Kajian Tauhid Muslimah UNIDA: Menyiapkan Bekal Terbaik
Universitas Djuanda (UNIDA) kembali melaksanakan kegiatan rutin
kajian Muslimah yang pada kesempatan kali ini diisi oleh Wakil Dekan Akademik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNIDA, Irma Purnamasari, S.Sos.,
M.Si dengan tema “Menyiapkan Bekal Terbaik” pada Jumat, 24 November 2023 di
Masjid Baitul Hamdi (MBH) UNIDA.
Dalam pemaparannya, Irma Purnamasari, S.Sos., M.Si menyampaikan
bahwa Nabi Muhammad SAW memerintahkan kepada kita untuk bersegera berbekal
diri, selama masih ada waktu, mumpung tidak ada gangguan, sebelum ada fitnah,
sebelum terjadi huru-hara. Bukankah kita ingin selamat di dunia dan akhirat
serta tahukah kita jalan untuk mencapai keselamatan itu.
Jika kita tahu jalan, tapi tidak menempuh jalan itu maka kita tidak
akan sampai pada tujuannya. Jika kita tahu ilmunya untuk beramal soleh tapi
tidak dikerjakan, maka kita tidak akan sampai pada tujuan yaitu surga. Kita
mengerjakan amalan tanpa tahu ilmunya maka kita akan tersesat. Sehingga setiap
muslim wajib menuntut ilmu agar dalam beribadah sesuai dengan yang
diperintahkan oleh Allah SWT dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Seperti yang
dijelaskan dalam Firman Allah QS Al Isro ayat 17.
Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:
وَلَا تَقْفُ مَا لَـيْسَ لَـكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗ اِنَّ
السَّمْعَ وَا لْبَصَرَ وَا لْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰٓئِكَ كَا نَ عَنْهُ مَسْئُوْلًا
"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui.
Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta
pertanggungjawabannya."
(QS. Al-Isra 17: Ayat 36)
Setiap manusia berpotensi melakukan kesalahan, dan bersegeralah
mencari ampunan dari Allah. Seperti firman Allah SWT Qs Ali Imron ayat 133 –
134.
Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:
وَسَا رِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ
رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَا لْاَ رْضُ ۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ
"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan
mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi
orang-orang yang bertakwa,"
(QS. Ali Imran 3: Ayat 133)
Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:
الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ
وَا لضَّرَّآءِ وَا لْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَا لْعَا فِيْنَ عَنِ النَّا سِ ۗ وَا
للّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
"(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang
maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan)
orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."
(QS. Ali Imran 3: Ayat 134)
Berdasarkan ayat tersebut, diantara
ciri orang bertaqwa adalah:
1.
Orang yang bertaubat ketika berbuat kesalahan
2.
Orang yang menafkahkan hartanya
3.
Orang yang menahan amarahnya, tidak pemarah
4.
Orang yang suka memaafkan kesalahan orang lain.
Itu merupakan tanda-tanda ketaqwaan kepada Allah SWT karena surga
hanya untuk orang-orang yang bertaqwa. Jika kita diperlakukan jelek oleh orang
lain, balaslah dengan hal baik, sambung yang memutuskan silaturahmi dengan
kita, memaafkan orang yang menzhalimi kita, memberi orang yang tidak pernah
memberi. Kejelekan jangan dibalas dengan kejelekan.
“Marah itu gelap mata. Dikatakan oleh nabi bahwa marah itu
mengumpulkan kejahatan. Karena marah, seorang anak membunuh ibunya, karena
marah seorang suami membunuh istrinya. Maka orang yang bertaqwa itu orang yang
menahan amarahnya. Ada pun cara untuk menahan amarah bisa dengan jika orang
yang sedang berdiri duduklah, jika masih marah, berbaringlah,” ungkapnya.
Irma Purnamasari, S.Sos., M.Si juga menambahkan bahwa dalam Manajemen
Sumber Daya Manusia Sektor publik, mengenal keterampilan kecerdasan emosional
yang berhubungan dengan personal competence terdiri dari self
awareness dan self management. Self awareness berhubungan
dengan bagaimana seseorang menyadari bahwa adanya emosi yang muncul dan
memproses emosi. Sedangkan Self management berhubungan dengan kemampuan
dalam diri seseorang untuk mengendalikan berbagai unsur dalam diri sendiri.