humas@unida.ac.id 0251-8240773
Berita

Dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Dasar UNIDA, Berikut Rekam Jejak Prof. Dr. Rasmitadila, M.Pd

Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Agama Islam dan Pendidikan Guru (FAIPG) yang juga merupakan Wakil Rektor III Universitas Djuanda (UNIDA), Prof. Dr. Rasmitadila, M.Pd, resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Dasar. Prosesi pengukuhan dilaksanakan dalam Sidang Terbuka Senat Dewan Guru Besar UNIDA pada Rabu (11/9/2024) di Aula Gedung C, Kampus UNIDA.

Menilik rekam jejaknya, Prof. Dr. Rasmitadila, M.Pd dilahirkan di kampung Srimenanti, Kecamatan Sungailiat, Bangka Kepulauan Bangka Belitung pada tanggal 2 Mei 1976, tepat pada hari Pendidikan Nasional. Anak pertama dari 4 bersaudara, dari pasangan Bapak Bayodandari, S.H., M.M dan Ibu Ratna Umar, berasal dari lingkungan keluarga pendidik.

Mita adalah nama yang biasa dipanggil oleh teman-temannya, atau Tata yang biasa dipanggil keluarga. Pendidikan formal Mita diawali di SDN 03 Sungailiat, Bangka tahun 1982. Kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Sungailiat Bangka dan lulus tahun 1991, lalu melanjutkan pendidikan SMA-nya di SMAN 1 Sungailiat Bangka pada tahun 1994. Untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat pendidikan tinggi, Mita harus merantau ke Yogyakarta, tepatnya di Universitas Islam Indonesia (UII) pada program studi Teknik dan Manajemen Industri tahun 1998. Setelah itu, melanjutkan studi S2 (lulus tahun 2012) dan S3-nya di Universitas Negeri Jakarta pada program studi Pendidikan Dasar dan lulus tahun 2017.

Tahun 1999 Rasmitadila menikah dengan seorang laki-laki yaitu kakak tingkatnya di UII bernama Bayu Nugroho, S.T, dan dianugerahi 2 orang putri, yaitu Ayu Anggraini Putri, S.Hum, saat ini ananda sedang menempuh program Master di Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Airlangga, Surabaya Jawa Timur. Sementara itu, putri kedua yaitu Jasmine Malika Putri sedang menempuh program sarjana pada program studi Sastra Inggris di Universitas Padjajaran, Jatinangor Jawa Barat.

Sebelum menjadi dosen, Rasmitadila mengawali karir sebagai Trainer Jarimatika Indonesia pada tahun 2008 yang membawanya mengelilingi banyak propinsi di Indonesia. Karir dosennya diawali pada tahun 2013 setelah diangkat menjadi dosen tetap yayasan PSPIAI pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (saat itu). 

Rasmitadila memiliki perhatian pada pendidikan inklusif sehingga dalam kegiatan Tridharmanya selalu difokuskan pada topik pendidikan inklusif di sekolah dasar. Untuk mendukung kegiatan tridharmanya ini, berbagai beasiswa dari pemerintah Indonesia dan luar negeri telah diraihnya terutama terkait penelitian dalam bidang pendidikan inklusif. Pencapaian ini membawanya untuk mewujudkan mimpi besarnya sejak SMP untuk dapat keliling dunia mulai terwujud.

Mimpi itu dimulai melalui prestasi akademik ketika menempuh studi S3, Rasmitadila mendapatkan beasiswa Sandwich/Like dari Kemenristek Dikti tahun 2016 ke University of Kentucky selama 4 bulan untuk melaksanakan penelitian inklusif “interaksi pembelajaran antara siswa ABK dengan guru GPK” dengan Profesor Beth Goldstein. Tahun 2018, Rasmitadila kembali mendapatkan beasiswa dari Kemenristekdikti dalam kegiatan Short Course di Leiden University, University of Amsterdam, dan Vrije University, Netherland selama 1 bulan dengan kembali membawa topik “akses pendidikan inklusif di daerah 3T menjadi book chapter”.

Pendanaan penelitian nasional dari Kemdikbudristek sejak 2014-2024 dengan topik pendidikan inklusif lainya seperti “Model strategi pembelajaran berbasis Sistem pembelajaran alamiah otak (SIPAO) untuk kelas inklusif di sekolah dasar”; “Pengembangan Model Program Pendampingan sekolah dasar inklusif berbasis University-Scholla Collaborative Partnership”; adalah beberapa dari sekian banyak judul penelitian yang danai oleh pemerintah Indonesia, dan menghasilkan berbagai luaran penelitian, termasuk diundang dalam forum internasional sebagai visiting researcher maupun sebagai pembicara (keynote speaker) pada  seminar internasional seperti di Jepang, Spanyol, Perancis, Turki, Finlandia, Estonia, Polandia, serta hampir seluruh negara Asia lainnya, termasuk artikel pada jurnal bereputasi nasional dan internasional seperti Elsevier, Taylor Francis dan lainnya.

Sebagai peneliti global, Rasmitadila saat ini (2023-2024) mendapatkan pembiayaan penelitian international dari Finnish Ministry for Education dari Pemerintah Finlandia, bekerja sama dengan kolega nya dari University of Helsinki, Eastern Finland University, dan Universitas Pendidikan Sultan Idris Malaysia yang berjudul “Inclusive Co-teaching Project”. Melalui karya-karya tersebut saat ini Rasmitadila masih menduduki Sinta rangking 1 di lingkup Universitas Djuanda.

Selain itu, karya-karya Rasmitadila dalam berbagai buku pun berhasil ia terbitkan antara lain “Membaca dengan Metode Gasuka; Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif; Model Strategi Pembelajaran berbasis Sistem Pendidikan Alamiah Otak (Sipao); Program Pendampingan Sekolah Dasar inklusif berbasis University-School Collaborative Partnership” yang juga karya lainnya dan tercatat pada hak kekayaan intelektual. Berkat penelitian dan semua karya nya itulah pada tahun 2023 Rasmitadila mendapatkan anugrah Academic Leader  dalam bidang Pendidikan oleh LLDIKTI 4 Wilayah Jawa Barat dan Banten, penghargaan yang membanggakan atas capaian akademik seorang dosen.

Pencapaian-pencapaian yang diraih oleh Rasmitadila membawanya mendapatkan kepercayaan dalam berbagai jabatan struktural di Universitas Djuanda. Tahun 2020, Rasmitadila mendapatkan kepercayaan pada Kepala Bidang Hilirisasi dan Publikasi pada Lembaga Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (LPPM). Tahun 2020 hingga tahun 2021, Rasmitadila menjadi Ketua Writing Centre, Universitas Djuanda. Berkat kompetensinya, tahun 2022-2023, pimpinan Universitas pun memberikan amanah baru sebagai Kepala Badan Pengembangan Keilmuwan yang membawahi riset klinik, pengelolaan jurnal, dan Writing Centre Unida yang kemudian pada tahun 2024, Rasmitadila dilantik sebagai Wakil Rektor 3 (pejabat antar waktu).