LPPM UNIDA Undang Narasumber dari BRIN, Bahas Kiat dan Strategi Lolos Pendanaan Proposal Riset
Universitas Djuanda (UNIDA) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) adakan kegiatan Strategi Meraih Hibah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Pada Senin (20/05/2024) di Aula Gedung C UNIDA. Kegiatan ini menghadirkan langsung narasumber dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Ir. Adawiyah, M.Si.
Hadir memberikan sambutan, Rektor UNIDA Prof. Mohamad Ali Fulazzaky, Ph.D menyampaikan bahwasanya ini adalah momentum yang tepat bagi semua para dosen untuk mengetahui strategi meraih program pendanaan dari proposal yang diajukan.
“Mudah-mudahan dengan adanya pencerahan dari narasumber pada hari ini dapat memberikan gambaran kepada Bapak dan Ibu dosen bagaimana membuat proposal yang baik. Saya juga berharap adanya kegiatan ini dapat meningkatkan semangat dan motivasi Bapak/Ibu dosen untuk menjalankan salah satu dari darma yang dimiliki UNIDA,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Rektor III UNIDA Dr. Rasmitadila, S.T., M.Pd menuturkan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan untuk dapat meningkatkan kualitas proposal penelitian.
“Mudah-mudahan pertemuan seperti ini kedepannya terus berkelanjutan serta kita berharap narasumber yang hadir pada hari ini bisa mendampingi peneliti-peneliti UNIDA tentang bagaimana menulis proposal yang memiliki potensi untuk didanai,” ungkapnya.
Pada sesi pemaparan, Dr. Ir. Adawiyah, M.Si menyampaikan, terdapat 8 skema pendanaan dan fasilitasi Risnov 2024 diantaranya yaitu RIIM Kompetisi, RIIM Ekspedisi, RIIM Invitasi, RIIM Start-Up, Pengujian Produk Inovasi Kesehatan, Pengujian Produk Inovasi Pertanian, Pusat Kolaborasi Riset, dan RIIM-Kolaborasi (Kolaborasi dengan Berbagai Funding Agency).
Dr. Ir. Adawiyah, M.Si kemudian menjelaskan salah satu dari 8 skema tersebut yaitu RIIM Kompetisi. RIIM Kompetisi adalah pendanaan riset yang diberikan kepada institusi atau lembaga riset untuk melaksanakan kegiatan pencarian novelty atau kebaharuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berpotensi dikembangkan lebih lanjut oleh pemangku kepentingan. Tujuannya yakni untuk mengimplementasikan hasi riset tersebut yang output-nya meliputi Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Lebih jauh, Dr. Ir. Adawiyah, M.Si menyampaikan bahwasanya di tahun ini ada program yang bernama RIIM Awards dan Coaching Clinic. RIIM Awards adalah sebuah penghargaan yang diberikan kepada periset, lembaga atau institusi riset dan start-up yang produktif dalam mengembangkan dan memanfaatkan kebaharuan hasil riset ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hal ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan kepada periset, lembaga atau institusi riset dan start-up sebagai upaya meningkatkan ekosistem riset dan inovasi di Indonesia.