Isi Rangkaian PKKMB 2024, Chancellor UNIDA Tegaskan Mahasiswa UNIDA Harus Jadi Djuanda Masa Kini
Chancellor Universitas Djuanda (UNIDA) Prof. Dr. H. Martin Roestamy, S.H., M.H menjadi narasumber dalam rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) pada hari pertama, Senin (09/09/2024) di BYC Hall Gedung EF UNIDA.
Dalam pemaparannya, Prof. Dr. H. Martin Roestamy, S.H., M.H menyampaikan materi berjudul “Mengenal Djuanda, Mengenal Indonesia” dengan tema utama “Posisi dan Konsekuensi Kampus Bertauhid Universitas Djuanda Terhadap Deklarasi Djuanda dalam Perspektif Kedaulatan Bangsa dan Kesejahteraan Ummat”.
Prof. Dr. H. Martin Roestamy, S.H., M.H menuturkan, nama Universitas Djuanda menggunakan nama salah seorang pahlawan nasional asli berdarah Sunda, yakni Ir. H. Djuanda Kartawidjaja yang lahir di Tasikmalaya, 14 Januari 1911. Hal ini bukan tanpa alasan, Ir. H. Djuanda Kartawidjaja merupakan penggagas Deklarasi Djuanda yang menjadi tonggak bersejarah bagi NKRI.
“Deklarasi Djuanda adalah sebuah pemikiran yang dilandasi nilai-nilai moral luhur dari penggagasnya. Sebuah sikap dan pemikiran yang sangat patut digugu dan ditiru sebagai sebuah teladan dalam mengembangkan sikap dan pemikiran dalam menjalankan peran sebagai individu sekaligus sebagai warga negara yang memiliki tanggung jawab, tidak saja kepada dirinya sendiri, lingkungannya, masyarakatnya, dan terlebih tanggung jawabnya kepada Tuhan,” tutur Prof. Dr. H. Martin Roestamy, S.H., M.H.
“Keteladan Ir. H. Djuanda dengan Deklarasi Djuanda-nya yang telah mampu memberikan manfaat tidak saja kepada dirinya, akan tetapi manfaat kepada seluruh manusia yang mendapatkan manfaat dari eksisnya negara Indonesia,” sambungnya.
Prof. Dr. H. Martin Roestamy, S.H., M.H menekankan, keteladan tersebutlah yang menjadi salah satu keputusan para pendiri UNIDA ketika di awal mendirikan perguruan tinggi ini dengan menggunakan nama “Djuanda” sebagai nama universitas.
“Ir. H. Djuanda Kartawidjaya menjadi salah satu role model dalam membentuk pribadi Insan UNIDA, di tengah krisis keteladanan saat ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Prof. Dr. H. Martin Roestamy, S.H., M.H menegaskan, posisi dan konsekuensi UNIDA sebagai Kampus Bertauhid berada pada barisan terdepan dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara serta kesejahteraan ummat. Posisi UNIDA dijalankan dengan perannya sebagai benteng peradaban melalui pengembangan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian.
”Terlebih dengan modal visi Kampus Bertauhid yang diimplementasikan dengan 21 Nilai Karakter Tauhid yang merupakan ekstrkasi filosofis nilai Tauhid yang digali berdasarkan 4 pilar, yakni karakter budaya Local Wisdom, National Wisdom, Global Wisdom, dan Spiritual Wisdom,” ungkapnya.
21 Nilai Karakter Tauhid (NKT) sebagai dasar karakter insan UNIDA yang dijadikan basis dalam pengembangan, baik kepribadian, keilmuan, dan manajerial UNIDA dalam perannya sebagai entitas pendidikan tinggi untuk ikut mewujudkan cita negara Indonesia. Dengan demikian, digunakannya nama “Djuanda” sebagai nama UNIDA melengkapi peran, posisi, dan kedudukan dalam arsitektur bangunan Bangsa dan Negara Indonesia.
“Setiap Insan UNIDA harus mampu menjadi Djuanda-Djuanda masa kini,” tegasnya.
Prof. Dr. H. Martin Roestamy, S.H., M.H kemudian mengatakan, dengan menjadi Insan yang cageur, bageur, bener, pinter, singer, nasionalis, berintegritas, loyal, respek, memiliki kapasitas, aware, memiliki akuntabilitas, bersikap partisipatory, kreatif, memiliki ketahanan malang, siddiq, amanah, fathonah, tabligh, istiqomah, dan pada akhirnya membentuk Insan yang taqwa, akan melengkapi apa yang sudah diperjuangkan oleh Ir. H. Djuanda Kartawidajaya dalam memperkokoh kedaulatan bangsa Indonesia dan pada akhirnya mewujudkan kesejahteraan ummat bangsa dan negara.