM untuk menjaring konsumen baru di luar wilayah biasa UMKM memasarkan produk. Kemudian, strategi pemasaran yang tepat dan konten yang disajikan menarik para konsumen, maka penjualan produk UMKM akan meningkat seiring waktu.

 

“Melalui pemanfaatan sosial media, maka UMKM akan memotong biaya promosi yang cukup banyak. Yang harus di perhatikan oleh UMKM adalah bagaimana caranya mengisi konten di sosial media agar para konsumen tertarik untuk membeli produk UMKM tersebut,” tuturnya.

 

Guan Utama mengatakan, selain digitalisasi marketing, poin penting lainnya yang harus diperhatikan oleh UMKM adalah bagaimana caranya mengemas produk agar diminati oleh calon konsumen. Mulai dari pemilihan kemasan yang cocok dan aman bagi produk yang dipasarkan dan desain kemasan pun tidak kalah penting agar para calon konsumen tertarik untuk membeli produk UMKM.

 

“Ada hal lain yang harus diperhatikan oleh UMKM yaitu kemasan produk, kemasan produk adalah hal pertama yang dilihat oleh para konsumen sebelum mereka mencoba barang yang UMKM produksi. Jika kemasan yang dipakai tidak menarik dan aman maka dipastikan para konsumen tidak akan membeli produk tersebut namun jika kemasan yang digunakan menarik dan aman maka bisa dipastikan para konsumen akan tertarik membeli produk yang dijual,” ujarnya menambahkan.

 

Pemilik UMKM Mo-Mochi, Cicah, mengungkapkan bahwa kegiatan penyuluhan yang dipaparkan oleh para mahasiswa dapat mudah dipahami.

 

“Memang benar zaman sekarang ini sosial media dapat dijadikan sebagai media promosi yang paling efektif bagi produk saya. Usaha yang saya jalani ini bisa dibilang masih baru, baru berjalan sekitar 1 tahun dan saya sudah mencoba mempromosikan produk saya melalui sosial media yaitu Instagram dan whastapp. Alhamdulillah, hasilnya memang sangat efektif,” ungkapnya.

 

Cicah mengatakan, walaupun sudah melakukan promosi dan berjualan melalui sosial media namun ada beberapa yang baru diketahui setelah adanya penyuluhan oleh mahasiswa yaitu, diantaranya konten yang disajikan di sosial media cendurung monoton.

 

Selain memaparkan materi tentang digitalisasi marketing, juga adanya penyuluhan tentang desain kemasan yang cocok digunakan oleh produk yang dipasarkan.

 

“Selama ini kemasan yang saya gunakan cenderung kuno dan sudah banyak digunakan oleh UMKM sejenis dengan saya. Mudah mudahan dengan adanya masukan dari narsumber tentang kemasan ini bisa membawa dampak baik bagi produk yang saya pasarkan,” ucapnya.

 

Sementara itu, Nanang Solihin selaku Kepala Dusun Kampung Loji mengapresiasi inisiasi yang dilakukan Kelompok KKN-T FAIPG UNIDA terkait dengan pendampingan UMKM ini.

 

“UMKM saat ini harus bisa mengikuti perkembangan zaman, maka dari itu penting sekali adanya penyuluhan tentang digitalisasi marketing ini agar dipahami dan diterapkan oleh UMKM untuk kemajuan usaha yang sedang dijalani. Semoga dengan adanya penyuluhan tentang digitalisasi marketing dan desain kemasan oleh narasumber bisa bermanfaat bagi UMKM untuk memajukan usaha,” ungkapnya.