humas@unida.ac.id 0251-8240773
Ketauhidan

Majelis Tasbih UNIDA: Memperbaiki Amal Kebaikan Melalui Pendidikan Tauhid

Badan Pengkajian dan Penerapan Tauhid (BPPT) Universitas Djuanda (UNIDA) kembali selenggarakan kegiatan rutin mingguan Majelis Tasbih pada Jumat, 20 September 2024 di Majelis Baitul Hamdi (MBH) UNIDA. Kegiatan Majelis Tasbih kali ini diisi oleh Dosen Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Agama Islam dan Pendidikan Guru (FAIPG) UNIDA, Dr. Amir Mahrudin, M.Pd.I yang menyampaikan materi berjudul “Karakter Destruktif yang menghancurkan amal kebaikan dan cara memperbaikinya menurut Pendidikan Tauhid”.

Dalam pemaparannya, Dr. Amir Mahrudin, M.Pd.I menekankan bahwa makna dari amal kebaikan merupakan perbuatan yang dilakukan dengan niat ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Kebaikan ini tidak hanya terbatas pada ibadah yang bersifat individual, tetapi juga mencakup ibadah sosial yang berdampak positif bagi masyarakat. Ia menggambarkan amal kebaikan sebagai suatu tindakan yang bersifat vertikal, yaitu hubungan antara manusia dengan Allah, serta horizontal, yaitu hubungan antar sesama makhluk. Dengan demikian, berakhlak baik kepada sesama menjadi bagian integral dari amal kebaikan yang harus kita laksanakan.

Kemudian Dr. Amir Mahrudin, M.Pd.I menyampaikan bahwa terdapat 6 hal yang dapat menghancurkan amal kebaikan, diantaranya yaitu sibuk dengan aib orang lain, berhati keras, cinta dunia yang berlebihan, kurangnya rasa malu, panjang angan-angan, dan selalu berbuat dzalim serta beliau juga menyampaikan tentang bagaimana cara memperbaiki diri menurut pendidikan tauhid.

“Dari poin yang disebutkan tadi bahwa ke-6 hal yang bisa menghancurkan amal kebaikan kita terdapat cara-cara untuk memperbaikinya, salah satunya yaitu dengan Taat dan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Artinya, kita jadikan Allah SWT untuk menjadikan tujuan hidup dan Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi kita semua,” pungkasnya.

Sementara itu, Dr. Amir Mahrudin, M.Pd.I menyimpulkan bahwa karakter Destruktif harus segera dibersihkan didalam diri, sebab karakter itu dapat menjadi perusak, penghancur, pemusnah semua amal kebaikan serta mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati dalam beramal, menjaga keikhlasan dalam beribadah agar terhindar dari sifat-sifat tercela, dan senantiasa beramal dengan ikhlas karena Allah SWT.

Pemaparan lebih lanjut mengenai “Karakter Destruktif yang menghancurkan amal kebaikan dan cara memperbaikinya menurut Pendidikan Tauhid” yang disampaikan oleh Dr. Amir Mahrudin, M.Pd.I ini dapat disimak kembali secara online melalui kanal YouTube UNIDA TV atau klik langsung tautan berikut: https://www.youtube.com/watch?v=f3tgal70fl8