Kajian Muslimah UNIDA: Menjadi Anak yang Sholehah
Universitas Djuanda (UNIDA) kembali gelar kegiatan rutin Kajian Muslimah yang pada kesempatan kali ini diisi oleh Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISP), Nadia Amalia, S.I.Kom., M.A.P dengan tema “Menjadi Anak yang Sholehah” di Masjid Baitul Hamdi (MBH) UNIDA pada Jumat, 23 Februari 2024.
Nadia Amalia, S.I.Kom., M.A.P dalam kajiannya menyampaikan bahwa orang tua merupakan manusia yang paling berjasa dalam hidup. Orang tua juga manusia yang telah banyak mencurahkan perhatian kepada anaknya. Orang tua mencurahkan waktunya, tenaganya, pikirannya, bahkan kelelahan demi kelelahan telah dilewati demi untuk menghidupi anak-anaknya. Orang tua mempunyai kedudukan yang agung dalam Islam, haknya setelah disebutkan hak Allah Subhanahu wa Taala. Allah berfirman:
“Hendaklah kamu beribadah kepada Allah dan jangan kamu sekutukan Allah sedikitpun juga, dan kepada orang tuamu hendaklah kamu berbuat Ihsan”.
Setelah Allah menyebutkan beribadah kepada Allah dan yang merupakan hak Allah Subhanahu wa Taala. Allah menyebutkan setelahnya yaitu berbakti kepada orang tua, karena Allah yang menciptakan kita, dan orang tua lah sebab adanya kita di dunia ini. Maka dari itulah Allah Subhanahu wa Taala menekankan berbakti kepada orang tua dalam beberapa ayat. Allah SWT berfirman:
“Dan Kami mewasiatkan kepada manusia, untuk berbakti kepada orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya kelemahan di atas kelemahan, lalu kemudian menyusuinya”.
Maka subhanallah, bagaimana perjuangan orang tua untuk menghidupi anaknya, untuk mendidik anaknya sudah sangat luar biasa. Maka dari itulah sudah menjadi kewajiban sebagai seorang anak untuk berterima kasih kepada orang tua. Seperti dengan cara berbakti dan berbuat kebaikan kepada orang tua kita. Allah Subhaanahu Wa Taala menekankan juga dalam beberapa ayat, bahkan itu merupakan syariat semua Nabi dan Rasul-Nya. Ini Dia Nabi Isa Alaihi sholatu Wassalam, didalam surat Maryam ketika Nabi Isa di saat bayinya Ia berbicara.
“Dan Allah memerintahkan aku berbakti kepada orang tuaku kepada ibuku”.
Demikian pula para Nabi yang lainnya diperintahkan oleh Allah untuk berbakti kepada orang tua mereka. Dalam kisah, ada seorang sahabat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam yang datang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan dia ingin berjihad bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bertanya kepada si pemuda ini apakah kedua orang tuanya masih hidup. Lalu pemuda tersebut menjawab masih maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, pulanglah dan kembalilah kamu kepada orang tuamu, maka berjihadlah dengan berbakti kepada orang tuamu.
Ternyata berbakti kepada orang tua adalah jihad seorang anak. Maka ini kesempatan seorang anak untuk mendapatkan pahala jihad yang besar, karena Rasulullah menyebutkan bahwasanya berbakti kepada orang tua termasuk jihad ya akhul Islam. Dan durhaka kepada orang tua dalam Islam dosanya sangat besar di sisi Allah Subhanahu wa Taala. Bahkan orang yang durhaka kepada orang tua, Allah Subhanahu wa Taala percepat sangsinya di dunia sebelum di akhirat. Nauudzubillah Nasalullaaha Ta’aala wal aafiyah.
Dengan berbakti kepada orang tua berarti kita sudah mendatangkan rahmat Allah dan cinta Allah kepada kita. Bahkan berbakti kepada orangtua menyebabkan hidup kita diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Taala karena kita selalu melihat anak-anak yang baktinya luar biasa kepada orang tuanya Allah berkahi hidupnyah, Allah bukakan pintu-pintu rezeki untuknya, bahkan dengan berbakti kepada orang tua bisa mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah Subhanahu wa Taala.
Uwais Al Qorni, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam menyebutnya sebagai sebaik-baik Taabiin. Apa amalan dia yang luar biasa, ternyata baktinya ia kepada ibunya luar biasa sekali sehingga Allah berikan kepada Uwais al Qarni doa yang mustajab di sisi Allah Subhanahu wa Taala. Sampai-sampai Rasulullah menyuruh Umar bin Khattab apabila bertemu dengan Uwais untuk agar Umar meminta kepada Uwais untuk memohonkan ampunan untuk beliau. Maka dengan berbakti kepada orang tua kita bisa mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah Subhanahu wa Taala. Oleh karena itulah jangan sia-siakan, jangan sampai kita mendapatkan doa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Rasulullah bersabda Celaka seorang hamba yang mendapatkan kedua orang tuanya, tapi kemudian tidak memasukkan Ia ke dalam surga.
Celaka kata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ketika ia mendapatkan orang tuanya tapi tidak memasukkan ke surga karena ternyata ia tidak mau berbakti kepada orang tua. Saudaraku sekalian, Allah memerintahkan kita untuk tawadhu kepada orang tua kita, untuk sabar menghadapi orang tua kita, untuk mengucapkan kata-kata yang lemah lembut. Sampai-sampai Allah melarang untuk mengatakan “Ciss”.
Allah berfirman :
“Jangan kamu katakan uff (ciss) dan jangan kamu bentak dan katakanlah dengan kata-kata yang mulia”. Maka harus dengan kata-kata yang sopan, kata-kata yang santun, demikian Allah memerintahkan kita untuk bersikap kepada orangtua kita saudaraku. Allah juga berfirman :
“Dan rendahkanlah sayap-sayap kehinaan karena kasih sayang kamu kepada orang tuamu”.
Janganlah sombong kepada orang tua kita, sehebat apapun kamu ingat orang tuamu yang telah lelah, yang sudah mengeluarkan keringat sampai kamu akhirnya menjadi sukses dan berhasil dalam hidup kita. Pandanglah orang tua kita dengan pandangan kasih sayang. Pandanglah orang tua kita sebagai tempat yang sangat luas untuk kita mendulang pahala di sisi Allah Subhanahu wa Taala. Maka kita berfikir bagaimana kita bisa mendapatkan pahala yang melimpah ruah dari orang tua kita dengan berbakti untuk orang tua kita. Maka anak yang sholeh adalah anak yang berbakti kepada orang tuanya. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda apabila manusia meninggal, akan terputus seluruh amalnya kecuali dari tiga yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mau mendoakannya.
Sumber: ngaji.id