Cisarua - (03/08/2023) Berawal dari keresahan terkait peningkatan jumlah sampah rumah tangga yang dihasilkan masyarakat di Desa Batulayang, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) kelompok 1 FISIPKOM Universitas Djuanda menginisiasi program “Cabang Bank Sampah” kepada masyarakat RT 07 dan RT 03, Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

 

Sebelumnya, mahasiswa KKN-T Kelompok 1 FISIPKOM Universitas Djuanda mengadakan koordinasi dengan beberapa pengelola Bank Sampah Katumbiri di Desa Batulayang. Sampah adalah salah satu limbah yang tidak dapat terurai dengan cepat, sisa-sisa buangan dari suatu produk yang terus dibiarkan akan menjadi masalah serius dan merugikan masyarakat lain di sekitarnya seperti menyebabkan banjir.

 

Minimnya tempat pembuangan sampah, banyaknya sampah yang berceceran di desa tersebut, dan mahalnya tarif pembayaran telah menggerakkan mahasiswa KKN-T kelompok 1 FISIPKOM Universitas Djuanda untuk membentuk dan melaksanakan program cabang bank sampah.

 

Menurut kelompok KKN-T kelompok 1 FISIPKOM UNIDA, perubahan paradigma masyarakat mengenai sampah perlu dilakukan secara berkelanjutan. Edukasi kesadaraan dan ketrampilan masyarakat untuk pengelolaan sampah dengan penerapan prinsip reduce, reuse, recycle dan replant (4R) penting dalam penyelesaian masalah sampah.

 

Dalam mengatasi masalah tersebut mahasiswa mengadakan sosisalisasi bersama warga di Desa Batulayang berinisiatif untuk mendirikan “Cabang Bank Sampah”. Pada saat berlangsungnya sosialisasi, Darti, selaku pengurus Bank Sampah Katumburi memberikan contoh-contoh hasil produk sampah yang dijadikan kerajinan. Rencana kegiatan cabang bank sampah ini nantinya akan dikelola oleh para ibu warga sekitar.

 

“Saat warga datang membawa sampah-sampah plastik, kardus, dan koran, warga di arahkan untuk mengisi daftar tamu. Setelah itu sampah yang mereka bawa akan ditimbang kemudian dipilah. Koran dan kerdus diletakkan di tempat yang telah disediakan, sementara untuk botol-botol harus dipilah-pilah kembali. Botol juga harus diremas kemudian diletakkan di tempat yang telah tersedia. Setelah itu warga akan mendapatkan uang dari sampah tersebut,” tutur Darti pada saat memberikan penjelasan mengenai teknis bank sampah kepada warga.

 

Pada kesempatan yang sama, Dede Andi selaku pengurus dan pengelola bank sampah Katumbiri menyampaikan, sampah botol yang diremas dan diklasifikasikan sesuai dengan jenisnya, memudahkan pengepul untuk menimbang nya dan juga memberikan harga yang lebih tinggi.

 

"Dengan adanya mahasiswa KKN-T FISIPKOM Universitas Djuanda, kami merasa sangat terbantu dalam melaksanakan kegiatan ini. Para mahasiswa KKN-T FISIPKOM Universitas Djuanda juga sangat bersemangat dan antusias melaksanakan kegiatan ini," ungkapnya.

 

"Saya juga berharap dengan adanya mahasiswa KKN-T FISIPKOM UNIDA diharapkan teman-teman dapat lebih menghargai lingkungan, lebih sadar bahwa manusia sendirilah yang dapat mencegah sesuatu yang buruk terjadi di lingkungan dan semoga ilmu yang di dapat bermanfaat untuk Kelompok KKN nantinya," tambahnya.

 

Sementara itu, Siti selaku warga sekitar juga merasakan dampak positif dengan adanya kegiatan sosialisasi bank sampah dan rencana pembentukan Cabang Bank Sampah tersebut.

 

"Dengan adanya penambahan cabang bank sampah yang dekat dengan pemukiman warga sehingga warga tidak perlu jauh-jauh untuk pergi ke pengepul untuk bisa membereskan permasalahan sampah yang ada," ungkapnya.

 

Perwakilan Mahasiswa KKN-T FISIPKOM UNIDA, Qopal, berharap jalannya program ini bisa memberikan dampak yang positif bagi masyarakat.

 

"Mewakili teman-teman mahasiswa Kelompok 1, saya berharap program sudah mulai diinisiasi ini dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat," ujarnya.